1 - Menerima Kenyataan

73 9 0
                                    

"Sial, ini beneran kisah nyata." Aku bergumam kala melihat wajahku yang terpantul di cermin.

"Apa-apaan ini?"

Sekali ku sentuh wajahku, aku sudah bisa merasakan kalau ini bukanlah mimpi. Semua yang ku lihat benar-benar sangat nyata dalam sekali pandang.

Mulai dari ukiran bangunan mansion yang sangat khas karena tuan rumah disini memang terlahir dari keturunan bangsawan, sampai halaman rumah yang luasnya bukan main.

"Mereka juga memelihara Kyooka setelah memungutku di jalan. Mereka juga mengatakan kalau aku mengalami kecelakaan kereta kuda sebelum memungutku." Aku bergumam kala melihat Kyooka yang sudah terbangun dari tidurnya dan bergelut manja di kakiku.

Kalau kalian melihat Kyooka, mungkin kalian akan mengatakan kalau Kyooka adalah jenis hewan yang bernama kucing atau anjing. Namun jika kalian lihat lebih teliti lagi, kalian akan segera tau kalau Kyooka adalah jenis rubah berbulu putih.

Aku juga tidak tau pasti, tapi hewan yang mereka pelihara ini memang benar bukan jenis kucing atau anjing.

"Yah, butuh sebulan juga untuk tinggal disini dan lebih mengenal tentang dirimu yang merupakan jenis rubah. Jadi menurutku, hal itu memang sulit diketahui kebanyakan orang."

Aku mengelus lembut Kyooka yang masih bermanja dengan kaki kananku.

Sial, mengelus bulunya yang lebat saja sudah membuatku ketagihan untuk lebih mengelusnya lagi.

Bulu bersih dan terawat, sangat cocok untuk dijadikan tumpuan kepalaku ketika sedang lelah. Aku ingin memeluknya.

"Raseki, kau di dalam?"

Aku mendengar suara orang memanggilku dari luar kamarku sebelum aku berhasil memeluk mahluk imut yang bernama Kyooka. Gagal sudah harapanku untuk merasakan bulu lebat milik Kyooka.

"Ada apa ibu?" Aku balas dengan pertanyaan saat seorang wanita yang berhasil memungutku di jalan masuk ke dalam kamar.

Tidak, kalian tidak salah baca. Aku memang memanggilnya dengan sebutan 'Ibu'.

Setelah aku dibawa ke mansion ini, ku putuskan saja untuk memanggil mereka berdua dengan sebutan 'Ayah' dan 'Ibu' karena mereka juga yang meminta.

Aku juga jadi lebih terbiasa dengan bahasa yang mereka pakai disini. Bahasa disini mengingatkanku pada sebuah game yang senantiasa selalu ku mainkan.

Memang benar sih aku masuk ke dalam game yang beberapa menit lalu ku mainkan.

"Apa kau ingin melihat festival?" Tanya ibuku dengan senyuman.

Sebelum menjawab, ku sempatkan diriku untuk berpikir terlebih dulu. Memangnya di negara ini ada festival?

Walaupun aku tau di negara ini sudah memasuki musim gugur, tapi aku tidak pernah tau kalau negara ini menyelenggarakan festival di musim gugur.

Tolong maklumi saja, aku hanya tau festival dari negara Jepang dan bukan negara ini.

"Kalau penasaran, kenapa tidak kau datangi saja sekarang?"

Apa? Sekarang?

"Festivalnya sekarang?" Tanyaku terkejut.

"Iya, sekarang. Kalau tidak mau terlambat, lebih baik berangkat saja sekarang."

Oh tidak.

Aku terlalu malas untuk datang ke acara yang melibatkan banyak pengunjung, tapi aku juga tidak punya alasan khusus untuk menolak karena aku sangat penasaran dengan festival yang dibicarakan ibu.

Apa aku melanjutkan tidurku saja bersama dengan Kyooka, atau aku datang saja sekarang?

Ini adalah pilihan yang sulit untukku.

Karena rasa penasaranku yang paling tinggi, akhirnya ku putuskan untuk datang ke festival segara menggunakan limosin yang sudah disiapkan tuan rumah.

Kalian pasti bertanya kenapa keluargaku mempunyai limosin sedangkan beberapa orang diluar sana masih menggunakan kereta kuda, walau diantara mereka ada juga yang mengendarai mobil? Jawabannya sudah pasti, karena keluarga ini kaya.

Kalian lupa dengan apa yang ku jelaskan barusan?

Sudahlah lupakan. Limosin yang ku tumpangi pun melaju dengan cepat menuju tempat festival diselenggarakan.

"Ternyata memang bukan mimpi," batinku melihat-lihat keluar jendela dengan suasana Eropa. Bangunannya benar-benar sangat unik disini.

Setelah sampai di tempat yang dituju, aku terperangah melihat suasana yang ada.

Sepi.

Pemikiran itulah yang terlintas saat melihatnya.

"A, Ano ... apa benar disini tempatnya?" Tanyaku pada si pengemudi untuk memastikan.

"Memang benar disini tempatnya. Tapi sepertinya, kita sedikit terlambat."

Sedikit? Kau bilang 'sedikit'?

Dengan tidak adanya orang di tempat ini, kau masih bisa bilang 'sedikit'? Ini benar-benar sangat terlambat tau?!

Sepi, bersih, dan tentram. Aku memang terlambat dari awal!!!

"Harusnya aku tidak mempercayai perkataan ibu tadi."

Apa ibu sedang mengerjaiku? Tapi itu juga tidak mungkin ibu lakukan.

Huft ... kalau sudah begini, lebih baik aku pulang saja dan melanjutkan aktifitasku untuk bermanja ria dengan Kyooka.

.

To be continue ....

680 word

Resada_Akarika

Done = Sabtu, 12 September 2020

[ ⏸️ ] Save a Heroine's SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang