Dilema seorang Nicky

911 23 15
                                    

Hallo teman" semua... Mohon maaf baru hari ini Up lagi, ya kalian tau lah dari penjelasan Anjani gimana, berlebihan sih... Cuma ada benarnya juga... Oke deh kita gass ke cerita.

...

Satu Bulan berselang, Nicky tengah santai setelah berjuang menuntaskan Ujian Nasional SMP, dia Optimis bisa Masuk SMA favorit, karena dia sudah mempersiapkannya dari jauh jauh hari.

Pagi iti, Nicky yang tengah menonton Kartun Wonderfull world of Gumball favoritnya, (Favoritku juga sih😅). Nicky mendapatkan notifikasi Pesan dari nomor yang tak dia kenal.

Loe boleh bangga Bulan lalu team loe menang dan loe jadi Top scorernya, itu karena gw ada musibah. Jadi Gw gak bisa ngebikin Team loe jadi pecundang Tapi, klo loe masih merasa jagoan, Besok pagi kita tanding ulang 

Musuh bebuyutan loe Qintar

" Oh... Si Blagu itu ya... Hmm gak tau siapa yang bakal jagoannya... Yang pastinya Gw seorang.... " Ucap Nicky dengan penuh rasa percaya diri. Nicky tak sadar, kalau dirinya sedari tadi di perhatikan oleh Tante Diana, Dia kebingungan melihat Nicky berbicara sendiri di ruang keluarga.

" Kamu ngomong sama siapa sih... My cute Baby.... " Ucap Tante Diana, sembari mengacak acak rambut Nicky.

" Eh... Mama... Ini Nicky lagi latihan sandiwara... buat acara perpisahan.... " Nicky berusaha agar Mamanya tak tau kalau besok dia akan melakukan tanding basket ulang. Nicky tak mau bila Mamanya menyuruh dirinya untuk menggunakan popok yang menyulitkan pergerakan.

Tak lama berselang, Om Rexy datang menghampri Mereka berdua yang tengah menonton Film di TV.

" Wah... Lagi nonton film apa nih... kok nggak ngajak Papa.... " Ucap Om Rexy, sambil mengendurkan dasi yang tersimpul di lehernya.

" Papa... Kok pulang cepet.... " Ucap Tante Diana.

" Oh... Ini... Besok Papa diminta ketemu sama sahabat Papa dulu... Nah... Kita di minta untuk pergi ke Bali sama dia.... " Jelas Om Rexy.

" Hah... Bali... Tapi.... " Ucap Nicky, namun belum selesai berbicara Tante Diana langsung menyambar pembicaraan.

" Ih... Kenapa harus Bali sih... Males deh.... "

" Ya... Kan kamu orang Bali... Kenapa mesti males... Apa karena yang dulu itu...."

" Sstt... Udah... Gak usah di omogin... Nanti Baby kita denger gak baik juga.... "

" Oh Iya juga.... " Ucap Om Rexy.

" Ada apa sih... Kok bisik bisik segala.... " Ucap Nicky penasaran.

" Ah... Nggak... Kok.... "

" Oh... "

...

Keesokan harinya, Nicky di telpon oleh Nata, dia mengatakan bahwa, Crish memaafkan dia, namun dia tak sempat bertemu dengannya karena dia harus Pindah ke luar kota yang tidak di ketahui oleh Nata, karena Crish tidak memberitahunya.

Nicky hari itu sangat bingung, disisi lain Dia harus ikut bersama Mama dan Papanya, namun disisi lain dia harus mengikuti tanding ulang basket, yang mana mempertaruhkan reputasi dan harga dirinya di depan musuh bebuyutannya. Nicky tak mau di anggap pecudang, bukan seorang Nicky bila mundur sebelum perang.

" Hmm... Gw bingung... Klo gw gak ikut... Gw sama siapa disini... Tapi klo gw ikut... Si Qintar bakal ngeledein gw terus pasti.... "

Akhirnya, dengan keputusan yang bulat, Nicky bersedia ikut bersama kedua orangtuanya ke Bali.

Di sore harinya, keluarga Giovany pun Bertolak menuju Bandara, untuk menaiki Pesawat yang akan mengantarkan mereka ke Pulau seribu Pura itu.

Sepanjang penerbangan, Nicky banyak melamun, Bukan karena masalah Tim basket, tapi berkaitan dengan Masalah Crish, hampir dua bulan setelah permasalahan salah paham yang berujung baku hantam, dia tak tau harus mencari Crish kemana, sahabatnya itu pergi meninggalkannya tanpa berpamitan. Yang dia khawatirkan adalah Dia pindah karena kasus itu. Soalnya, sehari selepas peristiwa itu, Kami tak lagi duduk bersama seperti dulu, Crish juga setiap sekolah selalu di Antar jemput oleh Supir atau orang tuanya, yang membuat peluang untuk bertemu dengannya sangat kecil.

" Apa mungkin Crish Pindah karena Gw ya.... " Ucap Nicky dalam Benak.

.
.
.
.
.

Bersambung

NICKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang