Bakso Pedas Gila

2.9K 68 7
                                    

Pagi itu di kediaman keluarga Giovany, Nicky masih saja belum beranjak dari tempat tidurnya, tubuhnya masih tertutup oleh selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh kecuali kepalanya.

(Kring.....) suara jam weker memekakan telinga yang membuat Nicky tersentak bangun. Mata nicky masih terbejam berusaha mencari sumber suara yang mengganggu tidurnya.

" Hmmm... Jam sialan... Gw masih ngamtuk nih... " Ujar Nicky sembari tangannya meraih jam yang terletak di meja samping kasurnya.

" Astaga... Udah jam 7 gw telat nih.... " Mata Nicky terbelalak melihat jarum jam menunjukkan pukul tujuh, yang membuat nicky beranjak ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.

Sekitar 5 menit Nicky mandi dan bersiap-siap untuk ke sokalah. Nampak kedua orang tuanya sedang menyantap sarapan sebelum pergi bekerja. Setelah satu pekan keluarga Giovany kembali berduka dengan gugurnya kadungan Tante Diana, kini mereka hidup normal kembali, mereka semua berusaha merelakan dan berusaha kembali hidup secara normal dan saling perhatian dan menjaga satu sama lain sesuai dengan wasiat dari mendiang Kevin.

" Eh... Kesayangan Mama udah bangun... Yuk sarapan dulu... " kata Tante Diana.

" Gak ah Mah... Iki udah telat... " Kata Nicky sambil tergesa-gesa mengenakan sepatunya.

" kamu telat... Ya udah ayo mama anter... " Kata Tante Diana sambil mengambil kunci motor di laci.

" Gak Mah... Iki pake Sepeda aja... " nicky menolak ajakan Mamanya.

" ih... Klo pake sepeda bahaya sayang.. Nanti kalo kamu jatoh gimana... " ujar tante Diana.

" Iya deh... " Nicky menuruti permintaan Mamanya untuk di antar ke sekolah.

Tante Diana, dengan gagahnya menaiki motor KTM RC 250 Milik suaminya, Tubuh tante Diana yang tinggi membuat dirinya tak kesulitan mengendalikan motor gede itu.

Dirinya memacu moge itu lumayan cepat dan gesit, layaknya seorang pembalap profesional. Untung saja mereka selamat sampai tujuan, Nicky juga dapat bernafas lega karena dirinya tidak telat masuk kesekolah.

Dikelas Nicky disambut oleh beberapa temanya yang merindukan kehadiran pemimpin mereka. Ya...Nicky adalah siswa yang paling disegani di sekolanya, dirinya adalah ketua osis paling berpengaruh di sekolanya. Walau masih kelas 2 SMP cara bicaranya sudah layaknya seorang mahasiswa yang rumit dipahami oleh rekan seumuranya, maklum saja Nicky di didik oleh Kevin yang pandai mengolah kata-kata.  Selain itu Nicky juga terkenal sebagai murid yang sangat sopan dan ramah kepada siapapun, yang membuat dirinya di cintai murid, staf sekolah dan juga para guru di smp tersebut.

" Nicky... Gw turut berduka ya... Gw jadi inget waktu Kakak loe nyelamatin kita dari jambret... Kakak loe memang hebat..." Ujar Crish, sembari mengusap punggung Nicky.

" Iya... Nicky Gw juga gak nyangka klo kak Kevin harus pergi secepat itu..." Nata tertunduk sedih.

" Sudahlah... Kakak sudah tenang disana... Jangan kita ganggu terus... biarkan dia senang-senang disana " ujar Nicky sembari merangkul kedua sahabatnya itu.

" Ayok anter gw ke ruang guru... Gw mau minta maaf klo Gw sebulan gak sekolah " Sambung Nicky.

" Ayok... " Crish dan nata kompak.

