03. Tahanan 1011, 10110

1K 241 8
                                    



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Makan saja. Suatu saat jika kau mendapat sayapmu kembali, pastikan kau gunakan itu untuk kabur dari sini."

"Hah?" Lucas sedikit terkejut atas perkataan juru masaknya. Juru masaknya memberinya semangat untuk kabur?

"Kenapa?" Sekarang Felix yang bingung. "Aku mengatakan hal demikian karena tahu bahwa kau tidak mungkin mendapat atau memiliki sayap. Apa salah?" si Chef dengan rambut abu-abu muda mengeluarkan aura dingin yang tidak main-main. Es. Putih. Seperti warna rambutnya.

Lucas kembali lesu dan tertunduk. "Kata-katamu sangat menyakitkan, chef."


"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Dasar tidak waras." gerutu Felix pelan. Nampan yang ia pegang masih menampakkan dua porsi makanan yang utuh.

Beberapa menit yang lalu ia mengantar makanan untuk tahanan no 1011 dan 10110. Yaitu Kun, seorang depresan yang suka menyayat tubuhnya sendiri, dan Yangyang si bocah dibawah umur yang suka tertawa sendiri. Dan bagi Felix kedua tahanan tersebutlah yang paling membuatnya geram.

Bagaimana tidak. Kun yang membawa sepotong kaca lancip--yang ia gunakan untuk acara iris mengiris bagian tubuh Kun sendiri--justru digunakan untuk mengirisi makanannya. Masakan buatan Felix jadi tercemar oleh darah Kun sendiri. Sial. Felix tidak bisa membiarkan makanannya kotor.

Dan ketika Felix menggertak tahanan itu, respon yang ia dapat adalah,

"HAHAHAH. HAHAHAHA. HAHAHAH. HAHAHA."

hanya sebuah tawa yang tidak ada maknanya.



Begitupun dengan kelakuan Yangyang. Bocah di bawah umur tersebut suka dengar warna-warna neon. Di sel nya terdapat banyak pilok yang warnanya mencolok.

"Wahh! Makanan ini terlihat lezat! Pilok ku pasti akan membuatnya wangi! WAHAHA!"

Random. Otak udang. Tidak nyambung.

Dan kemudian bocah itu melakukannya. Menyemprotkan pilok pada makanannya; masakan Felix.

Felix mengepalkan kedua tangannya di balik saku. Ia murka dengan dingin.

Jadi mau tidak mau sang Chef pergi ke dapur lagi. Memasak lagi, menyajikannya lagi, mengantarkannya lagi, dan harus cepat merampas pilok dan kaca dari tangan orang-orang itu sebelum masakannya ternodai, lagi.






bersambung

bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Lohaa.. aku update lagi hihi.
Berhubung cerita ini udah selesai aku ketik, jadi aku usahain update tiap hari yaa 😘.
Semoga tidak nyepamm 😅

TURN BACK CHEF •wayv||Felix•✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang