Diary (HunHan/gs)

125 33 8
                                    

"Aigoo! Mengapa banyak sekali buku-buku tidak terpakai disini, kalau tahu begini lebih baik aku minta pertolongan orang lain tadi!" Omel Luhan ketika ia sedang merapikan rak bukunya yang penuh dengan buku-buku bekas.

"Butuh bantuan noona?" Secara mengejutkan suara husky tersebut mendatangi Luhan dari belakang. "Yak! idiot! kau mengejutkan ku!" Teriak Luhan pada lelaki tampan tersebut. "Aku hanya ingin membantu mu noona!" balas lelaki tersebut dengan bibirnya yang mengerucut kesal "yasudah kalau noona tidak mau kubantu!" setelah mengucapkan itu lelaki tampan itu beranjak meninggalkan Luhan.

Luhan tersenyum melihat lelaki tampan yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya "kau tak berubah hun-ah, bahkan setelah kau menikah." ucap Luhan.

Luhan melanjutkan acara merapihkan rak bukunya secara tak sengaja ia menarik satu buku berwarna merah muda bertuliskan 'Luhan's Diary'. "Huh? diary ku? memang nya sejak kapan aku menulis diary?" Monolog Luhan pada dirinya sendiri dan mulai membuka lembar pertama diary nya.

10 Juli  2009

Hari ini adalah tahun kedua Luhan sebagai anak senior high school. Baru saja ia bersemangat untuk kekelas barunya andai saja tidak ada sepasang murid baru menabrak nya hingga terjatuh

"Akh! Appo" Ringis Luhan sambil menepuk-nepuk bagian roknya yang kotor akibat jatuh tadi "Yak! apa kalian tidak punya mata eoh?!" teriak Luhan

"Mi-mianhae sunbae, a-aku—" Ucap yeoja yang tidak sengaja menabrak Luhan ketakutan

"—Aku apa aku?! jawab yang benar aish jjinja!" Suara Luhan yang kencang pun menarik banyak perhatian dari orang-orang yang lewat.

"Maafkan saya jika saya lancang sunbae, tapi teman saya ini akan mengucapkan maaf dengan benar jika sunbae tidak memotong pembicaraan nya." Ucap lelaki yang berada di sebelah yeoja yang tadi tidak sengaja menabrak Luhan.

Ucapan lelaki tersebut sukses membuat Luhan membulatkan bola matanya "Yak! kau ini hanya murid baru disini mengapa berani sekali dengan ku eoh?!" Balas Luhan menatap obsidian setajam elang tersebut. "Apa yang harus kutakuti dari wajah semanis ini eoh?" balas nya lengkap dengan senyuman nya yang mematikan.

Blush!

Pipi Luhan memerah mendengar ucapan dari hoobae lancang nya ini.

"Si-sial kau! murid baru saja sudah berani untuk merayu. Kau pikir aku akan terbuai oleh rayuan murahan mu itu eoh?"  Balas Luhan sedikit gugup.

"Jika kau tidak terbuai oleh rayuanku lalu mengapa pipi mu memerah sunbae" godanya lagi.

Luhan segera memegang pipinya yang sedikit menghangat "A-ah! ini karena cuaca disini panas! ah sudahlah aku pergi saja! Bisa-bisa aku gila dihari pertama sekolah karena hoobae sialan seperti kalian." Ucap Luhan lalu pergi meninggalkan kedua hoobae nya.

.

.

.

"Sial! aku merona hanya karena rayuan buaya darat itu! untung saja ia tidak disini jika iya habis aku dihina olehnya!" Monolog Luhan "Tapi jika dipikir-pikir dari awal ia memang sudah mencoba untuk menarik perhatian ku ya? Ah, senangnya menjadi idola para laki-laki". Ucap Luhan dalam hati sambil menyunggingkan senyum nya sangat lebar.

"Awas Lu noona! bisa saja lalat masuk kedalam mulutmu jika tidak kau tutup" Teriak namja yang sedari tadi mengganggu nya. "Kau yang seharusnya tutup mulutmu bocah!" balas Luhan kesal. "Ingat noona, bocah sepertiku yang membuat kau mengerang nikmat dibawah kungkungan ku setiap malamnya." seringai lelaki tersebut. "ya-yak! Pervert!" Luhan menutup setengah mukanya yang sudah memerah malu.

Together With You (Exo&Suju Couple//Oneshoot//Drabble)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang