1. Daniel's

884 56 6
                                    

Kaki panjangku terus berlari, menghindar saat lawanku menghalangi. Memberikan gerakan zigzag untuk menipu lawanku yang sombong ini.

Aku tidak peduli sama sekali dengan semua orang yang menyerukan namaku tanpa henti. Sangat memekakkan telinga, sungguh.

Apa suara mereka tidak akan habis jika menjerit seperti orang gila heh? Tidak diragukan lagi ternyata aku benar-benar diidolakan disekolah.

Tepat setelah membidik sasaran jaring diatas sana untuk memenangkan pertandingan one by one ini ada yang memanggilku tepat dibawah papan ring.

Sial!!!!!

Meleset.

"yuhuuu!!! Tepati janjimu tuan Kang yang terhormat untuk memberikan kekasih cantikmu padaku."

"dia bukan kekasihku. Dia jalangku. Ambil saja, aku tidak membutuhkannya lagi. Aku sudah puas melonggarkan lobangnya setiap malam. Jadi Kim Mingyu-ssi, berpuas-puaslah dengan jalang itu."

Aku menatap gadis tepat ditepi lapangan menggerutu jelek di sana.

Sudah jelek, jalang pula lagi. Wanita yang dielu-elukan oleh semua lelaki disekolahku. Entah apa yang spesial darinya, hanya dua kalimat pertama itu yang aku tahu. Jelek dan jalang.

Tapi kenapa aku mau ya? Garis bawahi untuk jawabannya, itu karena lobang sempitnya aku yang pertama memasuki.

"Daniel brengsek!!"

Wow, Mingyu meraih kerahku saat aku menghina perempuan yang ia sukai itu. Aku hanya bergeming ditempat, menunggu pukulannya.

"sudahlah hyung! Daniel hyung, dia sekarang di uks, lagi."

Orang yang membuatku kalah memisahkan kan kami berdua. Padahal aku menunggu disaat seperti ini. Sialan kau Guanlin!

"apa peduliku?" gumamku dan pergi dari sana, tidak memperdulikan Guanlin yang kini mengikutiku.

Ingin bolos rasanya, ini masih jam istirahat pertama. Aku ingin mencari jalang baru.

"hyung, jenguk dia sebentar saja. Aku tidak bisa mengantarnya pulang, menemaninya saja aku tidak bisa karena aku ada rapat osis sebentar lagi Hyung." Guanlin terus mengikutiku hingga sampai dikelas.

Masih sepi, bagus. Meraih tas kosong yang ada dimejaku agar aku tidak perlu balik lagi saat ingin bolos. Meninggalkan jejak, dan bolos hari ini. Itu rencana awalku.

Tapi, lihat sekarang. Manusia tinggi taiwan ini menggangguku, dan satu lagi menyuruhku untuk melihat temannya di uks. Bukan urusanku sialan!!!

"hubungi orang rumahnya kalau begitu, berhenti mengikutiku."

"oleh karena itu hyung, hubungi."

"kenapa harus aku?!"

"karena hyung adalah hyungnya!!!"

Aku menghentikan langkahku saat ingin menuruni tangga menuju belakang sekolah, menoleh pada Guanlin. Aku menggeram marah.

"aku. Bukan. Hyungnya. Dia bukan urusanku sialan!!!! Aishh menyusahkan!"

Aku menendang penyangga tangga itu kuat sehingga terdengar nyaring di sana.

Guanlin terlihat mendesah manja- ah bukan maksudku mendesah panjang sebelum mengeluarkan suaranya.

"baiklah, aku yang akan menelpon orang dirumahmu—"

"berhenti menyangkutpautkan aku dan dia Lai Guanlin." ujarku datar.

"terserah kau saja hyung. Dia belum makan setelah pingsan saat jam olahraga, jadi tolong, tolong antarkan roti dan susu ini padanya. Aku tidak bisa sungguh, aku sudah telat menghadiri rapat osisku."

Nothin' Without You (NIELWINK/PANWINK)√Where stories live. Discover now