06 - DESIRE 🔞

72 26 14
                                    

Happy reading guys 🌚💜

*****

Suara lenguhan terdengar sempurna di salah satu ruangan kamar hotel bintang lima yang terletak di Singapura

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara lenguhan terdengar sempurna di salah satu ruangan kamar hotel bintang lima yang terletak di Singapura. Dua insan itu tengah tersulut gairah sensual masing-masing. Suara cecapan dari kilahan lumatan bibir sesekali menyongsong keheningan diantara mereka. Pergulatan mereka semakin tidak terbendung. Keduanya bahkan tidak menyadari tengah bertukar saliva disela kenikmatan pergulatan lidah. Eliz semakin menekan tengkuk Jin untuk memperdalam ciuman panas yang mereka perankan.

Ahh, desah Eliz ketika Jin mulai mengambil alih kepemimpinannya. Pria itu mulai bermain dengan mengabsen tiap deretan giginya yang tertata rapi. Lidahnya bergerak bebas untuk mengakses kuluman panas. Sesekali mengajak lidah Eliz untuk bermain bersama dan menciptakan melodi cecapan yang terdengar indah. Pikirannya tidak dapat dikontrol lagi, semua terasa diluar akal. Dia ingin mengabaikan kenikmatan itu tetapi rasanya sulit sekali. Sejak awal kedatangan gadis itu, adiknya sudah diuji dengan sangat.

Perlahan tangan Jin menyusup ke permukaan perut rata Eliz yang terekspos sempurna. Meraba permukaan kulit yang terasa hangat, berbanding terbalik dengan telapak tangannya yang kian menggigil karena suhu ruangan tidak bersahabat. Sentuhan itu menciptakan sebuah lenguhan indah yang keluar begitu saja dari bibir Eliz. Suaranya terdengar sangat sexy. Berhasil membangkitkan gairah Jin yang semakin tidak terbendung.

Tangannya yang satu lagi merangkak menuju tengkuk Eliz. Memberikan sengatan yang luar biasa hingga gadis itu menarik paksa tangannya untuk berpindah posisi. Eliz melepaskan pagutan mereka. Menatap manik legam itu dengan sendu. Memberi isyarat bahwa dirinya telah siap untuk memulai permainan mereka yang sesungguhnya.

Seolah memahami petunjuk itu, Jin membanting tubuh Eliz agar mereka bertukar posisi. Tubuh jangkungnya mencoba untuk menyesuaikan. Disisi lain Jin merasa khawatir jika bobotnya membebankan gadis itu. Hal itu semata menjadi akibat dari hobinya memakan sesuatu tanpa batas. Melihat mimik wajah Eliz yang anteng membuatnya menghela napas lega.

Tanpa aba-aba Jin memulai permainan mereka. Seluruh tubuhnya telah menegang sempurna. Sesuatu mendesak dari dalam sana agar segera dituntaskan. Bibir Jin mulai mendominasi dengan liar. Mengajaknya berperang lidah seperti lima menit yang lalu. Sementara tangan kanannya masih setia teronggok di tengkuk leher Eliz. Tangan yang lain didaratkan pada permukaan curuk leher yang kian memerah.

Merasa cukup dengan permainan lidah, Jin melepaskan pagutan mereka. Manik legamnya menatap dengan tajam, terlihat sangat menggoda bagi Eliz.

Jin melanjutkan cumbuannya pada curuk leher Eliz. Menyesap aroma lembut yang menyegarkan. Bagian itu adalah favoritnya, bahkan Jin berdiam untuk waktu yang lama untuk menikmati aroma yang sopan masuk pada indra penciumannya. Setelah berpuas diri bersikap manja pada curuk leher gadis itu, Jin melanjutkan cumbuannya dengan gigitan kecil. Tidak disangka hingga meninggalkan bekas keunguan pada leher putih yang terekspos bebas.

SILENCEWhere stories live. Discover now