taehyung alay

724 85 1
                                    

Jungkook tengah memijat puncak hidungnya, total pusing, minggu depan sudah lomba tapi anak didiknya masih belum rapi.

Niatnya tambah jam latihan buat running tapi anaknya terlalu banyak alasan.

Jadi, mau ga mau sisa latihan nanti dia bakal agak keras ke anak-anaknya.

Taehyung menghampiri Jungkook, duduk disebelahnya.

"Jangan pusing pusing, mau aku bacain tulisanku ga?"

Jungkook mengangguk dengan mata yang masih tertutup.

Harusnya ini pake amplop biar dikira uang khitanan.

Jung, Jungkook, Sayang. 2 bulan lagi kamu ulang tahun, anggap aja ini fast present dari aku.

Jung, jangan terlalu cantik. Cape aku muji kamu tiap waktu.

Jung, mata kamu cantik, senyum kamu lebih cantik. Oh- kamu montok banget sih, ga salah aku bayarin makan terus.

Jangan cape-cape. Ga suka lihatnya.

Sebelum tidur, hpnya taruh, jangan scroll sampai ketiduran. Jangan marah, jutek, ngambek mulu ah, bawaannya pengen aku cium.

Jung, tetep panggil aku sayang ya? Aku suka dengernya.

Jung, semoga kamu baik-baik terus, sehat bahagia selalu. Kamu tuh kalo ada masalah jangan dibikin overthinking karena aku ga suka. Jangan sakit karena aku ga suka. Jangan sering sedih karena aku ga suka. Yep, yang aku suka kan emang cuma Jungkook.

Semoga bersama terus sampe akhir, eh- semoga ga ada akhir.

Ini tuh sengaja dibikin surat, biar bisa jadi bahan tertawa kita waktu tua.

"Terus nih ada foto kita di halaman 2 sama 3. Halaman terakhir kamu tulis kaya gini deh, biar lengkap."

Jungkook tertawa keras setelah melihat isi folio yang ditulis Taehyung 2 hari penuh itu. "Ini alay banget, ga boong. Aduh-" Jungkook kembali tertawa.

"Aku bikin seharian loh." Taehyung merengut, suaranya mengecil.

"Iyalah seharian, kamu juga ngapain pake cetak foto segala," Tawa Jungkook perlahan pudar, usap ujung mata saat air matanya jatuh karena tertawa terlalu keras, "Iya iya, nanti aku bikin."

Senyum Taehyung merekah, disusul dengan senyum Jungkook. "Udah ya, jangan pusing lagi. Di buat kalem."

Jungkook hanya mengangguk, ambil folio dari tangan Taehyung. "Aku tulis sekarang deh, daripada mikirin minggu depan."

"Keren, ini baru pacarku." Taehyung menunjukkan ibu jarinya, "Mau aku disini atau aku pergi dulu?"

"Disini gapapa, tapi jangan lihat tulisanku."

"Oke." Taehyung mengeluarkan hpnya dari saku, berniat main game.

Hanya butuh 20 menit buat Jungkook untuk nulis seperti Taehyung.

"Udah beres."

"Mau lihat." Taehyung mematikan hpnya. Dekati Jungkook lalu raih folio tadi.

Taehyung Prasetya, anak alay minta dipanggil sayang

5 bulan lagi ultah, anggap aja ini kado. Jadi, desember aku ga kasih kado.

Jangan nganggur mulu, anak setan emang. Nyusahin doang isinya, tapi aku sayang.

Taehyung, sebenernya main game terus-terusan itu gaada benefitnya. Tapi berhubung kamu ganteng, menawan, banyak duit, jadi aku maafin. Love you.

Taehyung, plis banget, kalo udah masuk waktu mandi makan jangan disuruh dulu baru berangkat.

Jangan balik brengsek kaya masa lalu ya sayang?

Semoga kita lama. Kalau bisa selamanya.

"Apa ini, isinya ngaco semua."

"Itukan fakta."

"Iya iya, peluk dulu."

Jungkook menghambur ke pelukan Taehyung. Menelusupkan wajahnya ke dada Taehyung. Sementara Taehyung sibuk menciumi pucuk kepala Jungkook.

Bermanis-manis dulu, sakit urusan nanti.

Amerta, vk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang