Epilog

221 13 5
                                    

2 Tahun Kemudian ....

Ken sedang duduk seorang diri di kursi tunggu. Ia sedang di bandara saat ini, menunggu pesawat  yang akan menbawanya menuju london.

Sudah dua tahun berlalu sejak kejadian itu. Ken mulai menerima keputusan Alya dengan lapang dada. Mungkin rasanya sakit, tapi itulah kenyataannya.

"Ken!" teriak Raka dan Bayu. Mereka datang untuk mengucapkan salam perpisahannya pada Ken yang akan melanjutkan pendidikannya d london.

"Weh, ngapai repot-repot ke sini?"

Tiba-tiba Raka memeluk Ken, membuat cowok itu sedikit terkejut.

"Temen gue udah gede, mau lanjutin sekolah keluar negri. Jangan lupain gue ye, gue tau gue gak ada bagusnya di banding temen lo di sana nanti."

Ken melepaskan pelukan Raka.

"Gue gak bakal lupain kalian kok, kalian kan sahabat terbaik gue!"

"Btw Ken entar kalo lo dapat bule di sana, jangan lupa kenalin ke gue!" celetuk Raka.

"Iya deh, kalian jangan berubah ya, tetep jadi mausia bobrok yang gue kenal."

Suara pramugari mulai menggema menandaka bahwa setiap penumpang sudah harus menaiki pesawat.

"Gue duluan Ya, see you next time guys!"

Ken menarik kopernya, ada rasa tidak tenang saat mengetahui Alya tidak datang mengucapkan salam perpisahan padanya.

"Ken!!" teriak seseorang.

Langkah Ken terhenti, suara itu terdengar sangat familiar di telinganya. Ia membalikkan badannya dan mendapati gadis bersura panjang sedang tersenyum ke arahnya.

Gadis itu berlari mendekat, semaki dekat senyum Ken semakin mengembang.

Tiba-tiba ia memeluk Ken erat, Ken terseyum. Dengan senang hati ia membalas pelukan Ken. Ia pikir Alya tidak akan datang, dugaanya terbantahkan ketika melihat gadis itu.

Alya melepaskan pelukannya.

"Belajar yang bener di sana! Jangan jadi fuckboy terus!" pesan Alya.

Ken tersenyum, ia mengusap lembut pucuk rambut Alya.

"Lo juga, jangan bandel. Denger kata Ryan!"

Ken beralih menatap ke arah Ryan, "Jagain Alya, awas aja lo nyakitin dia apalagi buat dia nangis. Gue bakal terbang dari london kesini buat ngehajar lo!" pesan Ken.

Ryan mengangguk, "Siap bang!"

"Gue pamit ya Al, see you next time!"

Alya mengangguk, ia melambaikan tangannya mengiringi kepergian Ken.

Tanpa sepengetahuan Alya, Ken berjalan sambil tersenyum samar. Ini sudah lebih dari cukup untuknya. Setidaknya, ia dan Alya masih bisa bersahabat baik walaupun tidak berakhir bersama.

-End-

H

uaaaaaa Alhamdulillah.....
Akhirnya cerita ini tamat pas deadline.

Makasih buat kalian yang udah baca cerita Ken dan Alya sampai selesai. Lup you tri taujen❤

Sampai jumpa di cerita aku yang lain❤

Salam hangat,

KEN & ALYA

Big love buat kalian dari Raka😋

Just Friend, not more [COMPLETE!✔]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora