❬ 43 ❭ Gimana Sih Penggunaan PUEBI yang Benar?

59 7 0
                                    

Assalamualaikum, halo Creambers! 💙

Ketemu lagi sama Regi setelah sekian abad gak bawain materi. Kali ini aku bawain materi dari Mamah atau Kak Rahma.

Langsung aja.

Udah pada tau kan apa itu PUEBI?

NAH BENER!

PUEBI itu singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Nah, penggunaan PUEBI sendiri itu penting banget buat para penulis karena semua tulisan harus ada aturan yang gak sembarangan dan seenaknya jidat sendiri. Betul? BETUUULL!

Mari kita kupas sedikit penggunaan PUEBI yang benar.

1. Penggunaan Huruf Kapital Sesuai PUEBI

Penggunaan huruf kapital biasanya ada di awal kalimat, tapi sebenarnya huruf kapital juga ada di kata-kata setelahnya dan penggunaannya juga harus sesuai dengan aturan yang ditetapkan, ya.

◐ Sebagai huruf pertama dalam suatu kalimat.
Ex: Senyum adalah cara termudah menikmati hidup.

◐ Sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Ex: - Dita Karang.
- Jenderal Kancil.

◐ Sebagai huruf pertama dalam kalimat petikan langsung.
Ex: Zin buru-buru menangkap ponsel Mijin, "Kim Mijin, bisakah kau lebih berhati-hati?"

◐ Sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Ex: - Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
- Alkitab
- Weda

◐ Sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Ex: Saya pikir Anda akan menyetujuinya.

◐ Sebagai huruf pertama penanda kekerabatan.
Ex: Kapan Ibu akan kembali ke rumah?

Nah, tapi ada juga tuh penggunaan huruf kapital yang dilarang, contohnya:

1. Penggunaan huruf kapital untuk nama gelar tanpa diikuti nama pemilik gelar.
Ex: Saat ini Arin mengikuti homeschooling dengan salah satu guru ternama.

2. Penggunaan huruf kapital untuk nama jabatan tanpa diikuti nama pemilik jabatan.
Ex: Siswa itu dihukum karena melawan kepala sekolah.

3. Penggunaan huruf kapital untuk nama bahasa, bangsa, suku sebagai kata turunan.
Ex: Doni itu punya logat kejawa-jawaan kalau dilihat dari bicaranya.

4. Huruf kapital tidak dipakai untuk nama yang dijadikan nama jenis atau satuan.
Ex: - ikan mujair
- mesin diesel

2. Penulisan Dialog yang Sesuai dengan PUEBI

◑ Penggunaan tanda koma (,) sebelum petik terakhir.

Contoh salah:

- "Nana, itu dia ada di sana," Kata Widi.
- "Ternyata nasi uduk ini enak", kata Surya.

Contoh benar:

- "Nana, itu dia ada di sana," kata Widi.
- "Ternyata nasi uduk ini enak," kata Surya.

Jadi, letakkan koma (,) sebelum tanda petik akhir dan setelah petik akhir, gunakan huruf kecil.

◑ Penggunaan tanda titik (.) sebelum petik terakhir.

Contoh salah:

- "Benar-benar dia, ya." tangan Jaenudin mengepal-ngepal sembari mengucapkannya.
- "Cilok itu nampaknya lezat sekali." brian tak henti-hentinya merenung.

Contoh benar:

- "Benar-benar dia, ya." Tangan Jaenudin mengepal-ngepal sembari mengucapkannya.
- "Cilok itu nampaknya lezat sekali." Brian tak henti-hentinya merenung.

Jadi, titik letakkan sebelum petik terakhir dan setelah petik terakhir gunakan huruf kapital, ya.

◑ Penggunaan tanda tanya (?) sebelum petik terakhir.

Contoh salah:

- "Kau gila, ya?" Tanya Oshy.
- "Apa itu bakso tikus?" awan melotot penasaran.
- "Memangnya film Imperfect akan tayang hari ini?", tanya Rara.

Contoh benar:_

- "Kau gila, ya?" tanya Oshy.
- "Apa itu bakso tikus?" Awan melotot penasaran.
- "Memangnya film Imperfect akan tayang hari ini?" tanya Rara.

Jadi, setelah petik akhir gunakan huruf kecil kecuali nama orang seperti di contoh kedua dan bukan dialog tag. Apa itu dialog tag? Silakan baca Recette de CreaWiLi bab 28, ya.
Dan saat menggunakan tanda tanya lalu petik, gak perlu lagi menggunakan tanda koma (,) seperti di contoh salah yang ketiga.

◑ Penggunaan tanda seru (!) sebelum petik akhir.

Contoh salah:

- "Aku tidak sudi menikah dengan Devan!" Teriak Cica.
- "Asal kau tahu, tasku itu sangat mahal!" keira tampak marah.
- "Tara itu orang mesum!", Wirya mencoba menjelaskan.

Contoh benar:

- "Aku tidak sudi menikah dengan Devan!" teriak Cica.
- "Asal kau tahu, tasku itu sangat mahal!" Keira tampak marah.
- "Tara itu orang mesum!" Wirya mencoba menjelaskan.

Jadi, sama seperti tanda tanya. Setelah petik akhir gunakan huruf kecil kecuali menyebutkan nama orang dan bukan dialog tag. Juga gak perlu lagi menggunakan tanda koma seperti di contoh ketiga.

3. Dialog yang Terputus.

Contoh salah:

- "Dia... Orang yang jahat."
- "Ericko itu... amat kejam terhadapku!"
- "Umm... lucas memang makan nasi goreng."

Contoh benar:

- "Dia ... orang yang jahat."
- "Ericko itu ... amat kejam terhadapku!"
- "Umm ... Lucas memang makan nasi goreng."

Jadi, titik-titik itu didahului dan diakhiri dengan spasi, juga kalau menyebutkan nama orang tetap pakai huruf kapital.

4. Dialog Sambungan.

Contoh salah:

"Aku," ujarnya memelan, "Tidak akan mati!"

Contoh benar:

"Aku," ujarnya memelan, "tidak akan mati!"

Jadi, pakai huruf kecil untuk dialog sambungannya kecuali menyebutkan nama orang.

5. Dalam Kalimat Sapaan.

Contoh salah:

- "Kamu tidak apa-apa 'kan?"
- "Wah dia yang waktu itu di televisi!"
- "Kakek yakin, kelak kau akan lebih pandai dari orang tuamu. Iya 'kan nak?"

Contoh benar:

- "Kamu tidak apa-apa, 'kan?"
- "Wah, dia yang waktu di televisi!"
- "Kakek yakin, kelak kau akan lebih pandai dari orang tuamu. Iya 'kan, Nak?"

Jadi, kalau sapaan terletak di belakang maka letakkan koma sebelumnya, dan jika sapaan terletak di depan maka letakkan koma setelahnya.

Yap, pahami masalah-masalah di atas, ya. Emang sih cuma sedikit, tapi semoga bermanfaat dan bisa membuat tulisan kita jadi lebih baik ya. ✨

CMIIW, segitu dulu, Regi pamit. 😗
Wassalamualaikum. 🌈

Materi oleh: Jennie Prawane Uncuk/Mamah/Kak Rahma.
Edit oleh: Regi
Sumber dari: Google.

Recette de CreaWiLiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora