Pulau Musim Dingin: Kid x fem!Law

948 47 23
                                    

disclaimer: One Piece © Eiichiro Oda

Main Pair: KidLaw--eh, maksudnya KidfemLaw:)

5406 words. Lagi mabok aku.

Slight KilfemGuin. Atau malah gaada? :v

Hope u enjoy, guys!

.

Seperti yang sudah kita semua ketahui, cuaca di New World memang keterlaluan keadaannya. Sebentar cerah, sebentar mendung, sebentar hujan. Hujannya pun bukan cuma hujan air belaka, ada hujan batu es raksasa, hujan salju, hujan uang—eh, pokoknya semua hujan pun bisa terjadi di tempat ajaib ini. Dari hujan normal sampai hujan absurd. Musim disini juga tak dapat ditebak. Pokoknya, kalau kau tak diberkahi kemampuan membaca alam, siap-siap saja tinggal nama.

Kali ini, Bajak Laut Hati sedang merapat di sebuah pulau karena musim dingin. Karena kapal mereka kapal selam, tentu saja tidak bisa menyelam karena laut berubah beku. Mau berlayar di permukaan juga percuma. Jadilah mereka memilih merapat setidaknya sampai musim dingin ini usai, sekalian berbelanja beberapa kebutuhan juga, semisal peralatan kapal, pisau bedah dan peralatan bedah lainnya, obat bius, obat-obatan, baju baru, makanan, bahkan peralatan pribadi, terutama untuk kaum wanita.

Sebagai wanita sekaligus kapten kapal ini, Trafalgar Law paham betul bahwa mereka akan dibuat menderita di musim kejam ini. Jadi mereka dibebaskan membeli kebutuhan apa saja yang mereka perlukan, dengan catatan, jangan boros. Law juga punya banyak keperluan yang harus dia beli, seperti baju baru, make upnya, skincarenya, dan satu hal penting yang tak mungkin luput dari perhatian para wanita karena mereka mengalami suatu fase tiap bulan. Iya, kalian tidak salah menebak.

Apa, hayo?

Tapi untuk kaum wanita, kata hati bilang jangan boros bakal beda jauh dengan kenyataan.

Law bersama keempat anak buahnya, Shachi dan Penguin serta Bepo sebagai satu-satunya jantan dan bodyguard mereka (sekaligus tempat peluk-peluk dikit biar hangat), keluar ke pulau untuk memulai perburuan. Saat ini salju yang turun tidak terlalu lebat, masih manusiawi dibanding biasanya. Bulir-bulir putihnya jatuh perlahan dari langit, berpendar indah ketika terkena cahaya lampu.

Netra keperakan Law menangkap sesuatu yang tidak asing di dermaga yang tak jauh dari tempat mereka berlabuh. Sebuah kapal bajak laut besar dengan kerangka dinosaurus di depannya, bendera bajak laut berwarna hitam dengan tengkorak berambut merah…

Kayak nggak asing, tapi siapa, yha? Law nggak pikun, ‘kan?

“Kapten, bukankah itu kapal Bajak Laut Kid?”Shachi menyuarakan keheranannya (sekaligus menjawab pertanyaannya). Law mengangguk, tidak melepaskan pandangan dari kapal itu. Kapal itu terlihat sepi, salju yang turun membentuk tumpukan di beberapa bagian kapal.

“Suatu kebetulan yang aneh kita berada di pulau yang sama dengan Bajak Laut Kid,”komentar Penguin seraya mengibaskan salju yang turun di pundaknya.

“Tapi, bukannya kau senang karena bisa bertemu dengan Killer lagi?”Shachi menggoda temannya itu, membuat pipi Penguin diwarnai semburat merah muda.

Law tersenyum tipis, dia tahu sejak awal kalau Penguin menyukai first mate dari Bajak Laut Kid itu. Dia menepuk bahu Penguin seraya melemparkan tatapan penuh arti.

“Kalau kau bertemu dengannya, jangan sungkan-sungkan…”

“K-Kapten!”

One Piece Short Story CollectionWhere stories live. Discover now