09 - Should I?

30 14 5
                                    

Happy reading guys 🤗💜

*****

"Hyung seharusnya posisimu disini." Seru Taehyung dengan suara beratnya juga diiringi tunjukan salah satu anakan tangannya pada posisi yang benar.

Kim Seokjin, sang tersangka baru saja menyadari kesalahannya. Dengan segera Jin berpindah tempat menuju posisi yang seharusnya. Pikirannya sejak tadi melayang entah kemana. Menyisakan segenap tubuh jangkungnya yang tertinggal dipermukaan bumi.

Beberapa menit berselang, Jin melangkahkan kaki menuju salah satu bangku diujung panggung. Bokongnya mendarat sempurna disana kemudian mengambil sebotol air mineral yang teronggok diatas permukaan meja minimalis. Sejenak dahaga yang mendesak terasa melegakan. Jakunnya naik turun kala air mineral mengaliri kerongkongan.

Sembari sibuk dengan pikirannya, manik Jin menatap lurus kedepan. Tatapannya kosong begitupun raut wajahnya datar tidak seperti hari biasa. Bahkan para staff dan kameraman menatap heran padanya. Tentu saja, tidak seperti Kim Seokjin yang ceria dan aktif seperti biasanya.

Sebuah tepukan ringan mendarat sempurna dipermukaan bahu bidang Jin. Pria itu mendongak dan mendapati visual tampan Kim Taehyung. Raut khawatir terpancar dari wajahnya. Sejak tadi Taehyung tak luput memperhatikan gerak-gerik Jin yang mencurigakan.

Tangan pria itu bergerak untuk menggeser posisi kursi terdekat dijangkauannya kemudian duduk disebelah Jin. Maniknya masih setia memantau Jin.

"Sebenarnya ada apa denganmu hyung?" Tanya Taehyung memecah kebisuan diantara mereka.

Seokjin diam. Tidak bergeming sama sekali. Manik legamnya hanya menatap datar lurus kedepan.

"Ayolah, jangan diam saja hyung."

Akhirnya Jin menolehkan kepala. Mengangkat sebelah alisnya kemudian tersenyum kecil. Tidak lupa diikuti oleh gelengan lemahnya.

"Tidak apa." Balasnya singkat.

"Aku tidak percaya kau sedang baik-baik saja." Sanggah Taehyung kemudian. Tuduhannya sangat berdasar. Kecurigaan itu bermula karena sikap aneh Seokjin sejak pagi tadi.

"Hm mungkin benar. Fisikku sedang tidak baik. Tubuhku lelah karena waktu istirahatku masih kurang."

Jin berujar pelan sembari memijat bagian tubuh bagian atasnya. Untuk alasan satu ini memang benar adanya. Fisik Jin memang kurang memadai. Waktu istirahatnya tersita karena ulah gadis anonim yang bercinta dengannya semalam.

"Benar karena hal itu saja?" Jin membalasnya dengan anggukan patuh.

Beberapa saat berselang sebelum kilasan ujaran Taehyung pagi tadi menghantui pikiran Jin. Pria itu menelisik kearahnya lalu menghela napas ringan. Haruskah dia menanyakannya? Sejujurnya gadis bergaun merah itu membuatnya sangat penasaran.

"Ah, aku ingin menanyakan sesuatu padamu." Ungkap Jin pada akhirnya.

"Apa itu?"

"Aku masih penasaran mengenai gadis yang kau ceritakan pagi tadi."

Taehyung memicingkan bola matanya. Merasa tertarik dengan topik bahasan yang dipancing Jin. Well, sejujurnya dia pun merasa kurang puas membahasnya pagi tadi.

"Hal apa yang ingin kau tanyakan lebih dalam?"

"Kau benar-benar melihatnya didepan kamarku?"

Taehyung mendesah berat. Merasa kecewa dengan jenis pertanyaan yang terlontar.

"Mengapa kau tidak percaya? Aku sedang tidak bercanda hyung."

Jin masih menatapnya penuh selidik. Pada detik selanjutnya Jin baru mempercayainya. Setelah melihat tanda peace yang mengisyaratkan keseriusannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SILENCEWhere stories live. Discover now