4. Jihoon's

327 46 2
                                    

PARK JIHOON KAU SUDAH GILA!!!!!

Kenapa?? Kenapa kau malah bertindak seperti itu pada hyung ha?! Bodoh! Huks pasti hyung semakin membenciku.

Aku tidak bisa melupakannya, saat aku memeluknya tadi aku benar-benar ingin.

Ada satu rahasia lagi yang aku punya. Kalau yang ini aku sungguh ingin memberitahu kalian.

Tapi nanti, tidak sekarang.

Mari menagih makanan pada Guanlin saat ini yang sudah berjalan kearahku yang ada didapur.

"ini masih sore, katanya malam kau kesini." ujarku menegak habis air putih yang digelas lalu bersandar pada meja.

Omong-omong maid sibuk membuat makan malam saat ini, jadi kalian bisa melihat maid lalu lalang dihadapanku sekarang.

"Daniel hyung kebetulan menyuruhku kemari. Sekalian saja memberitahukan itu padanya"

Aku mengangguk, melihat ada anggur saat maid lain membawanya aku mengambilnya cepat. "maaf hehe" maid itu membungkuk sambil tersenyum dan pergi entah kemana tujuannya.

"jadi? Mana?" tangan kananku menengadah menagih janji padanya.

Guanlin menggelengkan kepalanya sok dramatis menenteng satu kantong plastik penuh dengan makanan ringan,"wahh!!!!"

Aku segera menarik kantong itu dan membiarkan Guanlin kekamar Hyung yang ada dibawah tangga. Kamarku di samping kamar Hyung. Lantai dua itu area ibu dan ayah.

Kalian pasti bertanya-tanya tentang Guanlin. Dia itu tetanggaku, sekaligus temanku satu tahun belakangan ini.

Sedangkan hubungannya dengan Hyung, mereka sudah dekat dari dulu mengingat Hyung memang tinggal di sini saat lahir. Aku tahu saat ayah bercerita tentang Hyung dulu.

Bisa dibilang Guanlin itu sahabatnya Hyung.

Hyung tidak punya banyak teman, kalian diam saja jangan sampai Hyung mendengarkan aku yang menceritakannya saat ini ya?

Lebih tepatnya Hyung itu tidak mau orang lain memasuki kehidupannya, begitulah selama aku memperhatikannya saat disekolah.

Dan jikapun Guanlin sahabatnya, mereka jarang bersama. Guanlin teman sekelasku, bahkan sebangku. Saat aku pindah sekolah kesana dialah orang yang pertama mengajak kenalan, ya siapa sangka ternyata dia juga tetanggaku. Begitulah awal aku menjadi teman Guanlin tidak kurang dan tidak lebih.

Hanya segitu yang bisa aku ceritakan tentang Guanlin pada kalian. Sekarang aku ingin menonton.

Aku membuka kulkas lalu meraih kotak susu vanila berukuran sedang untuk kubawa keruang tengah. Dan Menenteng kantong plastik putih yang penuh ini juga.

Sebenarnya aku ingin menonton film kesukaanku yang baru keluar ini bersama Guanlin. Tapi melihatnya masih bertempur dikamar Hyung aku urungkan niatku.

Bertempur bukan yang seperti itu astaga!! Kalian mesum ck ck ck.

Mereka sedang bermain video game sekarang, aku bisa mendengar suara mereka dan volume game itu sungguh besar. Umpatan Hyung bahkan tak kalah besar hingga aku bisa dengar makiannya pada Guanlin.

Mereka hampir setiap hari bermain game, biasanya malam. Tapi melihat Hyung tetap dirumah sedari tadi siang, mungkin hyung hanya sedikit lelah. Lelah bolos. Dan kehabisan tempat untuk bolos.

Sepertinya mereka tidak akan keluar sebelum makan malam, jadi aku kembali fokus menonton. Tapi tidak bisa, suara yang ada dikamar Hyung terlalu besar.

Aku mematikan televisi dan pergi kekamar saja sambil membawa makananku. Kepalaku sakit, aku ingin tidur sebentar menjelang makan malam.

.
.
.
.
.

Nothin' Without You (NIELWINK/PANWINK)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang