🌹wonderfull life🌹

3.8K 321 2
                                    

Saat ini.

Eomma dan appa Ahn sudah datang, mereka menemukan Nakdim yang benar benar pucat didepan ruangan Operasi itu.

"Sayang, ayo berdiri?" Nakdim bergetar ketakutan disana, ia benar benar merasa hidupnya akan berakhir saat ini juga.

"Sayang semuanya akan baik baik saja, percaya dengan eomma?" Ucap Jina sambil menenagkan anaknya.



Cklek

Dokter keluar dengan mimik wajah yang sulit diartikan.

Nakdim dengan sisa tenaganya berdiri dibantu daddy Ahn.

"Bagaimana dengan istriku?" Tanya Nakdim.

"Kondisinya kritis-?"

Bruk

Nakdim memengingi dadanya yang terasa sakit, sangat sakit mendengar apa yang barusan dokter itu katakan.

"Sayang, hei, dengarkan dokter dulu" Jina ikut duduk menenangkan anaknya.

"Tapi beberapa saat yang lalu, mereka selamat, anak dan istrimu berhasil melewati masa sulitnya, dan anakmu juga sehat, dia laki laki"

Deg

Nakdim menangis, ia menangis sangat keras disana, dengan dipeluk eommanya.



Flasback

Setelah malam panas itu, Nakdim menunjukkan gejala gejala aneh, seperti orang yang sedang mengidam, seperti morning sicknes, memakan makanan aneh dan suka tidur.

Sampai ia memeriksakan kedokter, dan kata dokter itu membuatnya keheranan setengah mati, dokter itu berkata ia baik baik saja, tapi istrinya yang sedang hamil.

Kondisi itu biasa terjadi karena sang suami terlalu mencintai istrinya, maka dialah yang akan merasakan siksaan itu ketika istrinya mengandung.

Ia bingung, ia tidak pernah melakukannya dengan wanita manapun keculali dengan Gatan istrinya.

Apa mungkin Gatan yang sedang hamil.

.

.

.

.

.

Benar saja Gatan sedang mengandung anaknya, kebahagian keluarga Ahn begitu sempurna.

Meskipun diwarnai dengan omelan omelan Jina pada Nakdim yang sudah berani beraninya berbuat mesum dengan Gatan.

Tapi memasuki bulan ke 5, kondisi Gatan sedikit melemah, karena ini male pregnan dan Gatan yang masih dibawah umur, rahimnya tidak terlalu kuat dan dokter menyarankan agar mengambil bayi itu dan mengangkat rahimnya.

Gatan tentu menolak keras saran itu, hingga ia berusaha mati matian mampertahankan bayinya dengan Nakdim yang cuti kerja sampai Gatan bisa melahirkan bayi mereka.

Karena hal itulah nakdim ketakutan, ia menyesali lagi dan lagi semua perbuatannya, didalam sana istrinya berusaha menjadi sosok yang sempurna untuk Nakdim dengan mempertaruhkan nyawanya kembali.

Nakdim akan menjaga mereka dengan baik dan membahagiakan mereka selamanya.

Flashback off


HappinessWhere stories live. Discover now