Sakusa Wishes

2K 139 14
                                    

Desclaimer : Haikyu! Furudate Haruichi.
Pairing : Sakusa x Hinata & Atumu x Hinata.
Warning : Fantasy au! Witch! Hinata BL!

A/N :
Judul terinspirasi dari novel School For Good and Evil. Novel seri pertama yang saya ikutin dari sma sampai tamat. Ceritanya keren banget dan untuk ff ini sebenarnya berbeda dari novelnya jadi cuma buat bahan referensi judul aja.

Happy Reading!

------------

Sakusa suka membaca buku, entah itu buku fiksi ataupun nonfiksi. Tidak ada yang jauh lebih mengerti dia dibandingkan dengan setiap buku yang dia baca. Orang tuanya juga selalu menuruti keinginannya, ketika ditanya oleh orang tuanya, apa yang dia inginkan, Sakusa akan selalu menjawab buku. Orang tuanya merupakan salah satu keluarga terpandang di kota itu, jadi bisa dikatakan hidupnya nyaris sempurna.

Sampai suatu saat, terdengar beberapa rumor yang mengatakan ada yang melihat penyihir di sekitar sini. Entah itu benar atau tidak, Sakusa tidak tahu tapi dia penasaran, "Ibu apa penyihir itu benar-benar ada?" Tanya Sakusa yang sedang berbaring di tempat tidur saat itu.

Tangan ibunya yang sedang mengelus rambut hitam legam milik Sakusa terhenti, "Dahulu ada, tapi para penduduk yang merasa risau dengan keberadaan penyihir, membakar para penyihir hidup-hidup dan mulai membunuh mereka semua." Ibunya meringis mengingat betapa kejamnya manusia pada waktu itu.

"Sebaiknya kau tidur Kiyoomi, ada atau tidaknya penyihir tidak akan mempengaruhi kehidupan kita. Selamat malam." Ibunya mencium keningnya dengan lembut dan mematikan lampu kamarnya, berlalu pergi menuju kamarnya sendiri.

Sakusa masih memikirkannya, dibuku yang dia baca penyihir terbagi menjadi dua, ada yang mengatakan bahwa mereka sangat jahat, mengerikan, memakan jantung anak-anak agar dia bisa hidup awet muda. Tapi ada juga yang mengatakan bahwa penyihir itu baik, mereka membantu para penduduk dengan sihirnya, bahkan mereka bisa bertindak seperti dokter atau bahkan lebih hebat dari itu. Jadi Sakusa penasaran penyihir yang berada dalam rumor itu, apakah dia baik atau jahat?

"Aku ingin bertemu dengannya." Bisik Sakusa pelan. Diusianya yang ke 7 tahun, untuk pertama kalinya Sakusa memiliki keinginan lain.

□•□•□•

Ini hari Minggu dan Sakusa selalu menyukai hari Minggu. Akan tetapi, pagi harinya diganggu dengan kehadiran saudara sepupunya Komori Motoya, "Hei, Kiyoomi kau tidak lelah membaca buku setebal itu?" Komori menatap horror ke arah buku yang ada di tangan Sakusa, tebal sekali, mungkin jika dia melemparkan buku itu ke arah kucing yang berkeliaran di jalanan, apa kucing itu akan mati seketika? Komori tidak mau membayangkan itu.

Dia menggoyang-goyangkan kakinya bosan, karena Sakusa tidak mau diajak bermain. Komori tidak membenci Sakusa, menurutnya Sakusa itu unik. Dia mulai terbiasa berada di samping anak itu sebagai saudara sekaligus teman bermainnya. Sakusa itu sulit didekati, selama 2 tahun bersama dengannya, Komori tidak pernah melihat Sakusa bermain atau berbincang dengan anak lain.

"Motoya mau menemaniku ke suatu tempat?" Komori yang baru saja akan tertidur, terbangun dan menatap Sakusa heran, "Pergi? Ke mana?"

"Berjanjilah untuk tidak mengatakan ini pada siapapun." Sakusa menatap lurus mata cokelat Komori. Komori yang sedikit tertegun hanya menganggukan kepalanya.

"Aku ingin bertemu penyihir, aku penasaran dia itu seperti apa." Sakusa menutup bukunya dan mengelus pelan sampul buku miliknya itu. Di bagian depan buku itu tertulis judul, "Second Life of a Witch" salah satu buku fiksi favorit Sakusa.

"Tidak boleh!" Seru Komori, "Kita tidak boleh bertemu dengannya, penyihir itu jahat. Itulah sebabnya kenapa mereka dibunuh ratusan tahun yang lalu." Keringat dingin mengalir melalui pelipisnya, dia begitu takut setelah mendengar betapa kejamnya penyihir pada masa itu. Meskipun dia tidak tahu apakah yang dia dengar itu benar atau salah.

Evil and GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang