Bab 20

205 29 0
                                    

Plakkkk

Clara masih terus memukul bahu dan badan rezvan dengan keras sambil tertawa-tawa bebas, biasanya gadis bangsawan hanya akan tertawa kecil sambil menutup mulut, tapi kini Clara tertawa seperti dirinya di dunia modern, berharap Rezvan akan ilfil melihat nya.

Rezvan terdiam sambil memperhatikan wajah tertawa Clara dengan ekspresi heran, dia memang terkejut dengan tindakan Clara. Akhirnya Clara berhenti tertawa dan membuat mimik wajah biasa.

"Maaf, aku berlebihan" ucap Clara

"Tidak apa, kau lebih cantik saat tertawa"

"Anjirt" ucap Clara keceplosan

"An...jit?" Beo rezvan

"Sialan ni mulut, kebiasaan" batin Clara

"Eh... Itu refleks doang gak usah ditiru, hehe"

"Ooh... Kamu mau kemana sekarang?"

"Aku mau ke kamar, kau tahu sendiri gaunku sudah tidak layak dipertontonkan"

"Ayo aku antar"

"nggak usah, aku akan pergi sendiri, sampai jumpa rezvan" senyum Clara dan pergi meninggalkan laki-laki itu. Sebenarnya dia malah senang dan ke GR an sendiri, tapi dari pengamatan nya rezvan menyukai Clara yang asli jadi dia tak mau membuat laki-laki itu merasa di permainkan saat mereka sudah tertukar kembali lagi nanti.

Dilain tempat Alveno sedang berjalan di koridor istana, beberapa prajurit yang bertemu dengannya akan berhenti dan memberi hormat dengan menundukkan kepala.

"Apa kalian melihat Ozey?"

"Ozey sedang berada di ruan latihan pangeran"

Alveno langsung melanjutkan langkahnya ketempat yang dimaksud, ia harus bertemu Ozey untuk mencari siasat baru dan menanyakan informasi baru juga.

Sesampainya ia di lapangan ia tidak menemukan Ozey juga, disana hanya ada beberapa prajurit penjaga yang selalu berganti shift. Alveno melanjutkan pencariannya mengelilingi Istana.

Di sebuah danau istana ada sebuah perahu kecil yang berada di bawah pohon besar di pinggiran danau. Seorang laki-laki berpakaian khas panglima kerajaan sedang tidur di bawah pohon.

Alveno yang sejak tadi mencarinya kini menemukan Ozey yang tidur lelap.

"Bisa-bisanya dia tidur sekarang" ucap Alveno, saat ia hendak mendekati Ozey, ia menyadari pemandangan Istana yang dulu menjadi kegemarannya. Waktu kecil dia sering melakukan kegiatan seperti yang Ozey lakukan sekarang, sampai semuanya berubah seketika, waktunya harus habis belajar dan segala aktifitas penting lain.

"Kau sudah datang" ucap Ozey

"Baru kali ini seorang pangeran mencari panglima nya"

"Hahaha, aku ingin istirahat sebentar. Lagian sudah lama tidak tidur di sini"

"Terserah mu.  Aku mau bilang sesuatu"

"Apa?" Ucap Ozey yang belum mengerti

"Aku rasa aku sudah tahu sebuah petunjuk"

"Apaan sih, gantung terus. Apa petunjuknya?" Ucap Ozey yang sedang dalam mode "Teman masa kecil", ia sudah lama ia tak melakukan itu

"Nanti saja, kau ada informasi?"

"Tidak, sama sekali tidak ada informasi yang ditemukan anak buah ku. Tapi pencarian tidak pernah berhenti. Mengenai bandul itu...."

Ucapan Ozey terpotong

"Sepertinya memang hanya mereka. Maksud ku... kawanan mereka cuman yang kita bunuh, ngga ada yang lain. Karena tidak ada ciri-ciri penampilan yang sama dengan mereka. Entah mereka berubah siasat pun tidak terbaca"

Moon EclipseWhere stories live. Discover now