Bab 14

215 32 0
                                    

"Apa yang kau lakukan?" Ucap alveno yang melihat tingkah Clara

"Oh aku in... Aaa!! "

Tanpa sadar Clara berbalik ingin melihat alveno, ia tidak sadar dengan kondisinya yang menyelipkan kaki di rak buku sehingga pijakan nya tak ada lantai saat berbalik.

Clara berusaha menahan keseimbangan tubuhnya dengan sebelah kaki yang masih menginjak rak , tapi tentu saja usahanya itu sia-sia dan sebentar lagi dia akan segera jatuh dengan posisi terlentang. Melihat Clara yang hampir terjatuh refleks Alveno melangkah dengan cepat menangkap Clara karena dia memang terlatih gesit. Kedua tangannya menangkap pinggang Clara dan menariknya ke dalam pelukannya.

Detik dirinya hampir jatuh Clara merasakan seseorang menangkap badannya kemudian dirinya melayang berputar kesisi lain, sepersekian detik kesadarannya belum kembali dan matanya menatap jalan kosong yang diapit rak tempat Alveno berdiri tadi.

"Wah aku masih hidup" ucap Clara tiba-tiba

"Bodoh, kau tidak akan mati hanya karna jatuh dari atas kursi" Ucap Alveno sambil melepaskan pinggang Clara

"Makasih, dimana yang lain?"

"Sudah pergi istirahat, kau kembalilah ke kamarmu besok siang kita akan belajar bersama lagi"

Clara mengangguk dan meninggalkan Alveno, ia bahkan lupa mengenai buku 'gerhana bulan' yang hendak ia ambil tadi.

Kiya sepertinya tidak menunggu dan mengantar nya kekamar nya otomatis Clara menuju kamarnya sendiri. Setidaknya jalan ke kamarnya sudah ia hapal sedikit.

Clara berjalan sambil melihat beberapa lukisan yang tadi tak sempat ia perhatikan dengan bebas, ada lukisan para anggota dan keluarga besar kerajaan.

"Lukisan ini... di masa depan hilang kah? Aku gak pernah melihatnya"

Jika ini kerajaan yang sangat besar pasti di masa depan akan ada di museum, kecuali jika lukisannya tidak ditemukan. Clara melihat lukisan pangeran Alveno kecil di gendongan ratu Angelina dan Mendiang raja.

"Hemm... Lagi-lagi aku gak percaya ada disini" Batinnya

Clara mendengar seseorang sedang berjalan menuju arahnya, ia melihatnya sekilas ke arah kanannya. Seorang laki-laki sedang berjalan entah menuju kemana, yang Clara ingat ia rasa ia pernah melihat wajah itu.

Setelah menatap sebentar Clara berbalik dan berjalan pergi menuju kamarnya sebelum laki-laki itu melewatinya.

"Dia tidak menyapaku?" Batin Pangeran Charlos, seharusnya Clara menyapa, pamit atau memberi hormat dulu kan. Kecuali jika dia tak melihat kehadiran nya disini.

Sesampainya di kamar, Clara langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur besar itu. Ia menatap sekeliling kamar yang terlihat indah sekarang belum lagi jendela kamar yang terbuka menampakkan langit malam yang indah. Clara beranjak kembali mendekati jendela.

"Astaga!!!" Pekik Clara tertahan, ia sangat senang sekarang

"Cantik banget! Gak salah aku ke dunia ini. Langitnya berkali lipat lebih cantik! Astaga semuanya bintang!!" Pekik Clara lagi sambil tersenyum sambil melompat kecil menatap keluar jendela.

Langit malam benar-benar ditumpahi dengan beribu bintang malam ini, tak ada awan yang menutup mereka, ditambah lagi bulan sabit yang menghias diantara nya. Pemandangan itu memabukkan untuk orang seperti Clara.

"Bagaimana? Apa ada tanda lain?"

"Tidak ada, sepertinya mereka semakin bersembunyi sekarang dan mengubah taktik. Kita harus hati-hati. Apalagi selama pemilihan permaisuri yang membuat istana lebih mudah diakses" ucap Ozey Pada Alveno

Moon EclipseWhere stories live. Discover now