Bab 18

218 29 0
                                    

Suara riuh terdengar dari luar, entah ada apa sampai sayup-sayup keramaian orang yang berbicara terdengar kekamar nya. Clara masih sibuk melilitkan tubuhnya di balik selimut dan mengusap kan wajahnya ke bantal.

"Apasih berisik banget...." Ucap Clara yang merasa terganggu, jujur saja dirinya kelelahan karena mencari obat semalam. Itu sebabnya tidurnya terasa sangat nyenyak malam ini.

"Berisik banget...." Keluh Clara yang akhirnya duduk, ia memperhatikan sekitar kamarnya yang kosong, ia beranjak menuju jendela untuk melihat asal suara ribut itu

Dari atas dia bisa melihat ramainya persiapan acara gadis terpilih yang dibatalkan, meskipun Clara sudah ditetapkan sebagai gadis yang menang dalam kecerdasan para rakyat tidak tahu dan tetap datang. Lagi pula ratu Angelina ingin merayakan nyawa ke 2 Alveno.

"Mampus! Aku belum ngapa-ngapain" panik Clara

Selimutnya yang masih melilit badannya langsung ia lepas paksa dan dilemparkan ke tempat tidurnya. Ia membuka pintu kamar untuk mencari para dayang. Ternyata sudah ada yang menunggu Clara terbangun sejak tadi pagi.

"Kalian! Kenapa nggak membangunkan aku!?" Ucap Clara dengan nada nge gas

"Maaf nona, kami tidak di..."

"Sudahlah aku akan mandi, tolong bersihkan kamar karena aku udah telat" ucap Clara langsung menghambur ke kamar mandi. Dua dayang langsung ikut masuk kekamar untuk merapikan ranjang dan mempersiapkan kebutuhan Clara.

Selang beberapa lama Clara sudah memakai baju yang layak untuk dia pakai, kali ini dia memakai pakaian yang dipilih oleh orang lain. Gaun seperti drama kolosal yang berwarna abu-abu perak. Ia bahkan tak terpikir untuk menanyakan siapa yang memilihkan gaun itu.

"Apa aku harus ke lapangan sekarang?" Tanya Clara pada dayang yang masih mengikutinya

"Tentu nona"

"Acara sudah dimulai dan aku masuk begitu aja?" Jelas Clara lagi

Kedua dayang itu saling tatap karena tidak tahu harus mengatakan apa. Akhirnya dengan keraguannya Clara berjalan mencari jalan untuk masuk ke tempat Rose, Bianca dan Brienna berada, ratu Angelina sedang berbicara dari singgasana nya sekarang.

"Aku rasa acaranya sudah selesai, lebih baik aku menunggu disini" ucap Clara yang berdiri disamping belakang bangunan tempat Para gadis terpilih duduk.

"Sebaiknya Nona masuk saja"

"Gak, aku nunggu aja. Apa acara selanjutnya setelah ini?"

"Kami kurang tahu nona"

"Oh iya mana Alveno?" Tanya Clara yang tadi asik memperhatikan siapa saja yang datang. Karena tidak ada jawaban Clara melirik wajah panik kedua dayang itu

"Ada apa? Kenapa kalian terlihat takut?"

"Kami lupa, seharusnya nona menjemput pangeran Alveno dan membawanya kesini, ampun nona"

Clara menatap wajah panik kedua dayang itu, dia sama sekali tidak merasa kesal atau marah. akhirnya dia berjalan kembali kebelakang tanpa memarahi dayang yang lupa akan tugasnya. Ia memasuki istana kembali dan menuju  kamar Alveno, dan kebetulan pintunya sama sekali tidak ditutup.

"Maaf aku terlambat" ucap Clara dengan santai

"Apa kau terlambat bangun?" Tanya Alveno, dia sudah rapi dengan pakaian khas pangerannya dengan rambutnya yang sebahu diikat setengahnya.

"Aku.... Iya aku terlambat bangun, apa kau sudah minum obat?" Tanya Clara yang melangkahkan kakinya ke dalam kamar. Sedangkan dua dayang itu diam diluar.

Moon EclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang