14. Danau Saiful Mulook dan Kisah Cinta Pangeran Kepada Peri

8 5 0
                                    

Danau Saiful Muluk (Urdu: جھیل سیف الملوک). adalah sebuah danau alpine yang terletak di ujung utara Lembah Kaghan (34 ° 52'37 .34 "N 73 ° 41'37 .71" E), dekat kota Naran. Daerah ini berada di timur laut distrik Mansehra di provinsi Khyber-Pakhtunkhwa, Pakistan. Dengan ketinggian 3.224 m (10.578 kaki) di atas permukaan laut. Danau ini merupakan salah satu danau tertinggi di Pakistan.

Cuaca di danau adalah moderat selama siang hari, dan saat malam hari suhu turun drastis hingga negatif. Malika Parbat, puncak tertinggi di lembah ini, terletak di dekat danau.

Terdapat sebuah dongeng klasik yang berkaitan dengan danau ini. Kisah ini terkenal dan diceritakan sebagai urband legend setempat.

***

Pangeran Saiful Mulook dan Badi-ul-Jamal

Dongeng ini bercerita tentang seorang pangeran Persia bernama Saiful Muluk yang jatuh cinta dengan seorang putri peri, Badi-ul-Jamal, yang ia lihat dalam mimpinya. Hati sang Pangeran pun menjadi galau dan gelisah karena ingin sekali bertemu dengan putri peri tersebut, hingga suatu saat seorang darwis memberitahunya di mana dia dapat menemukan putri peri tersebut (yaitu di danau) dan juga menambahkan bahwa ia harus melalui ujian-ujian yang sulit untuk dapat menikahi putri peri tersebut karena dia adalah manusia sedangkan putri peri adalah seorang peri.

Kemudian sang pangeran berangkat ke danau itu dengan tujuan mewujudkan suatu hal yang mustahil atas nama cinta. Dia menunggu di tepi danau di mana tidak ada tempat tinggal (dan sekarangpun tidak), tidak ada makanan, tidak ada apapun. Setelah 12 tahun penantian, akhirnya suatu pagi ia melihat peri datang untuk mandi dengan pembantu dan teman-temannya di danau.

Seperti yang disarankan sang darwis, pangeran menyembunyikan sayap sang putri peri. Peri itu kemudian sangat ketakutan karena tidak menemukan sayapnya. Akhirnya sang pangeran muncul dan mencurahkan seluruh isi hatinya dan menceritakan penantian cintanya yang begitu lama. Sang putripun terharu dan terkesan, namun dia belum sanggup menerima ajakan sang pangeran untuk menikah karena jiwanya terperangkap di gunung tertinggi dari danau yang sekarang disebut "Saif ul Muluk" dan gunung itu adalah "Malika Parbat" yang berarti "Gunung para peri" dan jiwanya terikat dengan jin, dan hanya bisa dibebaskan jika jin tersebut mati.

Mengetahui hal itu, sang pangeran kemudian berusaha untuk mengalahkan sang jin, namun dia tidak bisa mengalahkannya dengan menggunakan cara biasa, karena jin telah menyembunyikan jiwanya pada sebuah jimat dan menyembunyikan jimat tersebut disuatu tempat. Saiful Maluk dan pasukannya akhirnya berhasil menemukan jimat dan membunuh jin meskipun memicu perang 40 tahun antara jin bumi dan mereka yang hidup di dunia roh. Setelah berhasil membunuh jin, Sif ul Muluk pun mengajak sang putri peri menikah.

Tapi selalu ada penjahat. Deuo Safaid (raksasa putih) yang juga jatuh cinta kepada Badi-ul-Jamal merasa cemburu dan marah. Dalam kemarahannya, raksasa ini menangis hingga air matanya membentuk danau (yaitu danau ansoo Jheel, yang kurang lebih 2 mil jauhnya dari danau Saiful Muluk). Raksasa melangkah marah, bendungan pecah dan outlet ke Danau Saif-ul-Mulook terbentuk. Pangeran dan putri peri kekasihnya melarikan diri ke sebuah gua (yang saat ini masih ada dan panjang gua ini tidak diketahui sampai hari ini). Konon kabarnya baik pangeran dan peri hidup di tengah danau saiful mulook, dan pada setiap malam bulan purnama mereka muncul menaiki kuda terbang putih, Pegasus, dari pusat danau yang indah.

***

Selain dongeng yang dikisahkan dari waktu ke waktu, ada juga sebuah puisi terkenal tentang kisah ini yang ditulis oleh penyair terkenal Mian Muhammad Baksh yang menulis kisah klasik ini dalam ayat-ayat puitis. Puisi berjudul Saif-Ul-Mulook ditulis dalam bahasa Hindko dan sangat populer di Potohar, Kashmir, wilayah Hazarah serta daerah Pakistan lainnya. Seorang penyair dan penulis dari Balakot Ahmad Hussain Mujahid menulis versi lokal dari kisah Saiful Muluk ini dalam bentuk prosa (Urdu).

Jadi, Apa yang Kau Tulis Selagi Memikirkanku?Where stories live. Discover now