8. Jihoon's

245 37 7
                                    

Memanfaatkan waktu yang ada, aku tidak mau membuang-buang kesempatan ini. Biarlah mereka para pecinta Hyung memandangku sengit dan galak seolah siap ingin menerkamku.

Mau apa kalian? Tidak bisa berada diposisiku kan huh? Kalian iri ya padaku yang bergelayut manja pada Hyung? Makanya sadar posisi sana!

Yap, benar. Aku menempel pada hyung selama perkemahan. Tentu saja dia terus memakiku, mendorongku menjauh, bahkan membentakku tidak segan-segan. Aku malu, tapi berusaha menebalkan wajah jika harus di sisinya.

Aku tidak mau memperlihatkan sisi lemahku, tidak mau menyerah begitu saja jika diperlakukan tidak manusiawi, tidak mau mundur, tidak mau termakan omongan para pemuja Hyung yang terus menyudutkanku dikesempatan waktu jika aku sendiri.

"hey jalang, apa kau akan terus mengikutiku?" aku mengangguk dengan semangat.

"bahkan ketoilet?" tentu saja aku akan terus mengikutinya.

"jika aku mati kau akan ikut mati denganku?!" bisiknya dengan geram. Ahh, dia menahan emosinya padaku sekarang.

Aku balas membisik sembari berjinjit mendekatinya. Acuhkan para pemuja hyung yang geram terhadapku. Bodoh, aku jelas tidak peduli haha.

"setiap manusia akan mati pada waktunya. Begitupun aku, yang jelas, aku tidak akan membiarkan hyung mati duluan. Biar aku saja yang lebih dulu pergi, setelahnya baru hyung kalau hyung juga mau mengikutiku ke alam baka hehe."

"jangan mimpi!!" Hyung melajukan langkahnya menuju hilir sungai, ada toilet darurat yang dibuat penjaga hutan untuk para siswa yang membutuhkannya.

Aku dengan hati-hati melewati batuan kecil dan jalan setapak ini sedikit licin. Kepalaku menengadah, jujur, disiang hari seperti ini tetap saja dingin menyeruak masuk menyentuh kulitku. Aku abaikan, lebih baik aku mengejar hyung yang sudah jalan lebih jauh didepanku.

Hyung sudah memasuki toilet itu, aku menunggunya tidak jauh dari sisi kanan. Aku duduk dibawah pohon rindang yang pendek lalu duduk pada batu besar yang terdapat dibawahnya.

Seorang diri, menunggu cercaan datang sebentar lagi jika Hyung tidak menampakkan diri disekitarku. Huftt, sabar Jihoon. Ini cobaan. "hei kau! Ada hubungan apa dengan Daniel sunbae?" itu pertanyaan dari salah satu  kelima gadis yang ada dihadapanku saat ini.

Melirik sebentar pada tempat hyung, "tidak ada," ujarku malas. Itu pertanyaan yang sudah kesekian kali para pemuja Hyung lemparkan padaku. Dan menjawabnya dengan jawaban yang sama untuk kesekian kalinya. Sebenarnya ada berapa jumblah Klub penggemar hyung? Banyak sekali, sungguh.

"benarkah? Lalu kenapa kau menempelinya seperti lintah?" tanya gadis dengan rambut pendek dari semua, dia imut. Kalau tidak salah namanya, Eunha.

Dan kalau tidak salah juga, klub ini namanya...ehmm apa ya? Gfriend? Aku kurang tahu. Yaa anggaplah itu. Mereka berkelompok seperti geng untuk menentukan kasta dan level mereka. Menyebalkan, kesenjangan sosial para siswi disekolahku sangat tinggi.

"memangnya kenapa kalau aku menempelinya? Tidak membahayakanmu kan?"

"tentu saja membahayakan kami semua!!"

"dengar, aku bukan lintah yang seperti kalian pikirkan oke? Hanya...baiklah aku akan katakan ...aku menyukainya hehe, mian~"

"apa?!" gila! Mereka berlima berteriak didepan wajah. Telingaku bahkan berdengung menerima frekuensi tinggi mereka.

Tepat setelah itu, aku melihat Hyung keluar dari sana. Mengabaikanku dan pergi jauh, aku menatap sebentar pada para gadis yang masih dengan wajah yang...memalukan tapi tetap cantik. "cukup kagumi saja Hyungku itu, tidak perlu mengusiknya terlalu jauh. Bye!" ujarku sebelum pergi meninggalkan mereka.

Nothin' Without You (NIELWINK/PANWINK)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang