10 | Twelve O'clock

265 61 10
                                    

|
• T W E L V E  O ' C L O C K •
|

Perkataan Calya di rooftop kemarin masih terngiang-ngiang di benak Key. Membuat wanita itu terlihat melamun di mata Gio.

"Key? Lagi banyak pikiran ya?" pria itu mengambil tempat di sebelah Key mempersempit jarak di antara mereka.

"Eh Gio," Key yang baru menyadari kehadiran pria itu pun menggeser tubuhnya untuk memberikan Gio tempat duduk di sofa.

"Aku lihat-lihat dari kemarin kamu jadi gak banyak bicara."

Ternyata pria itu cukup peka terhadap perubahan diri Key. "Masa sih?"

Gio mengangguk. "Daripada bengong mulu mending ngobrol."

"Ada topik?" Key yang tidak ingin membeberkan informasi kemarin urung membuka suara.

"Umm, gimana kalau main truth or dare?"

"Hmm, boleh juga," Key memutar tubuhnya hingga menghadap Gio. Daripada tidak ada topik yang bisa dibicarakan.

"Aku duluan ya, truth or dare?" tanya Gio.

"Truth." Jawab Key cepat.

"Nice, aku akan tanya seputar percintaan kamu. Punya berapa banyak mantan?" 

Wah, pertanyaan yang sulit bagi Key. "Satuuuu." Jika itu termasuk, karena Key tidak pernah bertemu dengannya.

"Hah? Serius? Selebhits kayak kamu cuma punya satu mantan? Ini kamu emang super setia atau picky setengah mati?"

Key mendengus, jika saja Gio tahu kehidupan meralatnya sebelum ini dia pasti tidak akan sanggup berujar seperti itu. "Anggap aja aku super setia. Oke gantian, truth or dare?"

"Truth dong," balas Gio tak mau kalah.

"Hm, apa sih motivasi kamu ikut acara ini?"

"Wow, cukup serius sepertinya. Dimulai dari mana ya." Air wajah pria dihadapan Key berubah sendu, nada bicara yang tadinya riang kini berubah 180 derajat. "Hmm, jadi aku punya cerita dibalik kisah percintaan dalam hidupku ini. Please don't judge me ya Key." Gio menatap Key dengan mata yang mulai berkaca-kaca. 

Key menangguk dan merasa pertanyaan yang diajukannya salah. Harusnya tadi ia menanyakan 'Apa yang lebih Gio sukai, anjing atau kucing?' bukannya malah jadi menyinggung ranah pribadi seperti itu, bodoh.

"Aku pernah jadi korban kekerasan seksual," desis Gio dengan sangat cepat.

Alhasil kedua manusia itu terdiam dan saling bertatap. Key yang tidak percaya dengan apa yang didengarnya dan Gio yang sibuk dengan pikirannya sendiri. Sampai akhirnya Key tersadar dan ia harus berucap sesuatu untuk memecah keheningan itu.

"Oh my god, I'm sorry." Melihat wajah Gio yang mulai tak terdeskripsikan membuat Key cepat-cepat mengenggam tangan pria itu. "Gak usah diterusin kalau memang itu bikin kamu gak nyaman."

"Well, gak apa-apa. Aku udah bisa menerima itu semua sekarang. Ya, karena itu aku ikut acara ini. Deep down aku masih merasakan sesuatu yang salah dengan konsep cinta. Harapanku sih setelah selesai acara ini aku bisa mendapatkan pencerahan dan pasangan yang mengerti tentang keadaanku tentu saja," senyum kembali merekah di wajah Gio.

Key mengenggam tangan Gio lebih erat. "Pasti kamu bisa kok Gio. I will help you."

Gio menganggukan kepalanya, "Kok jadi melow, kita lanjut permainannya gimana?"

"Boleh, sekarang giliran kamu, aku pilih truth lagi tentu saja."

"Truth lagi? Ah c'mon Key ... "

The Science of Love [ON GOING]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin