Amerta, vk ✔

lanjut tadi

Masih hari yang sama, masih malam yang sama, dan masih dengan rasa bersalah yang sama.

Jungkook maju ke jok depan, naikin standart lalu nyalain mesin, berniat susul Taehyung.

"Taehyung."

Jungkook sejajarin motornya dengan kecepatan pelan.

"Pulang, jungkook. Ini udah malem."

"Maaf."

"Iya. Sana pulang."

"Maaf maaf, taehyung maaf. Ayo pulang kerumah ya."

Menolak tatap wajah Jungkook karena dari suaranya saja sudah melas, apalagi wajahnya. Itu bisa bikin Taehyung luluh hanya dalam sekali tatap.

"Ini gue perjalanan pulang kerumah gue."

Jungkook dengan sembrono potong jalan depan Taehyung. Cukup bikin Taehyung terkejut sebetulnya.

"Ck, kerumah ku, Taehyuuuung. Ayo pulang? Maaf, jangan marah. Taehyung, jungkook maaf."

Jutaan sial, jungkook panggil dirinya sendiri dengan nama, jangan lupa bola mata yang berkaca-kaca ditambah pantulan cahaya lampu jalan. Berani sumpah, mata Jungkook lebih bersinar daripada bulan malam ini.

Dan pertahanan Taehyung hancur. Peduli setan dengan sekitar, Taehyung cuma mau cium bibir Jungkook.

"Jangan gitu lagi, kita lagi baik, jangan cari bahan berantem." Ucap Taehyung setelah melepas ciuman itu.

Jungkook hanya mengangguk, sedikit banyak bahagia karena Taehyung segitu gampangnya dia luluhin.

"Gue ga kangen mantan, apalagi miss v nya. Gue sering nontonin bokep gay biar punya pengalaman buat nyenengin lo, meskipun gue ga tau kapan. Bisa-bisanya lo malah nanya gitu?"

Bukan lagi sedikit banyak, sekarang Jungkook banyak bahagia bisa punya Taehyung di hidupnya.

–

Seperti tujuan awal, rumah Jungkook.

Langsung tepar, sengaja melewatkan makan malam. Efek kena angin malam emang ga main-main.

"Taehyung."

"Tidur, jung. Aku ngantuk beneran." Suara parau Taehyung nunjukin sekali kalau dia sudah siap tidur hanya dalam setengah menit.

"Peluk?"

Taehyung yang semula terlentang hadap plafon, sekarang beralih hadap Jungkook. Lengannya sangat pas di pinggang Jungkook.

"Clingy banget? Pasti gara-gara tadi."

"Jangan diingetin. Diem-diem aja."

Kekehan Taehyung jadi penutup malam itu. Hari ini ada sedikit tanjakan dalam hubungan mereka, terlampau biasa sebenarnya. Cukup buat latihan kalau suatu hari nanti akan ada yang lebih bikin hancur daripada tanjakan kecil hari ini.