Tok-tok-tok (Nicky mengetuk pintu) 

" Shalom... Pak bolehkah saya masuk... " Ujar Nicky ke seorang pria muda yang tak lain adalah wali kelasnya yang bernama Josep.

" begini pak... Saya mau menjelaskan mengapa saya tidak sekolah selama satu bulan kemarin... " Nicky berusaha menjelaskan Alasannya kepada Pak Josep

" Bapak sudah tau nak... Bapak juga turut berbela sukawa ya... Kamu tenang aja... Kami semua dewan guru sudah mengangap kamu hadir kok " Ujar Pak Josep sembari tersenyum padanya.

" Oh begitu pak... Terimakasih banyak pak... Klo begitu Saya minta Tugas dan materi yang saya lewatkan pak... " Ujar Nicky.

" Oh itu... Nanti Bapak siapkan ya... Kamu itu memang murid terbaik... Sayangnya bentar lagi kamu lulus dan lanjut ke SMA... " Kata Pak Josep.

" Ah... Jangan berlebihan pak... Saya murid yang sama seperti yang lain kok... Ya sudah pak... Saya izin kembali ke kelas ya pak... " Ujar Nicky sembari menjabat tangan kepada gurunya.

" oh iya silahkan nak nicky... " 

Nicky dan kedua sahabatnya pun kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran.

Tak terasa bel sekolah berdering tanda waktu istirahat. Tiga sekawan itu berjalan menuju kantin yang berada di lantai dasar untuk mengisi perut mereka yang mulai keroncongan.

" Duh... Lapar nih... Gw dari pagi belum makan... " ujar nicky sembari memegangi perutnya.

" Iya... Kita mau makan apa ya... " kata Nata.

" Hmm panas gini enaknya makan Bakso pedes nih... Beh... Pasti swuger... " Ujar Crish.

" gass lah... " Nicky.

Setibanya di kantin mereka semua langsung menghampiri gerai bakso yang lumayan ramai, memang di sekolah mereka gerai bakso itu selalu di padati siswa dan guru karena cirarasa bakso yang enak dan memiliki porsi yang melimpah.

Setelah mendapatkan bakso yang mereka pesan.tak lupa mereka membubuhi bakso mereka dengan saus, kecap, cukai dan tak lupa sambal. Begitu pula Nicky yang tanpa perkiraan menuangkan banyak sambal yang membuat kuah baksonya menjadi merah menyala.

" Loe gak salah Nick... " kata Crish yang bergidik melihat kuah bakso nicky yang merah dipenuhi sambal.

" yakin... Gw kan kuat pedes... " ujar Nicky sembari menyantap lahap baksonya.

Wajah Nicky berkeringat dan memerah saat menyantap bakso padasnya, tak henti-hentinya dia  meneguk es teh karena sensasi pedas yang membakar mulutnya itu. Tiga gelas es teh tak kunjung menghilangkan rasa panas dimulutnya, namun dia bersikukuh bahwa bakso itu tidak begitu pedas. Namun wajah dan bibirnya yang memerah menunjukkan bahwa dia benar-benar kepedasan.

" Loe bener-bener gak kepedesan Nick... Itu muka sama bibir loe udah kaya lipstik emak-emak kondangan... Merah bener... " Ujar Nata.

" Yakin... Loe kira semua orang cina gak kuat Pedes... Nih buktinya gw abis baksonya... " Nicky  menunjukkan mangkuk baksonya yang sudah habis tak bersisa.

" kuat pedes gimana... Loe udah abis Es teh tiga...  Aqua dua botol... Teh pucuk sebotol... Itu namanya kepedesan kisanak " kata Crish.

" Ye... Gw Haus... Jadi gw perlu banyak minum... " Nicky berusaha mengelak.

" Halah... Gaya loe... Emang perut loe Galon bisa muat aer sebanyak itu... Paling udah ini loe bakal bolak balik ke... " belum selesai Nata bicara tiba-tiba

" Haduh... Perut GW kok... "

.
.
.
.
.

Bersambung


NICKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang