-10-

779 102 71
                                    

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Axel berjalan dengan gontai menuju kelas Nanda. Wajahnya menyungging kan senyum manis. Gigi kelinci tonggos kata Nanda itu menyembul lucu dari sela bibir tipisnya.

Memasuki kelas Nanda dengan semangat pula hampir menimbulkan kegaduhan. Tetapi senyumnya luntur begitu melihat Nanda yang sedang dipeluk dan disuapi oleh si kembar dara.

Axel mendekat kearah mereka dengan wajah bersungut-sungut. Menarik tangan Nanda lalu membuatnya berdiri dibelakang tubuh Axel.

"Jangan sentuh Rena gue!" Desis Axel.

Sedangkan yang dibentak malah sibuk mengepalkan tangannya. Bukan karena geram tapi malah gemas. Jiwa fujoshi mereka terpupuk subur.

Pletak!

"Aduh! Bar-bar amat sih beb. Gue laporin ke KUA atas tuduhan KDRT tau rasa lu!" Axel mengusap kepalanya yang barusan di jitak oleh Nanda.

"Polisi bego! Lo kira mau kawin lapor ke KUA?!"

"Ya udah, ayok gaslah!" Axel menarik tangan Nanda yang langsung di tepis oleh empunya.

"Gas apaan anjir?!"

"Gas ke KUA, katanya mo kawin. Ih tapi kawin mah gak usah ke KUA,ntar aja kalo udah mau nikah baru lapor, yok pulang apa di toilet sekolah juga ayok!"

Nanda rasanya mengubur Axel hidup-hidup sangking geramnya.

"Ya udah ayok! Tapi abis itu jangan kaget kalo bangun tidur anu lenyap dari tempatnya!" Nanda bilang begitu sambil tangannya memeragakan gerakan mengasah pisau.

Axel auto menutup aset pribadinya dengan tangan. Sedangkan LisJen sudah terpekik gemas. Kalau mau tau Nando dimana, dia tadi pagi di culik oleh Dian. Katanya ingin membicarakan hal penting. Jadilah Nanda harus berangkat dengan axel. Nanda kira setelah mengantarkan ke kelas Axel tidak akan kesini lagi, nyatanya bocah itu hanya menaruh tas ke kelas lalu kembali merusuh Nanda.

Nanda pengen istirahat.

"Beb, pulang nanti date ya?" Ajak Axel.

"Ogah, gue mau pulang abis itu tidur."

Axel mulai mengrengek pada Nanda dengan wajah memelas. Membuat Nanda ingin sekali menendang pantat Axel sampai gurun Sahara. Biar saja jadi kelinci gurun nanti.

"Ayolah beb~ kan gue yang bayarin. Lagian ini first date loh, first kiss nya aja udah pas SD first datenya yang belom, ya ya?!"

"Perlu banget gitu di umbar?!"

"Mau ya~"

"Tuker posisi yuk?" Ajak Nanda.

Axel melongo. Tuker posisi? Maksudnya? Setelahnya Axel mencubit bibir Nanda.

"Kalo ngomong suka ngada-ngada deh. Masa kita tuker posisi sih? Buat apa otot ku yang seksi ini? Wajah cakep ganteng paripurna kalo gue yg di posisi Lo? Ngeri ih!" Setelah mencubit sekarang Axel memukul kecil bibir Nanda.

"Makanya jangan mengerek macem gitu! Geli tau gak?!"

Axel mengerucut kan bibirnya. Lalu begitu melihat Nanda yang terus menggerutu sedari tadi timbul lah senyum jahil Axel.

Dengan cepat Axel menangkap pipi Nanda. Mencuri kecupan di bibir merah Nanda cepat. Lalu berlari keluar kelas sebelum kesadaran Nanda pulih. Axel masih mau hidup, jadi lebih baik kabur sebelum di babat oleh singa yang mengamuk. Lagi pula sebentar lagi bel sekolah berbunyi.

🌻🌻🌻

Bel istirahat sudah berbunyi.

Nanda berjalan ke lorong loker untuk menaruh buku paketnya yang memang kadang ia simpan disitu saat tidak ada tugas. Ia hanya sendiri tanpa Nando ataupun temannya yang lain. Sengaja menyuruh mereka untuk pergi ke kantin terlebih dahulu.

Enemy? Seriously?Where stories live. Discover now