Chapter 3 - Seribu jalan menuju Ciumbrella.

1.9K 133 2
                                    

Rania dan Fajar, partner lapangan mas glowing sudah saling follow Instagram dengan maksud dan tujuan untuk tetap saling berhubungan dengan mas glowing, tapi siapa sangka yang Rania dapat adalah gosip dari akun lambebadminton yang mampu meramaikan comment postan miliknya.

"Eh apaan nih?! Masa follow Instagram orang lain aja sampai diberitain?!" panik Rania.

"Mbak Ran! Lagian yang follow mbak tuh Atlet yang naik daun di Asian games kemarin kali! Yaiyalah di gosipin," ucap Jane.

"Kenapa nggak sama mas glowing aja sih digosipinnya?" kesal Rania.

Ting

Fajar, temannya mas glowing
Chef Rania nggak berniat sidak mas glowing langsung ke pelatnas Cipayung sambil bawain makanan?

Arshinta Kirania Pratista
Bilang aja mau dibawain makanan

Fajar, temennya mas glowing
Emang iya, mau nggak bawain makanan? Saya kirim lokasinya nih.

Arshinta Kirania Pratista
Yaudah nanti siangan saya kesana, menjemput menantu idaman ibu saya. Mas Rian sukanya apa?

Fajar, temennya mas glowing
Jangan makanan berat-berat chef, yang ringan-ringan aja, kalo bisa yang manis, butuh energi nih.

Arshinta Kirania Pratista
Oke, nanti shareloc aja.

Rania melajukan Jeep Wrangler Rubicon hitam miliknya membelah jalanan kota Jakarta, beberapa dus berisi macam-macam kue telah dibawanya menuju tempat mas glowing berlatih, tekadnya bulat sekali untuk menghadiahi bundanya calon menantu yang kalem.

Tiga mantan Rania yang pernah ia ajak serius untuk berhadapan dengan ibunya berakhir berselingkuh, memang nasib percintaannya pahit-pahit. Ia bahkan pernah tidak sadar menjadi selingkuhan mahasiswa hukum yang nggak lulus-lulus.

Membutuhkan waktu satu jam perjalanan untuk memperjuangkan menantu idaman bunda, dan Rania sudah sampai di parkiran pelatnas yang astagfirullah banyak mobil-mobil keren yang mirip Jeep Wrangler Rubicon hitam miliknya.

Rania lantas membawa plastik berisi banyak sekali kotak kue yang sudah disusun sedemikian rupa, Fajar Alfian, orang yang menyuruhnya sudah menunggunya di depan pintu asrama dengan senyuman lebar.

"Wah dateng juga Bu Chef," sambut Fajar riang.

"Rania aja atuh kang, nteu usah Bu Chef, malu abdi teh" jawab Rania.

"Tuh pangerannya udah nungguin di lapangan, sini saya bantu bawain kuenya,"

"Masyaallah, banyak banget ini mah teh!"

"Ya nggak apa-apa atuh, kan bisa dimakan bareng-bareng," ucap Rania.

"Semuanya, ini Chef Rania dateng nyari pangerannya, bawa pasokan makanan buat para penghuni asrama," Fajar berteriak di ruang mereka latihan.

Semua orang yang berlatih langsung menatap ke arah Fajar dan Rania, sedangkan Rian yang sedang minum hanya melongo heran.

"Loh Chef?! Kenapa kesini? Bukannya acara nginep di villanya masih Minggu depan?" tanya Ko Herry menyapa Rania.

"Rania aja ah ko, iya Rania lagi mengejar jodoh nih," ucap Rania sambil membuka setiap dus berisi banyak sekali kue manis yang cantik.

𝑬𝒌𝒔𝒕𝒓𝒐𝒗𝒆𝒓𝒕Where stories live. Discover now