ahwaya aksata

3.3K 542 232
                                    

lagu di multimedia adalah lagu yang aku sarankan buat kalian dengerin sambil baca chapter ini


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Jika sang putra kebaikan telah menundukkan kepalanya, maka semua yang ada di alam semesta adalah secercah noda.





















Jika bidadari surga telah menghapus air matanya, maka niscaya pena kehidupan telah menyelesaikan tugasnya.


































Biru biru biru






























Hanya itu yang mampu Jeno saksikan tatkala maniknya terbuka, rasa lembut dari padang rumput hijau tidak dikenal terasa dari telapak tangannya yang bersih tanpa noda. Helaian rambutnya terasa menggesek tanah yang wanginya harum, mengingatkannya tentang pondok rahasia yang dirinya dan Jaemin kunjungi untuk merajut cinta.

Semilir dingin angin dari ruang terbuka tempatnya berbaring merasuk hingga menembus seluruh tulang dan jiwanya, hening ini terasa asing tapi juga terasa familiar bagi Jeno.

"Agastya?"

Seorang laki-laki dengan perawakan tegap dan wajah tampannya berdiri dan mengulurkan tangan untuk membantu Jeno berdiri. Kernyitan pada dahi kekasih Jaemin membuat pria asing tadi tersenyum lembut dan mulai membuka mulutnya.

"Aku Gajahsora, yang 1000 tahun kemudian dikenal sebagai Rakai Chaitra Agastya Dyah Balitung."























tw// violence and blood scenes





































Mark menghunuskan pedangnya untuk menyayat leher para tentara Budha yang mencoba untuk melumpuhkannya, kemampuannya jauh berkurang karena sudah agak lama tidak berlatih untuk bertempur saat di Nalanda.

Surat dari Hyunjin datang sampai Nalanda dan diterima oleh Mahagurunya yang ada disana, berisi sebuah permintaan dan harapan agar Mark mau kembali ke Jawa dan membantu adiknya yang dilanda bencana. Saat itu gundah yang Mark rasa, bagaimanapun juga dia sudah berjanji kepada dewa untuk tidak menumpahkan lagi darah ke bumi yang fana. Namun lebih penting mana dari saudara sendiri yang kesulitan karena takdirnya yang tidak bahagia?

Buntara Asmara | Nomin☆Where stories live. Discover now