15. Akhir dari Jiwa-jiwa yang Malang

838 196 36
                                    


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Pada jaman dulu, di suatu waktu yang sudah tertimbun oleh waktu baru yang lain, desa kecil dengan banyak anak kecil mulai kehilangan anak-anak kecilnya. Kabarnya, seorang nenek tua menculik mereka untuk dijadikan makan--hok!"

Tersumpal mulutnya oleh sesuatu yang lembek dan masih agak panas. Sesuatu yang kemudian menyedak di tenggorokannya dengan tidak nyaman. Ia yang malang adalah si korban.

"Ma*pus, kau!" dan ini adalah si pelaku.

Yang dengan kurang ajar menjejalkan makanan hambar tidak berbentuk ke dalam mulut tahanan di hadapannya.

"Mampus kau Ten!" ucap si pelaku dengan puas. Kemudian melemparkan makanan menjijikkan itu ke hadapan yang dipanggil Ten.

"Makan itu beras yang dikukus! HAHAHAH!" ucap pelaku sambil berlalu. Meninggalkan korban(Ten) yang mukanya tercemar oleh--yang katanya makanan--dengan menjijikkan.

Ten tidak tahu sejak kapan ia mulai suka berdongeng sendiri. Menceritakan cerita lama yang sewaktu kecil pernah masuk ke rungu sebab bundanya bercerita. Sejak kapan ia jadi begini...

Pemuda itu kembali berpikir untuk beberapa saat. Menatap sebuah anting cantik di tangannya dengan lamat. Hingga sebuah ingatan tidak terlalu lama menyadarkannya.

'Aku begini sejak masuk penjaraku yang baru.'


'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Penjara jadi lebih sempit, lebih pengap, lebih bau, dan lebih hampa dari yang lalu. Dan meski sekarang jarak antar selnya adalah dekat, namun tidak membuat ketujuh tahanan tersebut banyak mengobrol satu sama lain.

Keadaan sel berubah. Tidak ada lagi sumur di sel hendery, tidak ada crayon dan pilok yang menemani Yangyang, tidak ada pecahan kaca yang sering Kun mainkan di selnya, tidak ada jajaran kayu untuk Lucas berbaring, dan tidak ada rantai besi di sel Winwin yang biasanya ia jilati.

Semua berubah total. Berubah menjadi sepi dan menyeramkan, termasuk chef baru mereka.

"Dimakan dong!" bentak si pelaku kekasaran kemarin dan juga sekarang, si chef laki-laki baru yang rambutnya pirang lumayan panjang.

TURN BACK CHEF •wayv||Felix•✔Where stories live. Discover now