Adik Kesayangan Vier

2.1K 118 0
                                    


Grisel pun segera masuk kedalam melihat ada apa yang terjadi. Begitu kagetnya saat tau jika didalam terdapat Zea, Lisya, dan Fita yang basah kuyup, dan juga terdapat kawanan Bora sekaligus pengikutnya. Bukan kaget karena basah, tapi Grisel lebih kaget lagi saat mengetahui jika Bora menyodorkan pisau kearah mereka.

"Mundur.." teriak Bora sambil mengarahkan pisau tersebut kearah Grisel, sontak Grisel pun dengan reflek mengangkat kedua tangannya seperti pergi jahat yang sedang diringkus polisi.

"Lo gila apa?" Ucap Zea mendekati Bora perlahan, Bora yang mengetahui jika ia didekati oleh Zea, ia langsung menyodorkan pisau tersebut kearah Zea.

"Lo kenapa sih?" Heran Grisel.

"Buat Lo bertiga.. peringatin buat temen Lo yang satu ini, untuk nggak deketin Vier, karna Vier hanya milik gue semata, dan kalo gue liat temen Lo itu masih deketin Vier.. Lo bertiga gue habisin satu persatu" Bora membentuk senyum maut pada wajahnya.

Melihat jika terdapat peluang, Grisel maju mendekati Bora perlahan, berniat untuk mengambil pisau tersebut, tapi gagal karena Bora mengetahui dan mulai memainkan pisau tersebut, menyerang secara sembarangan. Entah apa yang merasuki tubuh Bora.

Pisau tersebut menuju kearah perut Grisel, tapi sialnya ia sudah tak bisa lagi mundur karena terdapat tembok yang menghalanginya. Sigap Grisel pun bergerak kearah keluar pintu dengan cepat, namun apes sekali kali ini, punggung tangannya terkena dengan pisau tajam itu.

Berdarah? Tentu, apalagi pisau itu mampu memotong gelang beltnya, membuat dirinya takut jika nanti teman temannya mengetahui ternyata dirinya adalah seorang anak Lister. Reflek dirinya memegangi tangannya yang terkena pisau sekaligus menutup logo yang menempel.

Para temannya pun panik kemudian mendorong Bora hingga tersungkur, dan mulai menghampiri Grisel dengan penuh rasa panik. Sedangkan Bora entah ia sadar atau bagaimana, ia mulai shock, menjatuhkan pisaunya dan menutup mulutnya tak percaya apa yang ia lakukan.

Grisel pun dibawa ketiga temannya menuju UKS untuk mengobati lukanya.

☘☘☘☘☘

Vero POV

Vero mengecek ponselnya, melihat jika dari tadi pesannya belom dibaca ataupun dibalas, Vero mencoba untuk menelpon sang kekasihnya.

"Kemana aja sih?"

....

"Masalah apa?"

....

"Beberan? Gila banget sih si Bora, tapi kamu nggak papa kan?

....

"Oh temen kamu yang namanya Grisel itu?"

....

"Kasihan ya"

....

"Yaudah kalo gitu..."

....

"Iya sayang"

Vero pun menutup saluran telepon kemudian memasukkan ponselnya kedalam saku.

Dirinya sedang menongkrong dikantin seperti biasa, bersama sang bos dan juga teman seangkatan.

"Gue ada kabar gaess..!" Ucap Vero memecahkan keheningan. Sontak Vier, Reo, dan Jeno pun langsung menengok kearahnya.

"Gue dapet berita dari my babe kalo tadi Bora bawa pisau kesekolah, dan yang jadi targetnya tuh gengnya pacar gue, tapi untung aja sih.. pada nggk kenapa kenapa, tapi si anak Lister tuh.. yang kena" lanjutnya.

XAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang