Cewek Cuek - 57

2K 110 7
                                    

Semua penuh dengan kebohongan dan drama yang sedang di susun secara rapi

--oOo--

Calvin masih terdiam ingin bicarakan sesuatu, mulutnya ragu bercerita kepada Ayahnya. Tidak lama makanan yang telah selesai di masak oleh Bunda dan Keisya pun datang ke meja makan, tersusun rapi di atas meja makan berbentuk bundar. Ketegangan di tengah meja bundar itu hilang, karena aroma masakan. Hal yang mau dibicarakan Calvin barusan kembali dia urungkan, masih ragu.

"Makanan udah selesai, silahkan makan" kata Bunda dengan semangat.

Disusul dengan Bunda dan Keisya ikutan duduk di kursi yang masih kosong di meja bundar tersebut. Suara tarikan kursi tersebut menimbulkan suara dari keheningan di malam hari ini.

Laura seperti biasa mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya, seperti istri pada umumnya. Disisi lain Keisya bingung dengan kebisuan kakaknya, biasanya cowok itu akan mencari topik untuk menjelekkan Keisya dihadapan orang tuanya, kenapa kali ini beda.

Suasana meja makan malam ini sangat sepi, hening, cuman terdengar suara sendok dan garpu yang saling beradu, biasanya selalu ada ocehan ditengah meja bundar ini. Apa kah dulu ketegangan konferensi meja bundar pada masa penjajahan dulu, seperti ini rasanya? Mungkin.

"Calvin kenapa kamu gak makan? Dari tadi Bunda lihat, makanannya dimain-mainin gitu aja"

"Gak papa Bun, gak lapar"

Leon langsung meletakkan sendok dan garpu nya ke piring, sudah selesai makan. "Biarkan aja, udah besar, nanti kalau lapar juga makan"

Calvin juga ikutan meletakkan sendok dan garpu ke piring, yang langsung beranjak dari kursinya. Suara nafas kasarnya sangat terdengar jelas oleh Keisya yang sedang duduk di sampingnya.

"Mau kemana kamu?" tanya Leon.

"Ke kamar" Balasnya singkat tanpa menoleh kebelakang, terus berjalan.

"Ayah masih menunggu kejujuran kamu"

Calvin tersentak kaget, kejujuran apa? Hal apa yang Ayah ketahui? Pertanyaan apa itu? Calvin sama sekali tidak mengerti, Ayahnya memang susah di tebak. Pantesan aja bisnisnya selalu menang dalam hal apapun, kalau pemikiran Ayah bisa sedalam ini. Tanpa menjawab ungkapan Ayahnya barusan, cowok itu tetap melangkah menuju kamarnya.

***

Tok!Tok!Tok!
Suara ketukan pintu di kamar Calvin, siapa yang datang ke kamarnya malam selarut ini.

"Siapa?" tanyanya sebelum membuka pintu.

"Keisya Kak!" ucap cewek itu di luar pintu dengan nada kecil, tapi masi bisa terdengar dengan Calvin di balik pintu.

Tanpa ragu Calvin membukakan pintu, dan menutupnya kembali. "Ada keperluan apa?"

"Ya ampun, galak banget sama adik sendiri"

Calvin melengos. "Cepat ngomong, apa gue usir"

"Kenapa dah sensi amat dari pulang sekolah tadi, gara-gara mogok uang jajan ya?"

"GAK!"

"Cerita dong, kenapa ih?" seperti anak kecil meminta permen, dengan hentakan kaki.

Calvin awalnya ingin menutupi, tapi mulut dan pikirannya tak bisa sinkron, akhirnya dia menceritakan semua kepada Keisya. "Risa"

"Kenapa Kak Risa?" tanya Keisya dengan panik.

Tepat jam sebelas malam, Keisya mendengarkan semua cerita kakaknya. Sebenarnya cewek itu sangat mengantuk sekali, tapi setelah mendengar cerita Calvin hatinya tidak tega meninggal cowok ini gelisah dengan pikirannya sendiri.

Cewek Cuek [Completed]Where stories live. Discover now