File 15: Hidup Kembali

83 8 11
                                    

Kisah tentang penculikan Rachelle dan keterlibatan geng narkoba di dalamnya telah menghebohkan SMA Nirartha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kisah tentang penculikan Rachelle dan keterlibatan geng narkoba di dalamnya telah menghebohkan SMA Nirartha. Warga sekolah, baik siswa maupun guru terus membicarakannya.

Sisya Yowana pun tak mau kalah. Mereka memberitakan kejadian ini secara besar-besaran. Bahkan, mereka sampai memajangnya di halaman depan lengkap dengan judul berukuran besar.

Dalam sehari, majalah sekolah ini berubah jadi majalah gosip.

"Ini keajaiban!" ucap ketua klub jurnalistik dengan riang. Tangannya sibuk mengibaskan uang di depan wajahnya.

"Hari ini kita berhasil menjual dua puluh ribu majalah. Bayangkan, satu majalah harganya sepuluh ribu. Kita dapat dua ratus juta men!"

"Banzai!" seru anggota klub yang lain sembari mengangkat kedua tangan. Mereka bersorak dan tertawa gembira. Bahkan beberapa ada yang bernyanyi dan menari-nari.

"Berisik, woi!" seru Kak Nindya, salah satu anggota senior di klub jurnalistik. Sepertinya ia merasa terganggu dengan selebrasi teman-temannya.

"Kalian tuh seharusnya malu bersikap norak kayak gitu. Coba lihat Retna. Walaupun dia yang nulis artikel ini, sikapnya biasa saja"

Ya, Retna memang yang menulis artikel tentang kasus Rachelle di majalah sekolah. Banyak hal yang ia bahas dalam tulisannya, mulai dari latar belakang keluarga Rachelle, keterlibatan geng narkoba, sampai penangkapan di kapal pesiar.

Namun, tentu saja ia tidak menulis soal Willy dan kawan-kawan.

"Ngomong-ngomong, dimana Retna sekarang?" tanya Kak Nindya. Ia heran karena tak menemukan gadis itu di meja kerjanya.

"Kalau Retna, dia sudah pergi tadi," jawab anggota klub yang lain. "Katanya ada urusan yang harus ia selesaikan. Makanya dia pamit duluan"

*-----------------------*

Retna duduk di sofa ruangan rahasia dengan wajah cemberut. Sepertinya ia masih kesal karena merasa dibohongi selama ini.

"Sudahlah. Mau sampai kapan kau terus begitu?" kata Wina memelas. Sedangkan Willy dan Raka mencoba menahan tawanya.

"Kenapa kalian tidak memberitahuku kalau Willy adalah ketuanya?" tanya Retna dengan wajah masam. Ia lalu menyilangkan tangannya di dada.

"Seandainya aku tahu lebih awal, mungkin aku tidak mau ikut organisasi ini"

"Kalau gitu, emang lebih baik gak usah dikasih tahu" seloroh Willy sambil menepuk lututnya.

Mereka sedang asyik bercanda ria, ketika seorang pria bertato dan berambut gondrong masuk ke dalam ruangan.

Melihat kehadirannya, Retna berteriak.

"Ah! Kau kan si preman yang waktu itu!" serunya dengan kaget.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Highschool SOS (Indonesian)Where stories live. Discover now