02. Tahanan 1000, 101100, 10100

1.2K 260 31
                                    



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Tahanan nomer seribu, ini makananmu." Felix memberikan masakannya melalui celah di bagian bawah.

"Woah! Akhirnya datang juga!" Segera sang tahanan duduk dan mengambil satu suapan pertama, mengunyahnya cepat. "Kau telat lima belas menit dari biasanya." Ujarnya lagi sebelum memasukkan makanan ke mulut sebagai suapan kedua.

"Ya. Aku memang sedikit terlambat." Felix pun duduk bersila di balik jeruji besi. "Tapi darimana kau tahu bahwa itu lima belas menit? Di ruanganmu kan tidak ada jam, tahanan nomer seribu."

Masih dengan makanan penuh di mulut, lawan bicara sang chef mengernyitkan dahi. "Kau lupa ya, chef? Aku seorang perencana taktik anti meleset! Memprediksi hal kecil semacam itu sangatlah mudah bagiku!" Ucapnya bangga.

Membusungkan dada dengan sedikit menepuknya. "Dan namaku adalah Xiaojun. Xiao-Jun! Jadi berhentilah memanggilku tahanan nomer seribu, tahanan nomer seribu."

"Baiklah Xiaojun, aku akan lebih mengingat namamu sekarang. Tapi tidak tahu besok bagaimana, karena masih banyak hal penting lain yang harus kuingat."

Ya. Felix juga ingat bahwa para tahanan tersebut dibawa kemari pukul tiga dini hari.


Felix sang chef yang kurus pun meninggalkan Xiaojun. Sebab tahanan tersebut masih belum selesai dengan jatah makannya.

"Oiy chef!"

Suara dari Xiaojun membuat Felix menengok ke arahnya.

"Besok makananku jangan telat lagi! Orang jenius sepertiku perlu asupan ekstra untuk otakku. Hahaha."


"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Hendery!"

Tidak ada respon.

"Hendery!" Felix mengeraskan suaranya yang berat.

Sel yang di tengah ruangannya terdapat semacam sumur atau kolam atau apapun itu yang lumayan besar masih hening. Begitu juga dengan air yang menggenang di atasnya.

Jadi Felix memungut kerikil di dekat sepatu, dan melemparnya ke sumur. Tepat. Air yang semula tenangpun kini menunjukkan pergerakan.

Blubuk blubuk.

Kepala yang basah muncul dari sana. Seorang laki-laki dengan model rambut belah dua tepat di tengah.


"Menggangu saja kau, chef." ucapnya tidak terlalu suka dengan kehadiran juru masak beserta jatah makannya. Karena itu mengganggunya.

Namun Felix tidak peduli. Ia tidak peduli dengan apa yang sedang disibukkan pemuda itu di dalam air yang tanpa oksigen. Memasak dan memberi makan, hanya itu saja yang harus ia lakukan.

Jadi tanpa berlama lagi, Felix yang kurus dengan baju longgar meninggalkan Hendery, tahanan no  101100 yang menatapnya tidak nyaman.


Jadi tanpa berlama lagi, Felix yang kurus dengan baju longgar meninggalkan Hendery, tahanan no  101100 yang menatapnya tidak nyaman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sel 10100 adalah satu-satunya yang selalu menguarkan khas kesedihan. Sunyi. Itu yang selalu Felix rasakan. Sel yang dihuni oleh seorang pria tegap dan kekar yang selalu bercerita bahwa ia pernah memiliki sayap.

"Dulu aku memiliki sayap putih yang lebar." ujar tahanan. "Namun se--"

"Namun sekarang tidak lagi." Felix menjejal perkataannya cepat. "Hentikan imajinasimu, Lucas! Setiap hari kau selalu mengatakan hal itu berulang-ulang." Sang chef berucap dingin. Bosan.

Lucas dengan matanya yang sudah berair menengadah ke atas. Menerawang jauh tentang sayap-sayap yang indah.

"Sayapku yang berharga, akan kulakukan apapun untuk mendapatnya kembali." Angannya membumbung tinggi.

Felix memutar bola matanya malas, "Terserah. Ini makananmu."


"Aku putus asa."

Sang chef mengernyit mendengar Lucas.

"Aku putus asa hingga sayapku lenyap, dan setelah aku kehilangan sayapku ternyata rasanya jauh lebih dari putus asa. Aku.. aku merasa ingin mati." air matanya jatuh, menetes ke lantai yang dingin dan mengering dengan cepat.

Sebenarnya hati Felix sama sekali tidak tergerak. Baginya, omongan Lucas adalah bualan belaka. Namun Felix tidak senang jika masakannya tidak disentuh oleh pemiliknya. Lucas terlalu banyak bersedih hingga melupakan waktu untuk makan.


Jadi Felix menyodorkan makanannya dengan lebih lembut, "Makan saja. Suatu saat jika kau mendapat sayapmu kembali, pastikan kau gunakan itu untuk kabur dari sini."





bersambung

bersambung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Yeayyy chapt 2 update xixixi.
Btw mungkin kalian bertanya2 maksudnya no no tahanan itu apa? Heheh. Bisa dilihat di teaser wayv turn back time yaa.. disitu ada nomer nya per member. Aku ngikut situ 😆😂.

Kritik, saran, dm, dan komen terbuka lebar ya.. kuy kuy serbuuu xixixi 😆😆😆👁👄👁

TURN BACK CHEF •wayv||Felix•✔Where stories live. Discover now