Bab 12

234 31 7
                                    

"Jika aku menjanjikan sesuatu apa kau mau jujur? " Tanya Alveno dengan serius

"Masalahnya aku benar-benar tidak tahu kenapa aku dikejar"

"Aku tahu kau tahu sesuatu"

"Hah? "

Batin Clara seolah mau copot sekarang ketika melihat tatapan lurus Alveno yang menusuk matanya. Yang ia perkirakan sekarang adalah Hamze mengingkari janji mereka. Karena sudah yakin dengan kesimpulan yang ia buat sendiri ia berdiri tiba-tiba dan keluar dari sana sambil berlari. Dia akan mencari Hamze dan meminta pertanggungjawaban darinya.

"Clara! Mau kemana? " Teriak Alveno yang mengejarnya. Ia menahan tangan Clara agar gadis itu tidak melanjutkan langkah nya.

"Lepas, aku gak tahu apa-apa"

"Lalu kenapa kau berlari? Aku hanya menguji mu, dan melihat tingkahmu ini justru membuatku semakin percaya kau menyembunyikan sesuatu"

"Aku tidak menyembunyikan apapun yang berkaitan denganmu. Aku menyembunyikan rahasiaku sendiri yang tidak ada kaitannya dengan mu ataupun orang lain. Jadi stop berusaha menguji ku"

Keadaan luar istana sudah sangat ramai dengan rakyat yang menjadi penonton adu pedang dan panahan tadi. Mereka berjalan keluar meninggalkan istana. Selama berjalannya kegiatan pemilihan permaisuri, istana akan ditinggali oleh dua putri dari Kerajaan yang berbeda, yaitu putri Bianca dari Kerajaan Lordaron dan Brienna dari Gimbora.

Dari lain tempat ratu Angelina juga sudah meninggalkan daerah lapangan duel dan tidak sengaja melihat Alveno dan Clara yang sedang berbicara berdua. Karena asiknya Alveno berbicara dengan Clara mereka tidak menyadari sang ratu yang sudah mendekat. Clara yang akhirnya melihat ratu Angelina langsung menjadi lebih kalem.

"Jika ingin berduaan seharusnya tidak di tempat umum seperti ini" Ucap ratu angelina sambil tersenyum jahil pada anaknya.

"Berduaan matamu, kalau dia bukan seorang pangeran di hidupku yang sial ini sudah ku bogem dia sejak awal" Batin Clara

"Maaf yang mulia kami hanya membicarakan sesuatu yang penting sebentar" Bela Clara

"Benarkah?, oh ya Clara menginap lah di istana malam ini. Turnamen kalian selanjutnya adalah kecerdasan jadi aku mempersilahkan siapapun gadis terpilih untuk belajar dengan cendikiawan andalan ku. Nanti malam putri Brienna dan Bianca akan belajar dengannya"

"Bagaimana dengan Rose? "

"Dia lebih memilih belajar dirumahnya"

"Emm... aku rasa ngg"

"Bagaimana kalau aku memaksa" potong ratu Angelina

"Maaf yang mulia, aku harus pulang kerumah dan lagipula nggak mungkin aku ke istana malam hari" Protes Clara yang memang tidak ingin bermalam di istana.

"Kau bisa pulang sekarang nanti malam Alveno bisa menjemput mu"

"Hah?! " Ucap Alveno dan Clara bersamaan

Dikarenakan kekompakan yang tidak disengaja itu ratu Angelina tersenyum dan menahan tawa melihatnya.

"Ini perintah dariku"

Setelah mengucapkan itu ratu Angelina meninggalkan kedua orang yang sepertinya akan kembali berdebat. Ia akan kembali ke istana.

Seorang penikmat masa depan sedang asik berbicara dengan adiknya yang datang ke istana. Mereka berdua memiliki perbedaan keahlian masing-masing.

"Kuda putih?" Sahut perempuan bernama Lilac, adik Hamze

"Iya, itulah yang diingatnya dan gerhana bulan. Kuda putih untuk dunia kita dan gerhana bulan di dunianya"

Moon EclipseWhere stories live. Discover now