14. Kencan pertama

897 106 11
                                    

⚠️ Dilarang baper di chapter ini ⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dilarang baper di chapter ini ⚠️

∆ BAD FIANCE ∆

"AH BOONG KALI LU!"

"Beneran anjir,"

"AH GAK MAU, GUE TERLALU CAKEP BUAT LO YANG BRENGSEK!!" dengus gue sambil menghentakkan kaki gue.

"AH GAK MAU, GUE POKOKNYA GAKㅡ"

"Ssttt, jangan bawel." kata Jeno memotong ocehan gue sambil megang kedua bahu gue dan menatap gue dingin.

Akhirnya gue langsung diem setelah Jeno berdesis. Dia langsung menurunkan kedua tangannya dari bahu gue, dan genggam tangan gue.

"Apaan si pegang-pegang?!" seru gue pas Jeno menggenggam tangan gue.

"Bacot banget si lo? Mau nyebrang, diem-diem dah jangan banyak omong."

Gue sama Jeno nyebrang dan memasuki sebuah restoran anak muda. Bukan resto sih, kayak kafe gitu lah.

"Makan disini?" tanya gue pas kita berdua memasuki pintu kafe.

"Iyalah. Lo pikir kita disini mau numpang ngamen?" sahut Jeno dan langsung melepaskan genggaman tangannya.

Kita naik ke atas, dan langsung ambil tempat. Gak lama, list writer dateng dan setelah itu dia kasih menu ke gue, dan dia langsung pergi.

"Lo mau apa?" tanya gue sambil liat-liat menu.

"Roti bakar mozarella sama lychee blue ocean."

(Aku tuh lupa nama nya, padahal aku sering pesen kalo ke upnormal kalo gak up2date. Pokoknya es leci nya warna biru terus bersoda gituu, seger lah pokoknya.)

"Mau pesen kentang gak?"

"Terserah,"

Akhirnya gue tulis pesenan nya Jeno, di tambah kentang goreng. Gue beli ice chocolate sama roti bakar coklat keju.

Jujur aja, selama gue tunangan sama Jeno, gue belum pernah jalan begini sama dia. Biasanya cuman anter jemput, sama main ke rumah doang.

"Anggap aja ini kencan pertama kita."

Gue nengok ke Jeno yang menyilangkan kedua tangannya di dada sambil nyender di kursinya dan menatap gue.

"Gue anggap ini jalan-jalan biasa." sahut gue dan langsung serahin menu tadi ke Jeno buat Jeno bayar ke kasir. "Tuh, sana bayar."

Bad Fiance | Jeno Where stories live. Discover now