07 - CONFUSED

58 26 16
                                    

07.07 a.m

Berkas sinar menerobos tirai putih hingga mendesak kelopak mata seorang gadis untuk terbuka. Eliz menggeliat kecil. Bola matanya masih terasa berat hingga enggan rasanya untuk terbuka barang cuma sedetik.

Untuk kedua kalinya Eliz menggeliat. Namun kali ini berlawanan arah menuju arah kiri. Membuatnya menegang begitu permukaan kulitnya bersentuhan dengan permukaan kulit orang lain.

Eliz menimbang dalam batinnya, sejak kapan dirinya memiliki teman tidur di ranjang? Statusnya masih single. Lagipula Joanna tidak diijinkannya tidur diranjang yang sama mengingat ukuran kasur yang dimilikinya memang tidak memenuhi standart dua orang.

Apakah Eliz sedang bermimpi saat ini?

Untuk menuntaskan rasa penasarannya, Eliz mengesampingkan kemalasannya. Perlahan membuka kedua bola matanya kemudian menyesuaikan dengan berkas sinar yang mulai menerangi hari.

Begitu maniknya terbuka sempurna, nafas Eliz tercekat. Dihadapannya terpampang nyata visual tampan yang menyebabkan degupan jantungnya semakin menggila. Pria itu tidak asing baginya, tentu saja mengingat statusnya sebagai fangirl dari keluarga besar army.

Debaran jantung Eliz semakin tidak karuan ketika merasakan anomali pada sekujur tubuh. Gadis itu dapat merasakan tubuhnya polos tanpa sehelai kain pun saat ini. Sejujurnya, Eliz merasa gelisah untuk memastikan keadaannya saat ini. Tetapi di sisi lain rasa penasaran lebih mendominasi dirinya.

Tanpa menghiraukan hal lain dengan segera Eliz memeriksa keadaan tubuhnya dibalik selimut yang membungkusnya.

Deg! 

Sontak bola mata Eliz membulat sempurna. Dugaannya benar.

Segala jenis pertanyaan kini membumbui pikiran kosongnya. Mengapa dia bisa berakhir di ranjang yang sama dengan orang yang tidak diinginkannya? Hal apa yang terjadi semalam hingga dirinya terjebak dalam lingkar kesalahan?

Sebentar! Semuanya terasa rumit. Biarkan Eliz berpikir sejenak.

Eliz memejamkan bola matanya secara paksa. Pikirannya diarahkan untuk berkelana mengingat runtutan kejadian yang dialaminya hingga berakhir diranjang yang sama dengan Jin.

Ah! Gadis itu mengingat party yang dinikmatinya semalam dengan Joanna. Eliz juga mengingat dirinya meminum banyak alkohol. Apakah dirinya mabuk semalam?

Tapi, Eliz cukup memahami dirinya. Meskipun banyak menelan minuman keras tidak akan membuatnya mabuk hingga kehilangan kesadaran total. Dirinya cukup ahli dalam hal seperti itu. Lantas mengapa dia melupakan banyak kejadian yang terjadi semalam layaknya orang mabuk total?

Sebuah pergerakan kecil berasal dari pria disebelahnya membuat gadis itu panik. Sekuat tenaga Eliz menahan napas. Dia berusaha tidak menciptakan gerakan sekecil apapun agar Jin tidak terbangun dari tidurnya.

Setelah merasa suasana cukup kondusif, Eliz menghela napas lega secara perlahan.

Mencoba mengesampingkan alasan terkutuk itu, Eliz memutuskan untuk mencari jalan keluar agar segera menghilang dari jangkauan Jin. Tentu saja gadis itu harus menyelamatkan dirinya terlebih dahulu. Bahkan Eliz berasumsi semua yang terjadi adalah salahnya mengingat dimana dirinya berakhir pagi ini juga kejadian yang terjadi padanya semalam.

Tidak ada alasan bagi Eliz untuk melampiaskan amarah pada pria tampan yang masih tertidur manis disebelahnya. Pada akhirnya, Eliz yang harus berakhir malu jika membuat keributan dan mengungkit kembali kejadian yang terjadi pada mereka.

Sial, batinnya menggeram.

*****

Kim Namjoon, pria dengan setelan kaos hitam lengan panjang dipadukan celana pendek sebagai bawahan sedang mengetuk pintu kamar Suga tidak sabaran. Sebelumnya pria itu telah mengirim pesan singkat dari grup chat mereka agar berkumpul bersama sebelum menikmati sarapan pagi.

SILENCEWhere stories live. Discover now