✿30✿

42.4K 3.5K 332
                                    

-Arjuna's P.o.V-

"Junaaaa, berangkat yoook" teriak Kenzo dari depan rumah gue.

"Yaaa!" balas gue dari ruang tamu dan ngacir ke kamar ambil tas dan pamitan ama kak Yudhi.

"Kak, Juna berangkat dulu yaa!" seru gue seraya jogging.

"Dek, sini dulu" panggil kak Yudhi yang membuat gue harus brenti. "Apa lagi sih kak? Udah ditungguin Ken diluar noh" balas gue. Kak Yudhi mulai membuat wajah serius.

"Dek, kakak nggak masalah kalo kamu pacaran ama Jevan, because kakak sendiri juga sama"

"Huh? Eh? Kakak juga?"

"Tapi, kalo aku sampe melakukan hal yang enggak-enggak sama Jevan..."

"Kakak juga pacarana sama Jevan?!" ujar gue sewot. Kak Yudhi keliatan kesel tapi dia langsung nghela napas. "Nggak dek Juju, bukan sama Jevan. Maksudnya juga sama cowok" jawab kak Yudhi.

"OHHH!! Seriusan?!"

"Uh.."

"Mami tau? Daddy? Kak Shinta?"

"Belum ada yang tau kecuali dek Juju"

"Wooohhh!! Juna yang pertama?!" Gue natap kak Yudhi dengan takjub, "Tenang aja kak! Juna bakal jaga rahasia ini baik-baik! Sebagai adek kakak yang baik Juna pasti akan dukung kakak!" seru gue. Kak Yudhi manggut sambil senyum.

"Makasih ya dek. Tapi mungkin cepat atau lambat kakak bakal ngomong ke mami daddy" ujar kak Yudhi. Gue angguk-angguk paham.

"JUNA!! LO NGAPAIN? Poop?! Lama banget telat nih!!" seru Kenzo yang sekarang masuk ke rumah dan berdiri depan pintu.

"Waah! Gaswat! Kak, Juna berangkat dulu!" seru gue peluk Kak Yudhi dan nyamperin Kenzo.

Kak Yudhi dadah ke kita "Kayaknya ada yang aneh deh, gue tadi mau ngomong apa coba.. gah, tambah tua tambah pikun gue" gumam Kak Yudhi.

"Lo berseri-seri seperti mentari aja pagi-pagi gini" ujar Kenzo.

"Haha! Dari dulu keleus! Juna selalu menyinari dunia" bales gue. Kenzo ngakak dan kita jalan lebih cepet ke sekolahan

"Soal Jevan yang dijodohin...sorry  ya Juna kalo gue ikut campur" ujar Kenzo. "No men! Makasih banget malahan! Gue jadi tau lebih dan bukan cuma sepihak. Yah, lain kali sih si Jevan ngotot dia sendiri yang mau cerita" bales gue.

Kenzo ngerangkulin tangannya dileher gue dan meluk gue, "Brohug!" seru Kenzo yang bikin gue ngakak.

Gue ama Kenzo kembali melanjutkan perjalan ke sekolah. Beberapa puluh menit kemudian gue tiba di sekolahan.

"Nggak kerasa men bentar lagi udah mau ujian akhir aja" ujar Kenzo waktu kita lewat depan mading sekolah.

"Bener juga yah, bentar lagi kelas tiga Ken. Waktu main-main udah tipis neh"

"Sebelum itu mending lo puas-puasin maen-maen sama pak KetSis" goda Kenzo. Gue mutar bola mata gue dan lanjut jalan ke kelas.

"Lu juga Ken, berusaha lebih keras dapetin si Randy dong" ujar gue. Kenzo nghela napas dan ngomong dengan wajah 'hidup segan matipun enggan'

"Kalo dia jodoh gue pasti nggak kemana" bales Kenzo. Gue cuma diem mikir jawaban Kenzo.

"Tapi Ken, emang Tuhan jodohin cowok sama cowok?" tanya gue. Kenzopun brenti jalan dan ikutan mikir. "Iya juga ya... Tuhan emang jodohin maho?" tanya Kenzo. Gue ngangkat bahu gue. "Menurut gue sih jodoh ato nggak itu terserah kita deh. Buktinya gue ama Jevan. Emangnya gue ama dia jodoh dari Tuhan? Kalo nggak karena dia yang ngotot suka ama gue, gue nggak bakal jadiankan?"

My Darling Arjuna [ 1 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang