Bab 11 - When The Party is Over

3.9K 311 116
                                    

PLAYING BY THE FATE

.

.

6 bulan kemudian...


Karier Hermione di kementerian bisa dibilang cemerlang. Dia bekerja dengan giat dan dengan kecerdasan otaknya dia mampu menyelesaikan tugas perkerjaan yang menumpuk.

Hermione memilih berkerja di divisi hukum sihir, posisinya sebagai Assistant Senior Wizengamot termuda yang pernah dimiliki kementerian.

Hermione menikmati pekerjaannya. Hubungannya dengan Draco-pun masih bertahan. Hermione menerima hadiah penthouse dari Draco dengan paksaan dan ancaman seperti biasa yang Draco lakukan—Hermione menerimanya bukan tanpa alasan, yang dikatakan Draco benar bahwa lokasi penthousenya sangat dekat—jaraknya hanya 2 blok dari kantor kementerian dan berada di tengah kota London, memudahkan dia untuk pulang pergi tanpa apparate.

Bahkan Hermione tak perlu khawatir pulang tengah malam saat dirinya diharuskan lembur, kota London selalu hidup 24 jam, dan Hermione menikmatinya.

Draco kerap menemuinya di penthouse, sesering mungkin bila Draco tidak ada pekerjaan atau tugas keluar kota.

Dan mereka tetap berkomunikasi, Hermione mengajarkan Draco memakai handphone untuk bisa menelepon dimanapun mereka berada.

Dan Draco sangat menyukai ide itu, bagi sifat Draco yang posesif dengan adanya handphone bisa mengetahui keadaan Hermione setiap harinya.

'jadi aku bisa memantaumu, love. Dengan siapa kau makan siang, dengan siapa kau meeting, dengan siapa kau bekerja, sedang dimana kau berada—aku bisa mengetahuinya secara langsung' katanya dengan seringaian kebanggaannya.

Hermione mencelos, sepertinya ide Hermione mengajarinya menggunakan handphone malah membuatnya tak bisa kemana-mana, sial—runtuknya.

Draco semakin sibuk mengelola perusahaannya, ia benar-benar menepati janjinya menggunakan bantuan dari keluarga Greengrass.

Secara cepat perusahaan Malfoy kembali pulih walaupun harus ada perombakan sana sini.

Draco kerap membawa pekerjaanya ke penthouse dan meminta pendapat Hermione mengenai berbagai hal, mereka saling diskusi tentang pekerjaan lalu diakhiri dengan bercinta secara liar dan panas.

Suasana selama mereka di Hogwarts dulu kembali terulang—bedanya di Hogwarts mereka diskusi tentang pelajaran sedangkan saat ini diskusi tentang pekerjaan.

Draco dan Hermione sama-sama menikmati ini semua—walaupun pikiran Hermione menjerit bahwa ini salah, tapi seolah-olah Hermione helpless menghadapi Draco.

Belum lagi sikap Narcissa yang sesekali berkunjung sekedar makan malam bertiga, mengobrol dan bertukar pikiran membuat Hermione tak habis pikir—yang jadi menantu seorang Malfoy itu siapa?

Hermione atau Astoria.

Hermione sangat prihatin dengan kehadiran Astoria, fungsinya sebagai istri Malfoy resmi hanya sebagai pajangan belaka.

Katakanlah bahwa posisi Hermione sekarang adalah selingkuhannya Draco Malfoy.

Bila mengingat hal itu, hati Hermione berjengit malu dan risih.

.

.

Sementara itu ada suatu kejadian yang tak diduga Hermione sama sekali, sesuatu yang membuatnya gembira...

Hermione tengah memasuki Kantor Auror untuk menemui Ron. Berhubungan dengan sidang yang terkait dengan kasus yang sedang ditangani Ron.

Hermione membuka pintu kantor Ron dan dia melihat, Ron tengah merangkul seorang wanita yang berambut hitam kebiruan, potongan rambut yang selalu mendapatkan perawatan mahal—Tunggu, mereka bukan berangkulan tapi sedang berciuman.

PLAYING BY THE FATE | Dramione | COMPLETEWhere stories live. Discover now