3 | Doomsday

332 78 6
                                    

|

• D O O M S D A Y•

|

Gila ya mereka? Rasanya Key benar-benar dipermainkan tahu gak. Jelas-jelas sebelum meninggalkan ruangan audisi Key dengar sendiri bahwa Marco menyukainya. Dari situ saja sudah menjanjikan hasil yang positif, tapi kenyataannya Key gagal. Alpaca menolaknya saat itu juga. Mengatakan bahwa Key masih belum layak untuk menjadi talent reality show terbaru Alpaca, bahwa latar belakang cerita cinta Key tidak begitu kuat dan mungkin tidak dapat menarik perhatian netizen. Padahal saat bercerita tentang alasan status single-nya ketiga orang recruiter tersebut tidak berhenti memandangi Key.

Entah mereka sengaja mempermainkan Key hanya untuk mendengar kisah cintanya yang menyedihkan itu atau memang benar bahwa Key tidak layak berperan sebagai responden.

"Hufff!!!" Key berjalan lesu keluar dari ruangan audisi. Dilihatnya masih banyak orang yang mengantri. Ingin rasanya Key berteriak menyuruh mereka pulang karena apa yang mereka lakukan itu mungkin sia-sia. Jangan terlalu menaruh harapan tinggi pada audisi ini.

Waktunya banyak terbuang untuk menunggu sesuatu yang peluang keberhasilannya begitu kecil. Lebih baik Key mengurung dirinya di kamar sambil menyelesaikan pekerjaannya. Ongkos yang dikeluarkannya untuk pergi ke sini saja sudah lumayan, belum lagi air mineral dan jajanan yang dibelinya saat menunggu antrian tadi. Benar-benar rugi bandar.

***

Merupakan sebuah pekerjaan yang besar bagi para tim kreatif Alpaca untuk melaksanakan open audition seperti hari ini. Dalam project sebelumnya Alpaca hanya perlu menyaring sedikit talent karena mereka belum seterkenal saat ini. Saking banyaknya resume yang masuk ke email kantor Marco, membuat Alpaca memutuskan untuk menyelenggarakan open audition sehingga dapat melihat langsung para calon respondennya.

Tercatat sekitar 200 orang yang tersaring dari resume-resume tersebut. Dan audisi dilaksanakan dalam jangka waktu 3 hari. Asraar, Marco dan tim sampai-sampai harus menginap di kantor selama open audition. Mereka saling bergantian dalam menyeleksi peserta. Pasalnya, dari 250 orang tersebut, mereka harus memilih 3 orang laki-laki dan 3 orang perempuan sebagai pemeran utama dalam reality show ini.

Bayangkan saja betapa hectic-nya ruangan interview saat peserta menunggu hasil seleksi. Para recruiter harus memutuskan apakah mereka akan menerima atau menolak seseorang hanya dalam waktu 1 menit. Perdebatan panjang kadang memang terjadi manakala para recruiter ingin mempertahankan pendiriannya. Seperti yang terjadi ketika seorang wanita dengan nama Kelhani masuk dan mulai bercerita.

Marco menyukai bagaimana wanita itu bisa mencairkan suasana dan kepribadiannya yang tidak nampak kikuk di depan kamera. Namun Asraar menolaknya dengan alasan latar belakang cerita wanita itu tidak kuat, mainstream, sehingga kurang menarik. Padahal menurut Marco kisahnya lumayan.

"Gue mau yang ini Rar," Marco membuka suara ketika pintu ruang audisi ditutup dari luar oleh wanita berkemaja putih yang menyebut dirinya Key.

"Mainstream, gue gak click." Asraar memberikan tanda silang dengan tinta merah pada kertas resume milik Key.

"Lo gimana Cal?" Marco meminta dukungan dari Calya yang belum memberikan suara.

"Gue masih bimbang, nih anak seru juga kelihatannya, ngomongnya lues, cantik juga, tapi alasan lo ney ke dia apa Rar?"

"Cerita dibalik kisah cintanya gue gak sreg, kayak kurang wah," jawab Asraar.

"Kan ceritanya sedih Rar, menurut gue oke-oke aja dijadiin latar belakang kenapa dia bisa single selama itu," Marco masih mempertahankan argumennya.

The Science of Love [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang