16th || Be Mine.

4K 662 320
                                    


Song by : Halu - Feby Putri
Req by : Nayy

Silahkan req lagu ya, lagu apapun boleh.. Author pasang mingdep!

***

Kejadian itu menjadi booming dan mengheboh di antara para pasukan pengintai. Bisa dibilang musibah yang menimpa persaudaraan itu, juga sampai terdengar ke telinga para pasukan militer yang berada di dinding terdalam.

Bahkan setelah beberapa minggu terlewat,atau sebut saja lebih dari sebulan, hubungan mereka yang semula hening dan tenang, cuek dan dingin satu sama lain. Kini memburuk, begitu buruk hingga bertemu satu sama lain saja bak bertemu titan yang harus segera dimusnahkan.

Sepertinya jika dijelaskan, para pembaca tidak ada paham dengan hubungan itu. Mungkin salah satu kejadian dapat menjadi penjelas.

Salah satu kejadian yang sangat disukai para pasukan pengintai, yang menjadikan kejadian tersebut sebagai tontonan mereka.

Saat itu di tengah jam makan malam, di dalam ruang makan pasukan pengintai, tepatnya di meja makan para petinggi. "Tutup mulutmu, dan cepat habiskan makananmu. Setelah ini kita harus kembali melatih Eren," begitu tegur Levi ketika [y/n] sedang asiknya bercanda gurau dengan Hanji.

Oh ayolah, bahkan satu kalimat itu sudah mendebarkan para pasukan untuk menunggu kejadian selanjutnya. "Bukan urusanmu.."

"..pak tua tidak tau umur." penekanannya diakhir. Baiklah, artinya perang dunia akan kembali lagi. Membuat para pasukan di sana lebih tertarik pada pertarungan selanjutnya, daripada makan malam mereka.

Seperti yang terlihat, perempatan muncul tidak hanya di kepala Levi, melainkan hampir di seluruh tubuhnya. Tidak sampai situ, aura hitamnya mulai membuat orang-orang di sekitarnya merinding, kecuali [y/n] sepertinya.

Tidak seperti sebelum-sebelumnya, setelah kejadian itu, [y/n] selalu duduk di sebelah Hanji yang merupakan di depan Levi.

"Mungkin kau kurang kuberi hukuman ya, mayor [y/n]?" meski nadanya terdengar tenang, namun penekanannya tak kalah dari [y/n].

"Aaa~ tidak, aku takut!" balasnya lawak. Gadis ini menutup mulutnya dengan dramatis dan menatap Levi takut-takut.

Mengundang tawa gelak para pasukan di sana. Baiklah, sepertinya kalian sudah lupa siapa yang kalian tertawakan. Mungkin kalian akan melihat neraka setelah ini.

Hanji yang mendengar langsung itupun tak kalah keras dalam hal tertawa, bahkan dia memiliki tawa yang paling menggelegar di seluruh penjuru ruangan itu. "Kau ngakak sekali, [y/n]!!!!" ujarnya di sela-sela tertawanya, dan kembali tertawa sembari memegang perutnya.

"Diamlah mata empat, suaramu berisik," meski menegur dengan biasa dan tenang, sepertinya emosinya sedang dipermainkan di sini.

Apakah bisa, bagi seseorang yang terkuat ini dinistakan seperti ini? Di hadapan para bawahannya?

Wah, sepertinya hanya seorang [f/n] saja yang bisa melakukan hal itu.

"Mau dia jungkir balik, guling-guling, menjedokkan kepalanya ke tembok, itu bukan urusanmu pak cebol," sanggah [y/n] lagi.

Sepertinya urat ketakutan gadis ini sudah putus. Bahkan sopan santunnya sudah hilang jika di hadapan Levi.

Oh jangan lupakan tawa para pasukan setelah mendengar panggilan baru itu. Ditambah Hanji yang semakin tidak tahan dengan situasi itu, semakin membesarlah tawanya di sana.

Tak memperdulikan ocehan gadis itu, Levi kembali menyeruput teh hitam kesukaannya itu. Mungkin mengingat umurnya, dia sudah cukup lelah menanggapi gadis gila itu. Oh, yang dia maksud si [y/n] lho, bukan Hanji ya!

Be Mine. |Levi x Reader|Where stories live. Discover now