01 - The Privacy

88 30 31
                                    

SINGAPORE

20.30 p.m

Terpaan angin malam mengayunkan beberapa helai rambut gadis yang sedang menyibukkan diri bersolek didepan meja rias merah muda yang didominasi oleh stiker BT21 bernama Cooky. Gadis itu, Quenna Eliz, sedang tersenyum manis sembari memandangi pantulan wajahnya. Penampilan Eliz hampir sempurna dengan estimasi waktu yang lebih cepat dari dugaannya sebelum berias.

Setelah beberapa saat dirundung gundah akhirnya keputusan Eliz berakhir pada salah satu lipstick yang berada ditengah jajaran lipstick lainnya. Tangannya dengan telaten memoles lipstick brand "MAC" pada bibir mungil kepemilikannya. Lipstick dengan shade "Russian Red" sebagai sentuhan akhir riasannya.

Eliz kembali menyorot pantulan dirinya pada kaca full body yang terletak disebelah meja rias. Sebuah choker berwarna hitam melingkar indah untuk menyempurnakan penampilannya malam ini. Eliz memilih baju lengan panjang bermodel crop berwarna hitam polos sebagai atasan dipadukan dengan mini leather skirt sebagai bawahan.

Sempurna, batinnya.

Dentingan suara ponsel menginvansi indra pendengaran Eliz. Sebuah notifikasi mencuri perhatian gadis itu. Tangannya mendarat pada nakas kecil yang berada disebelah kasur. Memindah-alihkan posisi ponsel dengan casing merah muda bermotif Cooky –candunya.

Joanna Garsiva

Lokasi : Sands Club

Kau dimana? Aku sudah sampai.

Quenna Eliz

On the way.

Tepat setelah mengirim pesan itu, Eliz menyambar sling bag kesukaannya berwarna merah muda dengan motif Cooky –lagi. Malam ini Eliz memutuskan untuk bersenang-senang dengan temannya untuk merayakan kelulusan mereka dari salah satu Universitas ternama di Singapura. Sejak dulu sudah menjadi kebiasaan mereka untuk merayakan sesuatu dengan menghabiskan waktu disalah satu club. Datang dengan kewarasan totalitas, pulang dengan ketidakwarasan totalitas merupakan semboyan mereka. Maka tidak perlu diragukan lagi kemampuan Eliz dan temannya dalam meneguk minuman beralkohol kadar tinggi.

Sebuah catatan khusus mengenai Eliz, dia adalah seorang pecandu Jeon Jungkook. Apapun mengenai pria yang dikenal sebagai member termuda BTS itu disukainya. Kamar Eliz adalah impian para army yang mengidolakan Jungkook. Jika kalian masuk kedalam maka euphoria dunia Jungkook terasa sempurna. Pintu masuk akan disuguhkan dengan poster wajah Jungkook yang sangat tampan. Dinding kamar dilapisi wallpaper ungu sebagai warna kebangsaan BTS dan Army. Terlihat semakin indah karena ditempelkan lampu tumblr berselingkan foto-foto polaroid disana. Foto itu didominasi oleh momen-momen terindah yang dialami Eliz dan beberapa foto Jungkook di bagian ujung. Kasurnya berukuran sedang yang terlihat indah karena delapan boneka BT21 tersusun rapi disana. Poster Jungkook dan stiker Cooky mendominasi bagian ruang kamar lainnya seperti daerah meja belajar, meja rias, lemari pakaian, hingga kamar mandi pribadi miliknya.

Eliz sudah sampai titik dimana seluruh dunianya berotasi pada seorang Jeon Jungkook. Bahkan gadis itu telah melanggar garis keras batasan seorang fangirl karena menginginkan Jungkook lebih. Eliz menyukai Jungkook tidak hanya sebagai idola semata. Perasaan yang dimiliki Eliz layaknya seperti pasangan wanita dan pria pada umumnya.

Joanna, satu-satunya gadis yang mengenal Eliz dengan detail. Gadis itu hanya menggeleng pasrah menghadapi dunia halu Eliz yang sangat bertentangan dengannya. Bahkan sampai merapalkan doa-doa agar Eliz kembali pada jalan yang benar, versinya. Jalan itu adalah dengan berharap pada pria yang lebih real. Yang berada disekitarnya. Atau singkatnya pada pria yang lebih mudah diraih dan digapai.

SILENCEKde žijí příběhy. Začni objevovat