5 | They Want You

299 78 10
                                    

|
• T H E Y  W A N T  Y O U •
|



3 bulan kemudian.

Senyum tipis terukir di wajah wanita dengan dress putih yang terduduk di cafe unik dengan nuansa serba pink. Wajahnya tampak segar dengan sapuan make up natural. Beberapa remaja pengunjung cafe yang melihatnya, langsung bertegur sapa dan bahkan meminta foto tanpa malu-malu kepadanya. Wanita itu pun dengan antusias meladeni permintaan mereka.

Hari ini peresmian Le Mare Cafe, bisnis baru yang sedang ditekuni Lily. Cafe tersebut mengusung tema yang disukai para manusia zaman sekarang, dengan menu makanan western disertai desain interior yang setiap sudutnya memanjakan mata, sehingga pas untuk dijadikan tempat berfoto.

"Hey guys!" sang empunya bisnis, baru saja tiba dan melangkahkan kakinya dengan terburu-buru mendekati Key dan tim lainnya.

"Hallo Kak Lily!" sapa yang lain dengan kompak.

Meskipun sudah memasuki kepala 3, Lily hanya mau dipanggil Kak oleh timnya. Memang tidak ada yang menyangka, wanita yang memiliki wajah dewasa dan body goals impian semua orang itu sudah berusia 36 tahun. "Yuk, yuk mulai acaranya, yang antri udah banyak banget di depan. Oh my god, kalian ini hebat banget sih!" Bunyi gemeletuk heels yang dikenakannya membuat atensi para pengunjung Le Mare pun terpusat padanya. Mudah sekali membuat orang berdecak kagum ketika melihat dan mendengar perjalanan karirnya.

Seperti yang Lily ucapkan, antrian pengunjung Le Mare Cafe sudah memenuhi lahan parkir dan menyebabkan kemacetan yang lumayan panjang di depan pintu masuk cafe. Padahal Le Mare hanya melakukan kampanye iklan di sosial media. Melalui orang-orang terpilih yang sudah Lily latih mati-matian selama 3 bulan belakangan, akhirnya perjuangan itu membuahkan imbas yang besar. Dampaknya tidak hanya terasa pada bisnis-bisnis yang Lily miliki tetapi juga kepada para influencer 'muda' yang Lily rekrut, salah satunya Key.

Key mengeluarkan ponselnya, tentu saja ponsel baru dengan kamera canggih yang dapat menunjang karir barunya, hasil pemberian Lily. Key tidak akan mau mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk sebatang telefon genggam. Setelah menyorot keadaan sekitar Le Mare, Key langsung mengunggah video singkat tersebut ke Instagramnya, menulis caption persuasif yang dapat membuat pengikutnya penasaran. Tidak lupa menyuguhkan foto ootd dengan pakaian yang disponsori oleh Ribbon on Me.

"Thankyou banget buat semua yang sudah hadir di acara pembukaan Le Mare Cafe hari ini. Jangan lupa untuk cicip-cicip menu spesial kami yah. Le Mare punya promo menarik juga yang bisa kalian cek di sosial media (at)lemarecafe yah! Jangan lupa tag kami dan share ke seluruh keluarga serta teman-teman kalian." Lily menutup pidato singkatnya dihadapan para pengunjung sambil menggunting pita seremonial ditemani oleh Key.

Setelah selesai dengan pengguntingan pita tersebut, Le Mare resmi dibuka. Key tentu saja menjadi sangat emosional mendapati banyaknya pengujung yang datang. Belum lagi yang sejak tadi terus-terusan menyapa dan mengajak foto. Bukan hanya bahagia karena pengikut di media sosialnya sudah mencapai seratus ribu tapi karena bisnis-bisnis yang Lily jalani sukses berkat kontribusinya. Meskipun Key tahu Lily punya banyak influencer selain dirinya.

"Key yuk sini makan dulu!"

Ajakan dari Lily membuyarkan lamunannya dan Key segera bergegas menghampiri wanita itu. 

"Gak nyangka banget Kak bakal serame ini. Selamat ya Kak!" Key meraih tangan Lily seraya tersenyum lebar. Baru kali ini ia turut gembira soal kesuksesan orang lain. Tiga bulan kemarin banyak merubah pandangannya soal hidup.

The Science of Love [ON GOING]Where stories live. Discover now