-4-

806 124 24
                                    

.
.
.
.
.

Seperti kata Raffa kemarin waktu di kantin. Minggu ini mereka berencana jalan-jalan bersama, lebih tepatnya mereka sedang menikmati car free day. Dan sesuai perkataan Nanda juga mereka akhirnya mengajak Axel. Walau anak itu terlihat ogah-ogahan aslinya anak itu senang luar biasa.

Buktinya tadi pagi, yang biasanya kalau hari libur dia akan bangun minimal jam sembilan dia malah sudah bangun dari sebelum ayam tetangga berkokok. Lalu bergegas mandi dan memilih baju untuk dikenakan nya.

Lalu setelah sarapan, dengan menenteng sepatu nya, Axel melompati balkon untuk sampai ke kamar Dian. Yang bahkan kordennya belum terbuka. Pertanda pemiliknya masih tidur nyenyak. Tanpa perduli amukan Dian nantinya, Axel menggedor-gedor pintu geser antara kamar dan balkon Dian kencang. Hingga pemiliknya membuka pintu geser itu dengan amukan yang siap meluncur dari bibirnya.

Tapi sebelum terjadi Axel sudah menyeret Dian ke kamar mandi. Menyuruh anak yang suka tidur itu untuk segera membersihkan diri. Padahal kalau di tilik lagi. Ini masih sekitar jam 7, sedangkan janjian mereka hari ini adalah jam setengah 8 nanti.

Axel hanya terlalu bersemangat untuk  pergi beramai-ramai okey. Apalagi kemarin dia sempat untuk tidak diajak. Jadi Axel sangat senang sekarang.

Kembali lagi, saat ini mereka sedang menyusuri stan-stan penjual makanan setelah tadi puas berolahraga ringan di GOR. Mereka benar-benar bersenang-senang. Mungkin hanya Axel disini yang merasa dongkol. Karena sedari tadi teman-temannya tidak berhenti menggoda dan memberi jajanan pada Nanda. Seolah-olah dirinya tidak dianggap.

Pokoknya sebal sekali waktu melihat Nanda yang tidak berhenti tersenyum waktu Dimas, Raffa dan Reza terus menggodai atau menawarinya ini dan itu. Dia juga ingin ditawari begitu.

Jadi dengan tangan memegang Boba yang masih penuh Axel sengaja menabrakan diri ke Nanda yang berjalan didepannya. Sukses membuat baju Nanda basah terkena tumpahan Boba yang di pegangnya. Teman-teman mereka hanya geleng kepala melihat tingkah Axel.

"Dasar kelinci ragunan! Jalan tuh liat-liat! Udah tau di depannya ada orang malah main tubruk saja!" Ocehan Nanda sudah dimulai.

Axel mengedipkan matanya sok polos." Oh basah? Maaf kn gak sengaja." Jawabannya enteng.

Lalu melenggang pergi dari sana. Sukses membuat Nanda kesal setengah mati. Axel sudah jauh beberapa langkah didepannya. Dengan kecepatan tinggi Nanda menarik botol air mineral Dika. Lalu berlari mengejar Axel tanpa diketahui anak itu.

Setelah dekat Nanda segera menumpahkan minuman itu ke kepala Axel. Membuat anak itu mematung sejenak karna kaget. Dan ketika sadar matanya menemukan Nanda yang tengah tertawa bahagia di depannya.

"RENA!! SINI LU!!"

Nanda melotot sejenak lalu berlari kencang menghindari tangkapan Axel. Mereka terus berlari kesana kemari. Mengabaikan teman-teman mereka yang geleng-geleng kepala menyaksikan tingkah mereka.

Mereka terus berlari kedalam GOR. Terus berkejaran mereka sesekali tertawa. Membuat orang yang menyaksikan merasa gemas dan jengkel.

Sret, brugh!

"Aduh!"

Sampai disaat Nanda terpeleset kulit pisang yang ntah kenapa bisa disitu. Menyebabkan Nanda terjungkal. Hal itu membuat Axel berhenti dari larinya. Lalu tertawa saat melihat Nanda meringis kesakitan.

Enemy? Seriously?Where stories live. Discover now