Semua hal yang terjadi seolah hanya sebuah gambar yang tersamarkan dalam alur waktu yang bergerak cepat. Mirip saat kita menaiki roller coaster. Setidaknya itu persepsi Brandt ketika ia menemui Arianna di sana.
Wanita itu masih sama cantik dengan yang bisa ia ingat dulu. Hanya saja bedanya ia terlihat sedikit kurus, warna rambut dan gayanya yang berubah. Tatonya yang bertambah dari pernah ia sentuh. Namun aroma tubuh dan kehangatan yang menguar dari sana masih sama seperti yang indera penciumannya ingat.
Mila, kenapa wanita itu kembali setelah sekian lama. Ia tak mengerti dengan pemikiran para wanita. Dan ia tak ingin tahu karena di hadapannya sudah ada Arianna, wanita dengan paket lengkapnya, dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Salah satunya mirip dengan foto seseorang di rumah keluarganya.
Tak mudah untuk mendekati wanita itu di saat masalah yang satunya belum selesai. Katakan saja ia bodoh, tapi firasatnya tentang wanita itu...
"Mother, perkenalkan. Ini Arianna, ibu dari anak-anakku." Pria itu memberitahu wanita yang berada di depannya. Ekspresi terkejut sudah Brandt duga sebelumnya. Walaupun sedikit banyak ibunya sudah mengira sebelumnya.
"Tapi—"
"Ehm, mungkin sebaiknya saya menunggu di luar saja. Kamu selesaikan masalah kamu dengan ibumu dulu, Brandt."
"But—"
"Jangan begitu. Aku ada di depan kok. Selesaikan dulu urusan kalian. Akan aku tunggu."
"Mila? Tidak. Aku sudah tidak ada hubungan lagi dengan wanita itu. Asal Mother tahu, wanita itu yang telah membuat Arianna terbaring di rumah sakit. Jadi, Mother tak perlu repot-repot untuk memintaku kembali padanya. Aku sudah memutuskan sejak aku memperkenalkan Arianna padamu."
"Bukankah kesepakatan bisnis ayahmu dengan keluarganya mencakup penyatuan keluarga kita, Brandt?"
"Mother, aku serius dengan Arianna. Apa Mother tidak menyelediki dulu siapa wanita itu sebelumnya? Dia memiliki pria lain, bahkan hamil dengannya sebelum kami menikah. Aku menemukan fakta itu setelah pernikahanku dengan Arianna."
"Syukurlah, bukan dia yang bersamaku. Aku sudah membereskan masalah kesepakatan itu. Dan keluarga mereka tidak akan menolak setelah aku memberikan apa yang kutemukan tentang putri mereka."
"Tapi Mother tetap ingin kamu bersama dengan wanita yang setidaknya sama dengan keluarga kita, Brandt. Mother juga ingin kamu bahagia, asal wanita selain dia."
"Lalu anak-anakku? Mereka membutuhkan ibunya, Mother."
"Kamu bisa bawa mereka tinggal bersama kita. Kamu bisa juga menikah dengan wanita dari keluarga lain."
"Mother ternyata tidak mengerti, ya? Aku sudah mengubah dokumen pernikahanku dengan nama Arianna. Jadi, kami secara resmi sudah menjadi suami istri."
"Bagaimana bisa kamu melakukan ini, Brandt?" Pada ibumu?"
"Aku tidak perlu persetujuan Mother untuk melakukan apa yang aku mau. Mother juga ingin aku bahagia, bukan? Saat ini aku sudah cukup bahagia. Aku harap Mother juga melakukan hal yang sama pada diri Mother."
"..."
"Oh ya, omonh
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW MARRIAGE (End)
Romance"Tuhan, aku mengaku salah, tapi tolong dosanya ditagihkan ke Joleen saja, please...." Ketika acara akhir pekan yang kupikir bakal menyenangkan, ternyata harus menjadi hal yang akan paling kuingat seumur hidup, rasanya pengen banget aku menghilang aj...