❬ 53 ❭ Macam-Macam Ending

100 5 0
                                    

Kalian suka happy ending atau sad ending?

Gimana, sih, cara menentukan ending cerita yang masih on going? Ada yang masih bingung? Atau ragu-ragu?

Yuk, mari kita belajar sama-sama.

Ending disebut berkesan kalau permasalahan dalam sebuah cerita sudah terselesaikan. Entah akan menjadi happy ending atau sad ending.

Akan tetapi, biasanya, ada penulis yang mengakhiri ceritanya dengan 'open ending'. Atau kita biasa nyebut sebagai 'gantung ending'. Ending jenis ini biasanya bisa bikin para pembaca punya pemikiran nyantet online si penulis. Hmm ... bukannya ending yang manis itu nggak selalu happy, ya?

Kebanyakan penikmat cerita nggak suka ending yang sad. Tapi, kan, segala sesuatu nggak harus berjalan mulus. Nah, jadi ketika bikin cerita dan bingung endingnya gimana, maka buatlah ending itu seperti layaknya sebuah realita.

Misal, nih. Si tokoh menderita penyakit mematikan. Riset dulu! Itu penyakit kira-kira bisa sembuh, nggak? Kalau bisa, bikin se-realistis mungkin. Maka, jadilah ending manis yang bakal bikin pembaca meringis.

Nah, gimana dengan sad ending yang terkadang membuat si pembaca nangis nangis semalaman sampe mata bengkak nggak keruan?

Kebanyakan sad ending itu karena apa, sih? Si tokoh mati, kan, ya? Kalau gitu, bagus, dong. Ini ending terrr-realistis. Iya. Kan, kita hidup untuk mati.

Sekarang, simak, yuk, beberapa jenis ending yang perlu kita ketahui :

1. Close ending

Close ending adalah ending yang memberikan akhir dari sebuah cerita fiksi tanpa menyisakan pertanyaan yang menggantung, karena cerita sudah benar-benar diselesaikan oleh penulis. Jenis ending ini tidak ada yang ambigu, semua sudah terpapar dengan jelas.

Ending seperti ini cocok buat kamu yang tidak suka dibuat penasaran. Akan tetapi cerita yang menggunakan close ending biasanya sudah mudah ditebak. Namun, bukan mustahil untuk membuatnya menarik, semua tergantung bagaimana cara penulis mengeksekusi cerita.

Ini nih biasanya ending yang happy happy. Walaupun di tengah cerita si pembaca dibikin gedek sampe mo meninggoy, akhirnya tetep ketebak juga si tokoh bakal bersatu.

2. Open ending

Open ending adalah ending yang memberikan akhir ambigu alias tidak ada ujung yang pasti. Cerita dengan open ending memang selalu berhasil membuat siapa saja geregetan, bahkan bisa membuat kamu kepikiran berhari-hari tentang bagaimana kelanjutannya.

Ending jenis ini memberi kesempatan kepada pembaca untuk memikirkan kelanjutan cerita. Hal itu karena meskipun cerita sudah ditutup tetapi seperti masih ada kelanjutan ceritanya. Efek yang diberikan kepada pembaca bisa berupa sebuah misteri, pertanyaan, ambigu, dan sebagainya.

Istilahnya, ini ending nggak jelas kepastiannya. Ngegantung, uy.

3. Twist ending

Twist ending adalah ending cerita yang memiliki keterbalikan dari isi cerita yang sudah berlangsung sebelumnya, sehingga tidak jarang memancing emosi kaget pada si pembaca. Efek kejut itulah yang bikin cerita dengan twist ending masih menjadi favorit di antara pembaca dan penikmat film.

Nah, kalo ending ini nih biasanya ending yang semprul banget. Udah percaya diri banget nebak endingnya. Eh, ternyata nggak sesuai ekspektasi. Untungnya cukup bikin puas.

Gimana gimana? Udah ada gambaran? Begitulah kira-kira sedikit pencerahan buat kalian yang (mungkin) masih bingung buat mengakhiri naskah kalian seperti apa.

Buat seberkesan mungkin, ya. Sampaikan amanat serta pesan yang terkandung di cerita kalian.

Sumber : Google
Edit: Ellme07

Recette de CreaWiLiWhere stories live. Discover now