Cewek Cuek - 72

1.6K 97 32
                                    

Cewek itu cuman bisa menunggu dan berharap, agar perkataan dari sang cowok tidak mencabik hati

--oOo--


Suara dentuman sudah terdengar di dalam gedung ini, semua tamu undangan, dan tamu-tamu penting juga udah menempat ke posisinya masing-masing, cuman kelas XII yang belum terlihat berada di dalam gedung ini.

Sekedar info, sistim kelulusan di sekolah Starlite School, kelas XII akan dikumpulkan dan berbaris terlebih dahulu di luar gedung, pastinya di larang telat, dan harus lengkap sebelum jam acara dimulai. Bagi kaum wanita pastinya harus bangun subuh-subuh mempersiapkan diri untuk berdandan rapi dan cantik, apa lagi kalau bukan untuk bagus di foto kenangan terakhir nanti. Bagi kaum cowok? Mereka tak perlu repot-repot untuk bangun subuh-subuh, karena apa? Iya karena mereka tidak perlu dandan yang harus berlebihan seperti wanita saat datang ke kondangan, yang penting harum dan rapi enak dipandang.

Suara MC membacakan satu persatu susunan acara yang mulai di lontarkan, ini  saat yang ditunggu-tunggu semua orang tang telah hadir di dalam gedung aula mereka sendiri, yaitu pembagian medali dan tabung untuk kelas XII. Pintu yang sangat besar yang sedari tadi tertutup akhirnya terbuka, setelah alunan musik terdengar dan disambung dengan paduan suara yang  mulai bernyanyi juga. Dibalik pintu yang tertutup tadi, perlahan terlihat Siswa/Siswi kelas XII yang hendak masuk ke dalam gedung, tertata rapi bentuk dua barisan, sisi cewek memakai baju dengan warna yang sama, cuman beda model nya saja, dengan pasangan rok yang sudah mereka padukan agar cocok. Sisi cowok memakai baju dengan warna yang sama juga, bedanya, warna yang sama itu di beri di jas yang sedang melekat di tubuh mereka masih-masing, dengan celana berwarna hitam.

Bukan Keisya namanya kalau diam-diam tidak mencari keberadaan Ryan, Cewek itu mulai memperhatikan satu persatu wajah kakak kelasnya yang baru masuk dari jarak jauh, tapi sebanyak itu membuatnya pusing.

"Cari Ryan, ya?" bisik Mawar ke telinga Keisya, yang sedari tadi ia lirik diam-diam.

"En--ggak!" balas Keisya gagu.

Mawar senyum miring, masih sempat juga sahabatnya ini ngeles. Jelas-jelas pandangannya dari tadi ke arah pintu masuk.

Acara pembagian medali untuk di letak di leher mereka masing-masing sangatlah memerlukan waktu yang lama, dengan murid kelas XII sebanyak ini. Tapi tidak untuk Keisya, cewek itu tetap fokus menunggu panggilan nama Ryan Arthur.

"Heh Kes! Ryan bodoh atau gimana dah dari tadi gak dipanggil-panggil, inikan sesuai nilai kata Bu Nina" tanya Rey, nyolot.

Tatapan Keisya langsung berubah sadis ke arah Rey yang duduk satu tingkat di atas yang di duduki Keisya sekarang. "Diam deh lo, kayak lo pintar aja"

"Alah mak, calon pacar marah"

Tadinya Keisya hendak ingin menyumpal tisu yang di pegang nya sedari tadi ke mulut Rey, tapi gak jadi, karena nama Ryan sudah dipanggil dengan mikrofon.

'Ryan Arthur' lahir di Jakarta, 6 Maret 2001, alumni SMPN 1 Jakarta. Dengan ke detailnya, Keisya terus memandang cowok itu, kakinya yang sangat jenjang, wajah begitu tampan, idaman semua wanita sih.

"Seenggaknya dia di tengah, gak terakhir-akhir kali kayak lo di kelas!" balas Keisya lebih nyolot dari Rey tadi.

"Muncrat woi!"

"Bodok!"

Berjalannya waktu acara pembagian medali telah selesai, tahap-tahap acara yang sudah di susun dan persiapkan juga sudah hampir terlaksanakan dengan lancar, tiba saatnya, acara terakhir doa penutup, doa yang terbaik untuk kelas XII agar di lancarkan segala urusannya.

Cewek Cuek [Completed]Where stories live. Discover now