JFNM | 30. Ini bukan akhirnya

175 7 0
                                    

Kini Alya dan Ken berada di salah satu cafe yang sedang ramai di kalangan anak muda. Cafe itu memiliki banyak sekali pengunjung. Apalagi saat malam minggu seperti ini, kebanyakan mereka datang bersama pacar atau gebetan untuk bermalam minggu.

"Habisi Al, biar cepet gede lo!" celetuk Ken dengan mulut yang penuh dengan nasi.

"Telen dulu baru ngomong, kebiasaan banget. Keselek mampus lo!" Ken meneguk jus alpukatnya.

"Jadi habis ini kita kemana?" tanya Alya. Pasalnya Ken bilang akan mengajaknya ke suatu tempat. Namun mereka malam mampir ke cafe terlebih dahulu untu mengisi perut mereka yang kosong.

"Ada deh, nanti lo juga tau!"

Alya mengerucutkan bibirnya, karena Ken ia gagal rebahan sambil maraton drakor malam ini.

"Makanya abisin, supaya cepet ke sana nya."

Alya megangguk, ia melahap makanannya. Ken yang nemperhatikan itu tersenyum tipis. Jujur ia juga tidak sabar untuk segera sampai di sana.

Setelah selesai makan malam, motor Ken kini melaku ke sebuah tempat. Perjalanan mereka sedikit terhambat karena macet, mengingat ini malam minggu, banyak para remaja yang keluar untuk bermalam mingguan.

Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya motor Ken berhent di sebuah taman. Alya melepaskan helmnya dengan tergesa-gesa.

Ia menatap Ken tajam, "Di sini tempatnya?" Ken megangguk.

"Terus ngapain nyari makan jauh-jauh kalo tempatnya di sini!" kesal Alya.

Saat ini mereka sudah tiba di taman dekat komplek perumahan mereka. Alya pikir Ken akan mengajaknya ke tempat yanh berbeda, ternyata hanya di taman ini.

"Jangan ngambek dong Al!"

"Tau ih, ngeselin lo!"

"Bukan ini yang mau gue tunjukin!"

"Terus apa?"

Ken menarik tangan Alya. "Ikut gue."

*****

Alya menutup mulutnya takjub dengan pemandangan yang ia lihat. Taman itu tampak sangat berbeda. Banyak lampu warna-warni yang menghiasi pohon serta ayunan kayu itu.

"Apa ini?"

"Kejutan!!"

"Padahal gue belom ultah udah lo kasih kejutan aja!"

"Dih yang mau kasih lo kejutan ultah siapa?"

"Lah? Terus ini apa dong kalo bukan kejutan? Hajatan?"

Ken menjitak kepala Alya, "Gue mau ngomong sama lo!"

"Dari tadi lu udah ngomongkan?"

"Gue serius Alya!"

"Heheh iyaiya maap deh, lo mau ngomong apa?"

Ken mengeluarkan sebuket bunga yang sudah ia pesan, bunga itu ia berikan pada Alya.

Alya semakin di buat bingung. Apa maksud Ken memberinya bunga?

"Gue bakal ngomong sekarang." Ken menarik tangan Alya. Menggenggam tangan mungil gadis itu dengan kuat.

"Gue suka sama lo, Al!"

"Bukan lagi suka, tapi gue udah cinta sama lo!"

"Mungkin ini telat, buat bales perasaan lo. Tapi gue udah mantepin hati buat nyatain ini sekarang."

"Ekhem, lo mau gak  jadi pacar gue?"

Alya terdiam, mencerna seriap ucapan Ken.

"Al? Jawab napa? Kok malah diem?"

"Lo nembak gue?" tunjuk Alya pada dirinya sendiri.

Ingin rasanya Ken mencubit pipi Alya habis-habisan, "Bukan, gue nembak mba kunti!"

"Dih kok lu nikung pocomg sih?!"

"Gue serius Alya!"

"Heheh iya iya, gue bercanda tadi."

"Jadi apa jawaban lo?"

Alya menghela napas, "Gue ...."

Ia dapat melihat Ken menatapnya penuh harap.

"Gue gak bisa," tutur Alya.

Ken tersenyum, ia sudah mengetahui jawaban ini.

"Gak bisa nolak kan?"

Alya menggeleng, "Gue beneran gak bisa, maaf Ken!"

Jleb.

Hati Ken mencelus seketika, apa barusan Alya nenolaknya? Apa ini karma karena telah menolak perasaan Alya dulu.

"Tapi Kenapa Al?"

"Maaf kalo gue ngomong kayak gini bikin hati lo sakit, tapi jujur hati gue udah buat orang lain. Gue juga suka sama lo Ken, sebagai sahabat. Gak lebih .... "

Ken mengerjapkan matanya berkali-kali, jawaban Alya benar-benar di luar ekspetasinya.

"Ini bukan akhir kita Ken, justru ini awalnya. Saatnya kita buke lembaran baru, lupakan masa lalu yang meyakitkan itu, dan rankai cerita baru."

"Makasih untuk semuanya. Inilah takdir kita, yang hanya sebatas seorang sahabat. Gak lebih!"

Just Friend, not more [COMPLETE!✔]Where stories live. Discover now