7. Daniel's

276 44 6
                                    

"apa kau menyukaiku....Park Jihoon?"

"ah maksudku Kang Jihoon?" untuk pertama kalinya aku menyebut nama yang sangat aku benci ini tepat dihadapannya sekarang.

Aku tahu aku terdengar seperti percaya diri saat mengatakan kalimat sebelumnya, tapi melihatnya menanggapiku dalam diam, aku tertawa remeh. Lihatlah! Aku memandangnya tidak percaya.

Tawaku semakin menjadi tetap pada posisi aku mengukungnya, dia menunduk takut, aku tahu itu walau aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Aku masih tidak percaya melihatnya tidak membantah pertanyaanku! Sial!!

"katakan jika kau tidak menyukaiku! Brengsek!" aku marah,  membawa wajahnya mendongak dalam kegelapan kami menatap satu sama lain.

"ti-tidak.." lirihnya, dia kembali menunduk, aku mencegahnya dan tetap mengapit wajahnya kasar.

"ya.. Aku..aku menyukaimu...Daniel hyung,"

Plak!!

Bukankah kalian sudah tahu bagaimana suasana hatiku saat ini? Tersulut emosi, aku tanpa sadar menamparnya kuat.

Tanpa rasa bersalah, aku memang tidak merasakan itu omong-omong, menarik rambutnya kembali dan aku mendengarnya mendesis.

"wah!! Kau tahu aku sedang dalam suasana yang tidak baik bukan?! Sialan!! Berhentilah bercanda! Kau membuatku marah besar saat ini Kang Jihoon!!!!"

"hyung," aku melepaskan tarikan dirambutnya dan lagi-lagi melemparkan kepalanya hingga terbentur pada kursi.

Ayolah! Aku harap dia bercanda dan mengatakan jika itu tidaklah benar! Brengsek aku tidak tahu harus apa jika sudah seperti ini!

"jadi apa yang kau mau sekarang?" ujarku datar. Menunggunya bersuara, nafasku memburu akan emosiku yang kembali tersulut diatas kepala masih tidak percaya dengan pengakuan murahannya itu.

"arghh!!!!" itu aku yang berteriak, melampiaskan kemarahanku pada pegangan kursi.

Tubuhnya tersentak kembali melihatku membabi buta memukul kursi, tidak berhenti sampai dia...memelukku.

"hyung berhenti. Jangan melukai dirimu," gumamnya, aku terdiam dalam dekapanya.

"jangan melukai dirimu hyung," ujarnya lagi. Aku memberontak dalam pelukannya, berusaha melepaskan tangannya yang kuat mengapit dileherku.

"jadi maksudmu aku bebas melukaimu begitu?! Jadi itu yang kau inginkan?! sialan!! Lepaskan!!"

Sepertinya usahaku sia-sia, aku memejamkan mata meminimalisir kemarahanku yang masih membara melihat prilaku kurang ajarnya, membiarkannya, hanya untuk saat ini, melakukan semaunya.

"hyung tidak bisa menghentikanku," pelukannya mengerat seiring dia membawa tubuhnya bangun dan kami berdiri. Aku sama sekali tidak mau membalas pelukannya. Sial aku sungguh marah saat ini!!

"hyung sudah tahu perasaanku, dan hyung tidak bisa mengentikanku."

Apa dia menentangku?!

Dasar jalang tengik!

Sekali lagi, aku memberontak untuk melepaskan pelukannya. Sial kenapa tenaganya besar sekali?!

"apa perlakuanku selama ini membuatmu merasakan cinta? Kau gila? Sudah aku katakan ribuan kali.... Jika aku membencimu setengah mati Kang Jihoon."

"bukankah hanya 'setengah mati' setengahnya yang hidup aku akan buat hyung menyukaiku hehe."

Dia positif gila. Oke, aku tidak akan ragu mengatainya gila.

Nothin' Without You (NIELWINK/PANWINK)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang