First Day

34 5 0
                                    

"Ciittttttt" suara rem mobil yang dikendarai Chen berbunyi nyaring lantaran dipaksa berhenti
"Wah parah, pada ngapain sih" omel Zelene kesal lantaran para manusia yang sedang berbaris ditengah jalan mengarah ke kantor DPR.
"Demo kalik, gegara omnibus law" jawab Chen sekenanya
"Oh peraturan cipta kerja itu yakk, "
"Hum, kita belok kiri aja deh cari jalan lain" final Chen yang sudah bisa memprediksi bahwa demo itu akan memakan waktu lama
"Terserah kan elo yang hafal jalan"
"Iya iya Rapunzel " canda Chen yang langsung mendapat tatapan tajam dari Zelene.

"Demo kalik, gegara omnibus law" jawab Chen sekenanya"Oh peraturan cipta kerja itu yakk, ""Hum, kita belok kiri aja deh cari jalan lain" final Chen yang sudah bisa memprediksi bahwa demo itu akan memakan waktu lama"Terserah kan elo yang hafal jala...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Apartemen milik Zelene

"Wahh, luamayan nih tempat. Ngga terpencil tapi jarak setiap apartemen agak jauh. Tapi kok kayak rumah yakk?" Kata Chen
"Desainnya emang kayak rumah tapi dalemnya luas kok, ada ruang kerja buat kita juga, dan ruang kerja sama ruang belajar kepisah" jelas Zelene
"Wahh gue belom pernah lo ajak kesini"
"Iya baru selesai tahun lalu. Lagian kan enak di apartemen Daddy kalo liburan udah ada resto deket mall pulak"
"Iya sih, kamar dilantai berapa?"
"Lantai paling atas khusus kamar kita sama ruang belajar, di bawahnya kamar para rekan (asisten dan pengawal), lantai bawahnya lagi ruang kerja sekaligus ruang meeting"
"I like it"  seru Chen riang lalu masuk kedalam lif diikuti dengan Zelene.

"Sepi pada kemana kak?" Tanya Zelene pada Casey Dalbert, orang kepercayaan Daddy sekaligus sekertaris Zelene dan Chen.
"Dikamar, tadi abis pada jogging," jawab Casey.
"hai Chen," sapa Casey pada Chen.
"hai kak, oh ternyata kakak tinggal disini"
"iya, saya sengaja nggak bilang kamu, kata Zelene dia mau kasih kejutan sama kamu"
"ahh begitu rupanya"
"Hum jam 8 malam ada meeting, jangan lupa kabari asistenmu Chen"
"Akan aku lakukan"

Selesai Meeting, Zelene dan Chen bersama asisten mereka tetap tinggal di ruangan Meeting untuk membahas peretas dan aplikasi baru mereka.
"Udah siap kerjaan gue, ini kalung dilengkapi kamera kayak cctv di pantau dari komputer ruang peretas, waterprof tahan air" jelas Diven, asisten Chen.
"Ini earpone multifungsi bisa rekam suara atau untuk sekedar alat komunikasi, orang ngga bakal sadar sama earpon ini. Gue buat semini mungkin sesuai desain Zelene. Rekaman suara dipantau di ruang peretas" jelas Kennet, asisten Zelene
"Oke, kita berempat masing-masing bawa sepasang. Casey akan atur diruang peretas, kalian berdua bantu aktifin program. Buat kode biar gue yang urus waktu sistemnya udah kelar"jelas Zelene menutup rapat singkat mereka, Chen? Menyimak dan menjadi pendengar yang baik, karna tugas dia bukan itu. Dengan kata lain segala sistem peretas dibuat oleh Zelene.

"Hum, Chen kemana ya kok ngga bales chatku" gumam Intan,
"Napa Tan, ngga dibales lagi ya? Coba lo telpon" kata Chirene, sahabat Intan
"Um aku coba deh" final Intan
"Gimana,?" Tanya Chirene saat Intan menurunkan kembali ponselnya
"Ngga diangkat, mungkin sibuk" jawab Intan,
"Yakin, udah berapa hari loh ini"tanya Chirene tidak terima
"Biarin, mall yuk"ajak Intan, Mall tempat untuk membuang lelah hati Intan.

"Chen bosen" teriak Zelene, diruang keluarga, lantai paling atas ngga cuma ada kamar tapi ruang keluarga, dapur, kayak rumah lah pokoknya. Dan yang bisa masuk cuma beberapa orang aja.
"Hum, terus"jawab Chen, dengan otak masih fokus pada game onlinenya.
"Jalan yuk, cari makan" ajak Zelene
"Kemana?"tanya Chen,
"Ke Mall aja lah sekalian cari ATK gue mau nambah koleksi. Tapi nggak bakal kenapa napa kan? " zelene ragu.
"Hum, Ngak papa kok. Nanti kan bodyguard lu bakal jagain dari jauh. Lagian ada gue aman. "kata Chen meyakinkan, namun matanya tetap tertuju pada game diponselnya.
"Gue ganti baju dulu" kata Zelene lalu menghilang dibalik pintu kamarnya.
"Chen cepetan,"omel Zelene lalu mengambil ponsel Chen secara tiba-tiba
"Astaga kaget gue. Udah siap?"
"Udah, yuk. tapi beneran ga papa kan"
"iyaa tenang aja" kata chen lalu menggandeng Zelene keluar dari apartemen.

ZeChen (OnGoing)Where stories live. Discover now