4 | Opportunity

325 72 0
                                    

|
O P P O R T U N I T Y

|

Berdiam diri di kamar selama seminggu lebih dan hanya berfokus pada pekerjaan membuat Key lama kelamaan jenuh. Ia butuh distraksi dari peliknya kehidupan dan pekerjaannya. Key memiliki spesialisasi dalam bidang editing, translate dokumen ber-bahasa Indonesia ke bahasa Inggris maupun sebaliknya dan terkadang mengambil beberapa job foto katalog untuk kampanye iklan di media sosial. 

Pekerjaan foto katalog tersebut sebenarnya baru saja Key tekuni dan hanya pernah dilakukan beberapa kali saja. Bermula dari salah satu kenalannya yang memiliki bisnis di bidang fast fashion dan membutuhkan model dengan bayaran murah. Tak disangka respon positif Key terima dari pemilik brand sehingga Key dikontrak selama beberapa sesi pemotretan untuk katalognya. Namun sudah hampir sebulan kenalannya itu tidak kunjung memakainya kembali.

Iseng, Key mencari beberapa lowongan yang berkaitan dengan foto katalog. Kenyataannya tidak banyak yang tersedia. Kebanyakan para pemilik bisnis sudah mengenal model incarannya dan tidak perlu repot-repot menyebarkan lowongan di sosial media. Gagal sudah rencananya untuk menjadi model.

Kak Lily :

Hi Key, apa kabar? 

Wah, baru saja Key memikirkan Kak Lily, pemilik brand fashion Ribbon on Me, pesan dari beliau langsung masuk ke whatsapp-nya.

Kelhani :

Hai, baik Kak. Kakak gimana kabarnya? Gak ada project-an foto katalog lagi nih? :D

Kak Lily :

Aku baik hihi. Key! Baru aja mau aku omongin ke kamu. Aku ada project lagi nih, tapi bukan foto katalog.

Kelhani :

Waaaah boleh dong Kak! Aku mah apa aja mau, asal bisa haha.

Kak Lily :

Ummm, kita ketemuan aja yuk sore ini buat ngomonginnya?

Kelhani :

Boleh Kak! Ayo banget, aku juga lagi suntuk di kost-an.

Kak Lily :

Oke Key, aku tunggu sore ini di studio aku yah, see yaaa.

"YESSS!" Key berteriak kegirangan sambil mengangkat kedua tangannya. "Uang, aku datang!"

***

Studio Ribbon on Me milik Kak Lily memang tidak terlalu luas. Hanya menyewa dua ruko tingkat di daerah strategis tempat banyak anak kekinian nongkrong. Key mendorong pintu kaca ruko tersebut dan disungguhi deretan produk fashion yang Kak Lily rancang bersama temannya. Padahal Kak Lily bukan seorang designer, tapi brand-nya cukup terkenal dan menyasar pengguna sosial media. Penghasilan perbulannya tidak main-main, dan tumpukan barang yang akan dikirim sudah menunggu di studio tersebut.

"Hey Key! yuk naik ke kantor," Lily menyembul dari anak tangga lantai dua, mengagetkan Key yang sedang terpesona dengan koleksi-koleksi wanita itu.

"Belum ngeluarin koleksi baru lagi ya Kak? Sebulan belakangan aku nungguin banget project-an dari Kakak." Key menghempaskan tubuhnya ke sofa empuk yang ada di kantor Ribbon on Me, tempat Lily biasa bersemedi untuk menuangkan ide-ide rancangannya.

"Justru itu aku manggil kamu ke sini Key," Lily yang selalu terlihat modis kali ini mengenakan kulot putih gading, dipadankan dengan blus tanpa lengan berwarna senada.

The Science of Love [ON GOING]Where stories live. Discover now