24

3.9K 551 244
                                    

VoMent nya dung qq~

Warn!! Spoiler berat

(Name) POV

"MUZAN KENAPA JADI SQUIDWARD?!"

Demi apa pertandingan nya kok ga selesai-selesai...

Tapi mari ku Dekripiskan sekitar dulu,  dan menjelaskannya.

Kyoujurou? Uzui?
Lagi Otw mereka berdua ges.

Naru?
Oh iya, Naru lagi Evakuasi mayat-mayat para Kitatsutai in Everywhere n Anywhere. Katanya, Itu Mayat ada dimana-mana.

Shinobu? Oh, Ternyata dia ga tewas ges.
Cuma pingsan setengah wassalam doang.

Kampret bener ni Naru.

'Hayoloh gua di gosipin'

'Mati aja lu'

Oke udah, sekarang nih. Perang nya nunggu dulu sampai pada tewas.

Bercanda.

Oke oke serius, Kini ku tinggal menunggu detik-detik Tanjirou di Rasukin Arwah nya Muzan.

Aku cuma melompat menghindar dari serangan sembari menyelamatkan di sekitar yang mau wassalam itu.

Pemandangan nya indah, penuh dengan Corak-corak merah. Ada yang putus, ada yang tak terbentuk—
Aduh bentar, malah jadi Nyosor ke Gore gini.

"(NAME) AWAS!" Seru Kanao tiba-tiba membangunkan ku dari lamunan.

"Hah?" Aku berjingkat kaget saat melihat Tentakel Muzan yang mendekat cepat kearah ku, anjir, kek mau cabik-cabik aja.

BRUK!

"Astaga ... (NAME)! YANG FOKUS!" Seru Sanemi yang berhasil menyelamatkan ku dengan Gendongan Bridal Style.

Aduh Sanemi, Luka mu lebar nih.
Ngomong-ngomong, Haori ku sudah ku lepaskan daritadi, soalnya Kanroji-san terkena cabikan dari Tentakel Muzan.

Bahkan dia berada di tempat Gang(?) Bersama Kakushi lainnya yang berusaha menahan pendarahan Kanroji, tepat nya, setengah Wassalam.

"Aduduh—" Aku mengaduh sakit saat Sanemi memegang Erat Lengan ku, Sanemi menoleh dengan wajah serius nya.

"Kau tak apa? Kalau kau terluka parah sebaiknya kau mundur dulu bersama tiga bocah itu— bahaya jika terkena nanti!" Seru Sanemi beruntun seketika, Aku mengerjapkan mata ku berkali-kali.

Aku segera menendang punggung Sanemi, "Banyak bacot. Kau bantu saja yang lain untuk melawan Muzan! Aku akan berusaha menyelamatkan Tanjirou dulu, sepertinya dia mau Innalilahi." Jelas ku pada Sanemi.

"Akh— aduh! Sakit Kusso!" Teriak Sanemi namun tetap melawan Muzan itu.

****

"AAAAH! TANJIROU!!" Teriak ku pada Tanjirou yang nafas nya memberat dengan sebuah yang berdetak di mata nya itu(?).

Panik astaga.

"Ini seriusan! aaaaakh! Tanjirou bangun! Keluarga mu hidup di Edotensei Kabuto!" Seru ku menggoyangkan kepala Tanjirou dengan hati-hati.

Aku menoleh panik kearah Tiga Hashira dan 3 Sohib baru ku yang berusaha melawan si Muzanking.
Oh lihat, Sanemi dan Giyuu pedang nya berubah jadi Merah!

"(Name)!!"

"Yamadachi-san!!"

Aku menoleh kepada seseorang yang memanggil ku, "Yushiro-san! Murata!" Seru ku dengan panik.

save them.Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu