Suprise

40 5 0
                                    

"Zeze",Teriak mom Chaca dari depan pintu kamar Zelene
"What happen Mom, itu pintunya nggak dikunci. Nggak perlu teriak" jawab Zeze kesal, lantaran mimpi indahnya terganggu.
"Ze, bangun. Udah siang nihh" omel mom Chaca, sambil membuka selimut Zelene.
"Aduhh masih jam berapa sihh ma?" Tanya Zeze malas, sambil kembali menarik selimutnya.
"Nih, liat" jawab mommy seraya menyodorkan jam beker
"Hm, Uwaaaawww jam 10, Astaga devil" teriak Zeze dengan Mata terbelalak lalu berlari ke kamar mandi.
"Makanya kalau malem ngga usah begadang, Mommy tunggu dibawah" ucapnya sebelum pergi dari kamar putri sematawayangnya.

Seusai mandi dan membereskan kamar, Zelene turun ke lantai satu, menuju ruang makan disana ada mommy dan daddynya.
"Haii Mom, Haii Dad" sapa Zelene.
"Haii sayang" jawab Daddy dengan pandangan masih pada koran yang dibacanya.
"Haii sayang, loh kok kamu pake baju beginian sihhh" omell mommy, saat melihat penampilan putri sematawayangnya.
"Why mom?? Ada yang salahh?" Tanya Ze polos sambil memperhatikan pakaiannya kaos hitam panjang oversize, jeans putih selutut dan sneakers putih. 'nggak salah kok' pikir Zelene.
"Ze, kamu kok lupa sihh. Kan hari ini kita mau kerumah tante Hana" jelas mommy.
"Oh yaa?? Mau ngapainn??" Tanya Ze polos, sambil mencomot roti sandwich di meja.
"Kak Gisa tunangan Ze" jawab daddy Pelan, sambil meletakkan koran yang telah selesai dibacanya.
"Hm, bukannya besok??" Tanya Zelene lagi kali ini ia mengambil susu lalu meminumnya.
"Sekarang" jawab Mom dan Daddy bersamaan, dan menghela napas berat.
" Hehe..." Zelene hanya tertawa kecil sambil mengangkat tanganya dan membentuk V dengan jarinya.
"Ganti baju, pake baju yang mommy taruh di meja ruang pakaian" kata mommy yang langsung diangguki oleh Zelene.

"Drrtttdrttt" (suara ponsel) Daddy mengambil ponselnya yang berbunyi
"Halo kak"
".........."
"Iya ini udah mau jalan kok"
"......."
"Iya, tinggal nunggu Zelene siap"
"......."
"Oke"
Tut... Panggilan berakhir

"Siapa?" Tanya Mom Chaca.
"Kak Hana Mom, " jawab Daddy jujur.
"Jam berapa sih Dad acaranya?"
"Jam 3 sore, masih lama" jawab Daddy sambil melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 11:30 p.m.
"I'm ready mom, dad" teriak Zeze Seraya menuruni tangga.
"Ze jangan teriak, pelan-pelan turun tagganya" mommy memperingati putrinya dengan sabar.
"Wahh cantiknya putri daddy"puji Daddy, yang hanya dibalas cengiran dari Zelene.
"Mau makan dulu??"tanya mommy
"No mom, Thanks"

"Zeze, how are you Baby?" Seru kak Gisa saat melihat Zelene,
"Hai kak Gisa, I'm very good, always" sahut Zelene pada kakak sepupunya, sambil ikut membalas pelukan singkat ala Sister.
" Mana Mom Chaca?"tanya kak Gisa.
"Didepan sama tante Hana" jawab Zelene.
" Ohh, oya ini kenalin kak Andrey"
"Haii kak andrey, aku Zelene"
"Hai Ze, cantiknya calon adek kakak" goda kak Andrey, yang mendapat tawa kecil dari kak Gisa
"Hehhe bisa aja cara ngerayunya," kekeh Zelene
" Iya, semua juga digituin" kata kak Gisa santai
"Hhhahhaha bisa ae emang kak andrey, jangan lupa gift nya " ucapnya seceria mungkin,
Zelene bukan gadis yang menyukai pesta, ia bersedia datang karena ini adalah acara kakaknya. lagi pula ia harus selalu waspada, well kita kan ga pernah tahu kapan bahanya datang.

"Gampang itu, sebut aja ntarr kakak kirim" jawab kak andrey antusias
"Sipp dehh ntar aku contact kak Gisa aja"
"Oke, I wait it" jawab kak Gisa sambil tersenyum lebar.

"Aku kesana ya kak," pamit Zelene sambik menunjuk taman belakang, dekat kolam renang dan gazebo belakang.
"Oke, tadi ada kak Eza disana" jawab kak Gisa yang langsung mendapat senyum dan anggukan antusias Zelene.

"Anjirr bosen gue, pada kemana sihh sepupu gue" gumam Zelene sambil berjalan mencari kursi kosong ditaman.
"Dor, angkat tangan, anda telah dikepung oleh para sesepuh Fakboi" teriak seorang pemuda yang tiba-tiba muncul didepan Zelene, dengan tangan membentuk pistol diikuti dua pemuda lagi dengan tangan seolah siap menangkap penjahat.
"Kak Eza abang laknut sesepuh fakboi" ucap Zelene sedikit nyaring. Tenang ditaman ngga ada tamu undangan kok, jadi ngga ada yang perhatin mereka.
"Uwaa adek gue yang paling bener" seru kak Eza tak kalah nyaring, lalu memeluk Zelene, melepaskan kerinduanya.
"Gue ikutan huaa kangen banget sama Zeze" seru Chell tak mau kalah langsung nimbrung berpelukan kayak Teletubis. Berbeda dengan satu cowok kembaran Chell yang hanya memandang datar keadaan sekarang. Chell dan Chen itu ngga kembar sebenernya mereka beda setahun, tapi karna kemana-kemana berdua banyak yang bilang mereka kembar. Mirip sihh.

ZeChen (OnGoing)Where stories live. Discover now