14th || Be Mine.

3.9K 677 235
                                    


Song by : Lemon - Kenshi Yonezu
Req : Kim Tari

Boleh req lagu ya gais, lagu apapun boleh kok, thailand, korea, jepang, inggris, semua! author bakal pasang minggu depan!!

***


"Bagus, kalian boleh istirahat"

Hari yang cukup terik untuk menjalani latihan, mungkin lebih nyaman untuk berbaring di kasur empuk dengan es kelapa yang segar. Ya, kalau di sana ada pohon kelapa.

Tapi tidak untuk regu khusus. Apa masih bisa disebut regu khusus? Bahkan anggotanya hanya 2 orang dengan seorang kapten. Seorang Levi Ackerman, dengan Eren juga [y/n] sebagai anggotanya.

Setelah insiden regu 7 dan regu khusus kehilangan anggota, [y/n] memberi masukan bahwa dia akan masuk ke regu Levi. Alasan yang cukup untuk dimaklumi, yaitu mengawasi Eren.

Baiklah, kembali ke cerita. Regu ini harus memiliki latihan berat atas perintah kapten cebol-- eh kapten si manusia terkuat itu. "[y/n], kau serius akan melakukannya?" celetuk Eren mengingat cerita kemarin.

Yap. Bukan hanya Hanji yang mengkhawatirkan gadis ini kemarin, Erenpun mengunjungi kamar [y/n] sekedar bertanya kabar. Dan apa yang didapatkannya? Sebuah rahasia yang hanya [y/n], Hanji, author, dan Tuhan yang tau.

Membuat kejadian kemarin menjadi hari terburuk bagi [y/n]. Tapi tetap saja, hari ini dia telah meneguhkan hati untuk menyatakan perasaannya pada seorang yang berstatus 'kakak'-nya itu.

"Hm." berpikir sebentar, [y/n] memang sedikit ragu dengan keputusannya. Karena seumur umur di dunia nyata, yang gadis ini dapatkan hanya penolakan dari seorang kakak kelas. Ia takut jika pengalaman yang sama akan terulang kembali.

Belum lagi jika benar terjadi, hubungan kakak-adik akan menjadi kapten dan mayor.

Tidak-tidak-tidak!! Gadis ini tidak boleh menyia-nyiakan waktunya. Belum lagi jika tiba-tiba saja dia kembali ke dunia nyata. Yang dia dapatkan pastilah hanya rasa penyesalan.

"Ya! Aku akan menyatakan perasaanku!!" tegasnya di tengah lapangan luas yang tak ada seorangpun selain dirinya dan Eren di sana.

.

.

30 menit kemudian..

Begitu katanya dengan tegas, tapi yang terlihat hanyalah seorang gadis dengan tubuhnya yang terkulai lemas di kasur.

Bak mayat.

Sejujurnya, dia tidak tau juga tidak memiliki rencana tentang mengungkapkan perasaan itu.

Apa yang harus ia lakukan sekarang? Meski tak berhadapan langsung, jantungnya terus berdetak tidak normal.

"Hahhhhh.." dengan tangan lembut yang menjadi penutup mata, [y/n] menghela nafas kasar. Tidak hanya cara menyampaikannya, [y/n] terus saja gundah dengan jawaban yang akan diterimanya nanti.

Terakhir kali dia meninggal karena ditolak. Lalu bagaimana dengan sekarang? Apa dia masih bisa meninggal?

Perlahan ia membuka mata yang terhalangi oleh tangan tadi, kemudian menatap nanar langit-langit kamarnya. Bisa dibilang.. Dia lebih merasa sedih daripada gugup saat ini.

Dari situasi sekarang, tentu saja 80% ia akan ditolak. Mengingat Levi memiliki seorang tunangan. Sudah pasti hubungannya akan rusak.

Lalu.. Bagaimana dengan 20% nya?

Hm. Entahlah, sepertinya 20% tak ada jawaban dari Levi, dan hubungannya akan retak.

Jadi, dilihat dari jawaban apapun, tetap saja hubungan mereka akan hancur.

Be Mine. |Levi x Reader|Where stories live. Discover now